1 October 2019, 03:52 PM
Siklus haid merupakan proses alami dalam tubuh wanita yang unik karena melibatkan naik turunnya hormon. Keteraturan siklus haid turut andil menentukan subur tidaknya seorang wanita.
Oleh karena itu, penting sekali terutama bagi kamu yang sedang menanti momongan untuk memahami siklus haid karena dengan memahaminya kamu dapat mengetahui kapan masa subur.
Proses Siklus Haid
Siklus haid dalam tubuh dibagi menjadi empat fase, yaitu fase menstrual, fase folikular, fase ovulasi, dan fase luteal.
Mari andaikan titik start siklus haid dimulai dari fase menstrual atau ketika sedang haid. Pada fase ini hormon estrogen dan progesteron turun sehingga dinding rahim meluruh yang dikeluarkan sebagai darah haid.
Fase folikular dimulai saat hari pertama haid, jadi fase folikular terjadi bersamaan dengan fase menstrual. Fase ini ditandai indung telur yang menghasilkan kantung-kantung kecil yang disebut folikel.
Tiap folikel ini mengandung sel telur yang belum matang. Fase folikular diakhiri saat terjadi ovulasi (lepasnya sel telur yang matang dari indung telur). Fase folikular terjadi selama kira-kira 16 hari.
Fase selanjutnya adalah fase ovulasi yang dirangsang oleh meningkatnya hormon estrogen. Fase ovulasi inilah yang disebut fase subur.
Pada fase ovulasi, sel telur yang matang dilepaskan dan dapat terjadi pembuahan. Fase ovulasi terjadi pada pertengahan siklus haid. Misalnya siklus haid seseorang 28 hari, maka ovulasi terjadi pada hari ke-14.
Kemungkinan terjadi kehamilan tinggi pada saat 2 hari sebelum sampai hari H terjadinya ovulasi bila pasangan melakukan hubungan intim pada waktu ini.
Ciri seorang wanita sedang mengalami ovulasi adalah suhu tubuh lebih tinggi dibandingkan biasanya dan keputihan yang lebih kental dibandingkan sebelumnya.
Fase selanjutnya dari siklus haid adalah fase luteal. Folikel yang telah melepaskan sel telur matang akan berubah menjadi korpus luteum. Korpus luteum ini meningkatkan hormon progesteron.
Progesteron inilah yang merangsang penebalan dinding rahim untuk mempersiapkan terjadinya kehamilan. Namun apabila tidak terjadi pembuahan dan kehamilan, korpus luteum akan mengecil dan menghilang.