Thread Rating:
  • 0 Vote(s) - 0 Average
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
Jumlah ASI Jadi Masalah Ibu Menyusui Paling Utama
#1
Proses menyusui tentu amat dipengaruhi dan bergantung oleh jumlah atau kuantitas dari air susu ibu atau ASI. Masalahnya, ada beberapa kondisi yang menyebabkan ibu tak mampu memenuhi kebutuhan ASI bayinya. Akhirnya, fenomena ini terkesan begitu rumit dan bisa dibilang sebagai masalah ibu menyusui yang paling utama.

Untuk melihat fenomena ini lebih objektif menjadi penting mengetahui jumlah atau kuantitas “normal” ASI yang dapat seorang ibu produksi. Kabar baiknya adalah, jumlah atau kuantitas ASI ibu sebenarnya dipengaruhi oleh seberapa banyak si bayi menyusui. Artinya, produksi ASI akan menyesuaikan kebutuhan dari si bayi, bukan sebaliknya.

Dengan demikian, sebenarnya fenomena “ASI sedikit” dan semacamnya sudah dapat diselesaikan saat ini juga. Namun, pertanyaannya adalah; mengapa masih banyak ibu yang tidak mampu memberikan ASI ekslusif kepada bayinya?

Dalam menjawab pertanyaan berikut, dunia medis telah memetakan penyebab tersebut ke dalam tiga faktor utama, yaitu:

Faktor cara menyusui

Ternyata, proses atau cara menyusui menjadi salah satu dari faktor utama jumlah atau kuantitas ASI yang mampu diproduksi oleh seorang ibu. Pasalnya, keluarnya ASI adalah cara terbaik menstimulasi tubuh ibu untuk memproduksi lebih banyak ASI. Jadi, semakin sering menyusui maka produksi ASI juga semakin lancar dan melimpah.

Agar keluarnya ASI optimal sehingga dapat memicu tubuh ibu memproduksi ASI lebih banyak, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Pelekatan mulut bayi. Kondisi pelekatan menjadi penting karena jika tidak sempurna, bayi tidak dapat menyusu dengan baik. Ini membuat jumlah ASI yang seharusnya dikeluarkan menjadi lebih sedikit dan secara otomatis menurunkan stimulasi dan rangsangan tubuh dalam memproduksi ASI.

Frekuensi dan waktu menyusui. Jangan pernah membatasi frekuensi atau waktu menyusui bayi. Selama anak Anda masih bisa dan mampu untuk menyusu, sebaiknya lanjutkan aktivitas tersebut.

Penambahan susu formula. Pemberian susu formula akan membuat bayi cepat kenyang, sehingga frekuensi menyusunya menurun. Lagi pula, penggunaan dot bisa membuat bayi mengalami disorientasi sehingga dia tak mau lagi mencucup puting Anda.
Sekarang coba Anda mengevaluasi diri, apakah masalah ibu menyusui yang Anda alami saat ini terjadi akibat faktor-faktor di atas?

Faktor kondisi ibu

Faktor fisik dan psikis dari ibu menyusui juga berperan besar dalam produksi jumlah ASI. Emosi, stres, lelah, dan cemas dapat membuat kondisi psikis ibu menjadi buruk. Kondisi psikis ini sudah terbukti berpengaruh terhadap berbagai masalah fisik, termasuk salah satunya produksi ASI.
Sedangkan faktor fisik berkait erat dengan kondisi atau riwayat kesehatan ibu. Kondisi-kondisi seperti berat badan, kondisi payudara, penyakit tertentu, gaya hidup yang buruk, hingga efek samping obat-obatan juga berpengaruh terhadap produksi ASI.

Faktor kondisi bayi

Faktor ini cukup berpengaruh, meski tak sebesar dua faktor sebelumnya. Sebab seperti yang sudah dibahas sebelumnya jika frekuensi menyusu bayi berbanding lurus dengan produksi ASI seorang ibu.

Faktor kondisi bayi biasanya terletak dari adanya kelainan fisik pada bayi terutama kelainan pada lidah dan mulut bayi, seperti tounge tie serta bibir sumbing. Selain itu, bayi yang tidur terlalu lama atau bayi yang tidak disusui sepanjang malam juga bisa menyebabkan frekuensi menyusui berkurang, sehingga secara otomatis dapat menjadi penyebab pasokan ASI berkurang.

Bayi yang menangis dan rewel saat menyusu juga bisa membuat aktivitas menyusui terganggu. Ada baiknya ibu memperhatikan penyebab anaknya menangis dan rewel. Bisa jadi dia rewel dan tak mau menyusu karena sedang tumbuh gigi atau kelelahan.

***

Sebenarnya masalah ibu menyusui ini dapat diatasi dengan mudah. Sebab semua wanita memiliki  jumlah kelenjar susu yang sama, yaitu 80–100 kelenjar susu pada masing-masing payudara. Kemudian, medis telah melakukan banyak penelitian tentang kemampuan seorang ibu dalam memproduksi ASI.

Secara umum jumlah ASI yang normal diproduksi pada akhir minggu pertama setelah melahirkan adalah 550 ml per hari. Dalam 2-3 minggu, produksi ASI meningkat sampai 800 ml per hari. Jumlah produksi ASI dapat mencapai 1,5-2 L per harinya.
Artinya, masalah ibu menyusui ini dapat diatasi dengan terjalinnya kerja sama di antara ibu dan bayi. Ibu mau dan sanggup menyusui kapan dan di mana saja setiap bayi butuh, sedangkan bayi menyusu dengan benar. Dengan begitu, proses menyusu akan lancar dan payudara ibu dapat terus memproduksi ASI sesuai dengan kebutuhan bayinya.
Reply




Users browsing this thread: 1 Guest(s)

About Ziuma

ziuma - forum diskusi dan komunitas online. disini kamu bisa berdiskusi, berbagi informasi dan membentuk komunitas secara online. Bisa juga berdiskusi dengan sesama webmaster/blogger. forum ini berbasis mybb

              Quick Links

              User Links

             powered by