9 October 2020, 04:24 PM
Belakangan ini, istilah “ansos” yang merupakan akronim dari antisosial sangat populer di kalangan anak muda Indonesia. Sifat antisosial dilekatkan kepada mereka yang tidak mau bergaul atau bersosialisasi. Kondisi itu termasuk ke dalam gangguan kepribadian.
Sementara secara terminologi, antisosial diasosiakan dengan sosiopat. Kondisi sosiopat dapat memengaruhi bagaimana seseorang berpikir, merasakan, menerima gagasan, atau berinteraksi dengan orang lain. Gangguan kepribadian sosiopat juga membuat penderitanya secara terus menerus menunjukkan sikap tidak menghargai sesama dan mengabaikan hak dan perasaan orang lain.
Orang dengan gangguan kepribadian antisosial ini cenderung suka memusuhi, memanipulasi, atau memperlakukan orang lain dengan kasar atau mudahnya mereka cenderung tidak berperasaan. Mereka sebenarnya dapat membedakan mana yang benar dan salah, tapi memilih untuk mengabaikannya. Bahkan mereka tidak akan menunjukkan rasa bersalah atau penyesalan atas perilaku mereka.
Penting untuk mengidentifikasi kondisi tersebut agar kehidupan sosial tidak terganggu. Berikut beberapa ciri-ciri yang dapat mengidentifikasi kondisi sosiopat atau antisosial tersebut:
Sementara secara terminologi, antisosial diasosiakan dengan sosiopat. Kondisi sosiopat dapat memengaruhi bagaimana seseorang berpikir, merasakan, menerima gagasan, atau berinteraksi dengan orang lain. Gangguan kepribadian sosiopat juga membuat penderitanya secara terus menerus menunjukkan sikap tidak menghargai sesama dan mengabaikan hak dan perasaan orang lain.
Orang dengan gangguan kepribadian antisosial ini cenderung suka memusuhi, memanipulasi, atau memperlakukan orang lain dengan kasar atau mudahnya mereka cenderung tidak berperasaan. Mereka sebenarnya dapat membedakan mana yang benar dan salah, tapi memilih untuk mengabaikannya. Bahkan mereka tidak akan menunjukkan rasa bersalah atau penyesalan atas perilaku mereka.
Penting untuk mengidentifikasi kondisi tersebut agar kehidupan sosial tidak terganggu. Berikut beberapa ciri-ciri yang dapat mengidentifikasi kondisi sosiopat atau antisosial tersebut:
· Mudah Tersinggung dan Agresif
Karakteristik yang menonjol dari seseorang dengan gangguan kepribadian antisosial adalah bahwa mereka tampak seperti tidak memiliki perasaan. Mereka juga cenderung menyimpan apa yang dirasakan, kecuali perasaan seperti kemarahan, permusuhan, perilaku curang, agitasi, agresi, atau kekerasan.
Kebiasaan mudah tersinggung ini bahkan dikomunikasikan melalui tindakan agresif dan tidak mementingkan pengaruh dari apa yang mereka lakukan. Tindakan agresif yang dilakukan ini menyebabkan penderita cenderung memusuhi atau dimusuhi oleh orang lain, sehingga sulit dalam membangun hubungan sosial.
· Acuh Tak Acuh Terhadap Orang Lain
Seorang yang mengidap gangguan kepribadian antisosial ini menjadi salah satu gangguan kepribadian yang dapat dengan mudah dikenali lantaran biasanya penderitanya terlihat asyik dengan dunianya sendiri.
Mereka tidak peduli dengan orang lain sebab mereka selalu beranggapan, bahwa mereka bisa menghasilkan kebahagiaan untuk mereka sendiri. Semua yang mereka inginkan nantinya bisa mereka penuhi sendiri.
· Memiliki Ego Tinggi
Seorang yang memiliki gangguan kerpibadian antisosial umumnya memiliki ego yang lebih tinggi sekaligus tidak mengerti bagaimana cara menghilangkan sikap egois tersebut. Hal tersebut nantinya akan membuat mereka kesulitan untuk mengubah sikap antisosial dan bahkan mereka akan lebih sering memaksakan orang lain untuk bisa mengerti dan memahami diri mereka tanpa memperdulikan pendapat dari orang lain.
· Penyendiri
Sikap dari seorang yang antisosial biasanya lebih senang menyendiri atau mengurung diri di kamar atau berdiam diri di rumah dibandingkan berkumpul dengan orang lain. Mereka akan lebih banyak menghabiskan waktu sendirian dengan hal-hal yang disukai dibandingkan dengan bergaul bersama teman teman.
· Kurangnya Penyesalan untuk Tindakan yang Menyakitkan Perasaan Orang Lain
Gangguan kepribadian antisosial ini juga membuat penderitanya kurang memiliki empati dan simpati kepada sesamanya. Mereka juga kerap mengabaikan serta menyalahgunakan wewenang dan hak-hak orang lain. Mereka juga cenderung tidak menunjukkan rasa kepedulian terhadap perasaan orang lain dan cenderung tidak merasa menyesal setelah menyakiti orang lain. Seringkali orang dengan gangguan antisosial juga tidak berperasaan, mereka bisa berperilaku sinis, serta bertindak tidak sopan.
***
Orang yang mengalami gangguan kepribadian antisosial biasanya tidak menyadari bahwa dirinya sakit. Mereka merasa tidak ada yang salah dengan dirinya, sehingga orang seperti ini tidak akan datang ke psikiater atau psikolog untuk meminta disembuhkan. Jika Anda memiliki kerabat dengan ciri-ciri di atas, sebaiknya ajaklah bercerita dari sudut pandangnya, agar beban yang dia alami dapat berkurang dan gangguan kepribadian tersebut bisa dihilangkan.
Karakteristik yang menonjol dari seseorang dengan gangguan kepribadian antisosial adalah bahwa mereka tampak seperti tidak memiliki perasaan. Mereka juga cenderung menyimpan apa yang dirasakan, kecuali perasaan seperti kemarahan, permusuhan, perilaku curang, agitasi, agresi, atau kekerasan.
Kebiasaan mudah tersinggung ini bahkan dikomunikasikan melalui tindakan agresif dan tidak mementingkan pengaruh dari apa yang mereka lakukan. Tindakan agresif yang dilakukan ini menyebabkan penderita cenderung memusuhi atau dimusuhi oleh orang lain, sehingga sulit dalam membangun hubungan sosial.
· Acuh Tak Acuh Terhadap Orang Lain
Seorang yang mengidap gangguan kepribadian antisosial ini menjadi salah satu gangguan kepribadian yang dapat dengan mudah dikenali lantaran biasanya penderitanya terlihat asyik dengan dunianya sendiri.
Mereka tidak peduli dengan orang lain sebab mereka selalu beranggapan, bahwa mereka bisa menghasilkan kebahagiaan untuk mereka sendiri. Semua yang mereka inginkan nantinya bisa mereka penuhi sendiri.
· Memiliki Ego Tinggi
Seorang yang memiliki gangguan kerpibadian antisosial umumnya memiliki ego yang lebih tinggi sekaligus tidak mengerti bagaimana cara menghilangkan sikap egois tersebut. Hal tersebut nantinya akan membuat mereka kesulitan untuk mengubah sikap antisosial dan bahkan mereka akan lebih sering memaksakan orang lain untuk bisa mengerti dan memahami diri mereka tanpa memperdulikan pendapat dari orang lain.
· Penyendiri
Sikap dari seorang yang antisosial biasanya lebih senang menyendiri atau mengurung diri di kamar atau berdiam diri di rumah dibandingkan berkumpul dengan orang lain. Mereka akan lebih banyak menghabiskan waktu sendirian dengan hal-hal yang disukai dibandingkan dengan bergaul bersama teman teman.
· Kurangnya Penyesalan untuk Tindakan yang Menyakitkan Perasaan Orang Lain
Gangguan kepribadian antisosial ini juga membuat penderitanya kurang memiliki empati dan simpati kepada sesamanya. Mereka juga kerap mengabaikan serta menyalahgunakan wewenang dan hak-hak orang lain. Mereka juga cenderung tidak menunjukkan rasa kepedulian terhadap perasaan orang lain dan cenderung tidak merasa menyesal setelah menyakiti orang lain. Seringkali orang dengan gangguan antisosial juga tidak berperasaan, mereka bisa berperilaku sinis, serta bertindak tidak sopan.
***
Orang yang mengalami gangguan kepribadian antisosial biasanya tidak menyadari bahwa dirinya sakit. Mereka merasa tidak ada yang salah dengan dirinya, sehingga orang seperti ini tidak akan datang ke psikiater atau psikolog untuk meminta disembuhkan. Jika Anda memiliki kerabat dengan ciri-ciri di atas, sebaiknya ajaklah bercerita dari sudut pandangnya, agar beban yang dia alami dapat berkurang dan gangguan kepribadian tersebut bisa dihilangkan.