16 November 2020, 11:44 AM
Setiap orang pasti pernah mengalami batuk. Faktanya, batuk memiliki tujuan untuk membersihkan paru-paru dari iritan ataupun lendir berlebih. Batuk juga dapat membantu menyingkirkan kuman dari paru-paru dan mencegah infeksi. Namun, ketika batuk malam hari terjadi, kondisi ini dapat mengganggu tidur dan mencegah Anda mendapatkan istirahat malam hari yang penting dan sangat dibutuhkan. Untungnya, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan dalam mengatasi batuk malam hari, mulai dari penggunaan obat-obatan tertentu, perubahan gaya hidup, dan perawatan alami. Artikel ini akan membahas pilihan cara mengatasi batuk malam hari.
Perawatan rumahan atau home remedies
Beberapa pilihan home remedies untuk atasi batuk malam hari di antaranya adalah:
· Menggunakan humidifier
Udara yang kering dapat membuat batuk malam hari menjadi lebih parah. Penggunaan AC dan kipas angin di musim panas/kemarau dapat membuat lingkungan di sekitar Anda kering. Anda bisa menggunakan humidifier pada malam hari untuk menambah kelembapan di udara. Menambah kelembapan dengan metode ini dapat membantu menenangkan tenggorokan dan mencegah batuk. Akan tetapi, terlalu banyak kelembapan dapat menyebabkan tumbuhnya jamur, yang mana dapat menjadi alergen dan mengakibatkan batuk menjadi parah. Sebuah alat yang disebut sebagai hygrometer dapat digunakan untuk memeriksa level kelembapan di dalam ruangan. Cobalah untuk mendapatkan kelembapan pada level 50 persen di kamar.
· Mengurangi alergen
Alergi terjadi saat sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap zat-zat yang umumnya tidak berbahaya. Gejala alergi di antaranya adalah bersin, hidung tersumbat, dan batuk. Pemicu terjadinya alergi biasanya adalah jamur, bulu hewan, dan debu. Menurut Lembaga Tidur Nasional, seseorang dapat mengurangi batuk malam hari yang disebabkan oleh alergi dengan cara menggunakan vacuum cleaner dengan filter HEPA di lantai kamar tidur setiap minggunya untuk membersihkan debu, memindahkan benda-benda di kamar tidur yang dapat menjadi tempat menumpuknya debu seperti buku dan majala, mencuci seprai menggunakan air panas satu minggu sekali, dan mandi sebelum tidur untuk membersihkan tubuh dari alergen seperti serbuk sari.
· Mengobati GERD
Penyakit refluks gastroesofagus (GERD) merupakan gangguan pencernaan yang menyebabkan beberapa isi lambung naik ke kerongkongan. Hal ini dapat mengakibatkan iritasi tenggorokan dan batuk malam hari. Mereka yeng menderita GERD perlu berkonsultasi dengan dokter tentang cara mengobati GERD. Menghindari mengonsumsi makanan yang dapat memicu sakit ulu hati dan hindari makan sebelum tidur dapat membantu mengurangi gejala GERD.
· Minum teh yang dicampur madu
Teh panas dan madu dapat membantu menenangkan tenggorokan, mengurangi iritasi, dan membersihkan lendir. Namun, madu tidak boleh diberikan untuk anak usia di bawah 1 tahun karena berpotensi menyebabkan risiko keracunan makanan yang dikenal dengan nama botulism.
Beberapa orang dapat mengonsumsi obat-obatan over-the-counter (OTC) apabila batuk malam hari membuat Anda tidak bisa beristirahat dan tidur. Obat batuk diklasifikasikan ke dalam 2 jenis, yaitu “cough suppressant” dan “expectorant”. Cough suppressant bekerja dengan cara menghambat refleks batuk. Cough suppressant yang diresepkan juga tersedia dalam bantuk yang mengandung codeine. Sementara itu, expectorant bekerja dengan cara menipiskan lendir di paru-paru, sehingga akan lebih mudah untuk Anda dalam mengeluarkannya lewat batuk. Dengan mengeluarkan lendir tersebut, expectorant dapat memperpendek seberapa lama Anda menderita batuk. Obat batuk dapat memiliki efek samping dan berinteraksi dengan obat-obatan lain, sehingga ada baiknya apabila Anda berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Perawatan rumahan atau home remedies
Beberapa pilihan home remedies untuk atasi batuk malam hari di antaranya adalah:
· Menggunakan humidifier
Udara yang kering dapat membuat batuk malam hari menjadi lebih parah. Penggunaan AC dan kipas angin di musim panas/kemarau dapat membuat lingkungan di sekitar Anda kering. Anda bisa menggunakan humidifier pada malam hari untuk menambah kelembapan di udara. Menambah kelembapan dengan metode ini dapat membantu menenangkan tenggorokan dan mencegah batuk. Akan tetapi, terlalu banyak kelembapan dapat menyebabkan tumbuhnya jamur, yang mana dapat menjadi alergen dan mengakibatkan batuk menjadi parah. Sebuah alat yang disebut sebagai hygrometer dapat digunakan untuk memeriksa level kelembapan di dalam ruangan. Cobalah untuk mendapatkan kelembapan pada level 50 persen di kamar.
· Mengurangi alergen
Alergi terjadi saat sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap zat-zat yang umumnya tidak berbahaya. Gejala alergi di antaranya adalah bersin, hidung tersumbat, dan batuk. Pemicu terjadinya alergi biasanya adalah jamur, bulu hewan, dan debu. Menurut Lembaga Tidur Nasional, seseorang dapat mengurangi batuk malam hari yang disebabkan oleh alergi dengan cara menggunakan vacuum cleaner dengan filter HEPA di lantai kamar tidur setiap minggunya untuk membersihkan debu, memindahkan benda-benda di kamar tidur yang dapat menjadi tempat menumpuknya debu seperti buku dan majala, mencuci seprai menggunakan air panas satu minggu sekali, dan mandi sebelum tidur untuk membersihkan tubuh dari alergen seperti serbuk sari.
· Mengobati GERD
Penyakit refluks gastroesofagus (GERD) merupakan gangguan pencernaan yang menyebabkan beberapa isi lambung naik ke kerongkongan. Hal ini dapat mengakibatkan iritasi tenggorokan dan batuk malam hari. Mereka yeng menderita GERD perlu berkonsultasi dengan dokter tentang cara mengobati GERD. Menghindari mengonsumsi makanan yang dapat memicu sakit ulu hati dan hindari makan sebelum tidur dapat membantu mengurangi gejala GERD.
· Minum teh yang dicampur madu
Teh panas dan madu dapat membantu menenangkan tenggorokan, mengurangi iritasi, dan membersihkan lendir. Namun, madu tidak boleh diberikan untuk anak usia di bawah 1 tahun karena berpotensi menyebabkan risiko keracunan makanan yang dikenal dengan nama botulism.
Beberapa orang dapat mengonsumsi obat-obatan over-the-counter (OTC) apabila batuk malam hari membuat Anda tidak bisa beristirahat dan tidur. Obat batuk diklasifikasikan ke dalam 2 jenis, yaitu “cough suppressant” dan “expectorant”. Cough suppressant bekerja dengan cara menghambat refleks batuk. Cough suppressant yang diresepkan juga tersedia dalam bantuk yang mengandung codeine. Sementara itu, expectorant bekerja dengan cara menipiskan lendir di paru-paru, sehingga akan lebih mudah untuk Anda dalam mengeluarkannya lewat batuk. Dengan mengeluarkan lendir tersebut, expectorant dapat memperpendek seberapa lama Anda menderita batuk. Obat batuk dapat memiliki efek samping dan berinteraksi dengan obat-obatan lain, sehingga ada baiknya apabila Anda berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.