4 November 2019, 05:40 PM
Baru-baru ini, film Joker yang dibintangi oleh Joaqin Phoenix merebut perhatian banyak orang. Dalam film tersebut, diceritakan bagaimana awal mulanya Joker dapat berubah menjadi penjahat yang berhati dingin. Mungkin sempat terlintas kata psikopat di dalam benak Anda ketika menyaksikan aksi Joker. Namun ternyata, Joker bukan tergolong psikopat. Lalu? Simak penjabaran ciri-ciri psikopat berikut.
Terminologi psikopat sering disalahartikan dan sering diidentikkan dengan pembunuh serial yang kejam. Nyatanya, psikopat tidak selalu menjadi kriminal. Beberapa psikopat bahkan dapat menjadi pelaku bisnis dan entrepreneur yang sukses.
Dalam psikiatri, psikopat bukanlah diagnosis tersendiri, melainkan bagian dari spektrum kelainan yang disebut Antisocial Personality Disorder (ASPD). Istilah antisosial di sini, bukan berarti seseorang menjauhkan diri dari pergaulan, tetapi memiliki makna bahwa seseorang yang melawan norma sosial.
Ciri-ciri psikopat tercakup dalam ciri-ciri ASPD, yaitu:
• ketidakmampuan untuk membedakan benar dan salah
• Tidak memperdulikan hak orang lain
• Tidak bertanggung jawab secara sosial
• Sulit menunjukkan rasa bersalah atau empati
• Cenderung untuk memanipulasi orang
• Sering berbohong
• Tidak bertanggung jawab
• Cenderung agresif
• Tidak punya keterikatan atau relasi yang dalam dengan orang lain
Ciri-ciri psikopat ini sudah dapat ditemukan sejak usia seseorang kurang dari 15 tahun.
Para ahli berpendapat bahwa psikopat adalah suatu kondisi bawaan sejak lahir. Orang-orang dengan kerentanan genetik lebih mungkin untuk menderita psikopatik. Para ahli menemukan bahwa pada psikopat, otak yang berfungsi untuk mengatur emosi dan impuls tidak berkembang dengan baik.
Hal ini berbeda dengan sosiopat, suatu karakterisitik ASPD, yang menyerupai psikopat, namun disebabkan oleh faktor lingkungan. Pada sosiopat, gangguan terjadi akibat adanya trauma emosional, misalnya pelecehan atau penyiksaan saat masih kecil. Sosiopat lebih cenderung impulsif dan agresif. Joker digolongkan sebagai sosiopat, dan bukan psikopat.
Walaupun psikopat tidak selalu melakukan tindakan kriminal atau kekerasan, ciri-ciri psikopat tetap harus diwaspadai, karena memang memiliki kecenderungan untuk menghadapi masalah dalam bersosialisasi. Jika Anda menemukan ciri-ciri ini pada diri Anda atau orang lain, segera hubungi dokter.
Terminologi psikopat sering disalahartikan dan sering diidentikkan dengan pembunuh serial yang kejam. Nyatanya, psikopat tidak selalu menjadi kriminal. Beberapa psikopat bahkan dapat menjadi pelaku bisnis dan entrepreneur yang sukses.
Dalam psikiatri, psikopat bukanlah diagnosis tersendiri, melainkan bagian dari spektrum kelainan yang disebut Antisocial Personality Disorder (ASPD). Istilah antisosial di sini, bukan berarti seseorang menjauhkan diri dari pergaulan, tetapi memiliki makna bahwa seseorang yang melawan norma sosial.
Ciri-ciri psikopat tercakup dalam ciri-ciri ASPD, yaitu:
• ketidakmampuan untuk membedakan benar dan salah
• Tidak memperdulikan hak orang lain
• Tidak bertanggung jawab secara sosial
• Sulit menunjukkan rasa bersalah atau empati
• Cenderung untuk memanipulasi orang
• Sering berbohong
• Tidak bertanggung jawab
• Cenderung agresif
• Tidak punya keterikatan atau relasi yang dalam dengan orang lain
Ciri-ciri psikopat ini sudah dapat ditemukan sejak usia seseorang kurang dari 15 tahun.
Para ahli berpendapat bahwa psikopat adalah suatu kondisi bawaan sejak lahir. Orang-orang dengan kerentanan genetik lebih mungkin untuk menderita psikopatik. Para ahli menemukan bahwa pada psikopat, otak yang berfungsi untuk mengatur emosi dan impuls tidak berkembang dengan baik.
Hal ini berbeda dengan sosiopat, suatu karakterisitik ASPD, yang menyerupai psikopat, namun disebabkan oleh faktor lingkungan. Pada sosiopat, gangguan terjadi akibat adanya trauma emosional, misalnya pelecehan atau penyiksaan saat masih kecil. Sosiopat lebih cenderung impulsif dan agresif. Joker digolongkan sebagai sosiopat, dan bukan psikopat.
Walaupun psikopat tidak selalu melakukan tindakan kriminal atau kekerasan, ciri-ciri psikopat tetap harus diwaspadai, karena memang memiliki kecenderungan untuk menghadapi masalah dalam bersosialisasi. Jika Anda menemukan ciri-ciri ini pada diri Anda atau orang lain, segera hubungi dokter.