7 February 2020, 04:42 PM
Ingin Punya Startup, Contek Tips ala Google
Google oleh Rajeshwar Bachu via unsplash
Kamu tertarik untuk mempunyai startup? Akan tetapi kamu masih bingung harus mulai dari mana. Tentu hal yang sangat wajar. Mengingat kamu masih minim pengalaman di bidang tersebut. Alangkah bagusnya kalau kamu mulai dengan mengikuti tips atau panduan dari perusahaan startup yang sudah mapan.
Dengan begitu kamu akan meminimalis kesalahan yang nantinya akan menjadi kegagalan. Meski begitu jangan berharap langsung sukses. Sebab tak ada yang instan, kegagalan selalu membayangi, tapi kesempatan untuk selalu selalu ada.
Kami telah merangkum setidaknya empat hal utama yang harus dilakukan. Memulai startup tentunya kamu harus jeli dalam melihat setiap peluang ada di sekitar. Dalam artian jangan hindari masalah, karena di saat ada masalah artinya bakal ada peluang.
“Hal ini mejadi penting karena ada banyak peluang yang sebenarnya ada di sekitar kita. Jadi, jangan sampai kita lewatkan (kesempatan) itu,” kata Head of of Startup Program Asia for Google Cloud John Fitzpatrick, dilansir dari ccnindonesia.
Peluang sudah ditangan, maka langkah selanjutnya membuat solusi (produk) untuk mengatasi masalah yang ada dihadapanmu. Uji produk, apa sudah sesuai. Jika sudah sesuai maka tugasnya adalah menjaga keberlanjutan produk tersebut.
Suatu produk yang kamu hasilkan pastikanya akan mengalami titik jenuh di saat tertentu, Maka dari penting untuk berinovasi terhadap produk. Agar si produk tetap relevan dengan pasar. Dalam hal ini kamu harus memiliki tim yang kuat untuk menjaga ritme dan produk yang dihasilkan.
Keempat, mindset atau pola pikir. Dengan memiliki pola pikir yang terbuka akan lebih mudah untuk menemukan ide-ide baru yang bisa diterapkan menjadi produk. Dengan siapa kamu bergaul akan mempengaruhi mindset kamu dalam menyelesaiakan permasalah. Maka sangat penting bagi startup anyar agar berada di lingkungan yang saling support.
Startup pada dasarnya adalah role bisnis. Barangsiapa yang bisa menangkap peluang atau masalah, lalu membuat suatu produk untuk mengatasinya maka ia akan memiliki kemungkinan terdepan untuk berhasil.
Masih bingung, tengok sekitarmu! Apa ada masalah di sana? Jika ada coba kamu pecahkan dan buat role modelnya. Dengan begitu sebenarnya kamu sudah berlatih untuk memiliki startup. Siapa tahu nantinya startup kamu bisa sebesar google atau amazon.
Mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan, jika ada perspektif lain silahkan utarakan. Karena makin banyak pendangan akan makin bagus juga untuk membuka mindset kita.
Source:
www.halojasa.com
Google oleh Rajeshwar Bachu via unsplash
Kamu tertarik untuk mempunyai startup? Akan tetapi kamu masih bingung harus mulai dari mana. Tentu hal yang sangat wajar. Mengingat kamu masih minim pengalaman di bidang tersebut. Alangkah bagusnya kalau kamu mulai dengan mengikuti tips atau panduan dari perusahaan startup yang sudah mapan.
Dengan begitu kamu akan meminimalis kesalahan yang nantinya akan menjadi kegagalan. Meski begitu jangan berharap langsung sukses. Sebab tak ada yang instan, kegagalan selalu membayangi, tapi kesempatan untuk selalu selalu ada.
Kami telah merangkum setidaknya empat hal utama yang harus dilakukan. Memulai startup tentunya kamu harus jeli dalam melihat setiap peluang ada di sekitar. Dalam artian jangan hindari masalah, karena di saat ada masalah artinya bakal ada peluang.
“Hal ini mejadi penting karena ada banyak peluang yang sebenarnya ada di sekitar kita. Jadi, jangan sampai kita lewatkan (kesempatan) itu,” kata Head of of Startup Program Asia for Google Cloud John Fitzpatrick, dilansir dari ccnindonesia.
Peluang sudah ditangan, maka langkah selanjutnya membuat solusi (produk) untuk mengatasi masalah yang ada dihadapanmu. Uji produk, apa sudah sesuai. Jika sudah sesuai maka tugasnya adalah menjaga keberlanjutan produk tersebut.
Suatu produk yang kamu hasilkan pastikanya akan mengalami titik jenuh di saat tertentu, Maka dari penting untuk berinovasi terhadap produk. Agar si produk tetap relevan dengan pasar. Dalam hal ini kamu harus memiliki tim yang kuat untuk menjaga ritme dan produk yang dihasilkan.
Keempat, mindset atau pola pikir. Dengan memiliki pola pikir yang terbuka akan lebih mudah untuk menemukan ide-ide baru yang bisa diterapkan menjadi produk. Dengan siapa kamu bergaul akan mempengaruhi mindset kamu dalam menyelesaiakan permasalah. Maka sangat penting bagi startup anyar agar berada di lingkungan yang saling support.
Startup pada dasarnya adalah role bisnis. Barangsiapa yang bisa menangkap peluang atau masalah, lalu membuat suatu produk untuk mengatasinya maka ia akan memiliki kemungkinan terdepan untuk berhasil.
Masih bingung, tengok sekitarmu! Apa ada masalah di sana? Jika ada coba kamu pecahkan dan buat role modelnya. Dengan begitu sebenarnya kamu sudah berlatih untuk memiliki startup. Siapa tahu nantinya startup kamu bisa sebesar google atau amazon.
Mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan, jika ada perspektif lain silahkan utarakan. Karena makin banyak pendangan akan makin bagus juga untuk membuka mindset kita.
Source:
www.halojasa.com