10 November 2020, 03:01 PM
Pernahkah Anda mendengar istilah homofobia? Istilah ini digunakan untuk menyebut seseorang yang memiliki rasa benci berlebihan dan tidak berdasar pada homoseksual. Di dunia ini, terdapat banyak orientasi seksual termasuk homoseksual. Orientasi seksual pada seseorang bisa disadari sejak kecil, namun bisa juga baru teridentifikasi ketika dewasa. Homofobia sendiri akan memunculkan sikap mendiskriminasi dan merepresi homoseksual. Lalu, dapatkah homofobia diatasi atau dihilangkan? Simal penjelasannya berikut ini.
Kaitan homofobia dengan psikologis
Terdapat 9 orientasi seksual yang cukup terkenal mencakup heteroseksual, homoseksual, aseksual, androseksual, aromantik, gineseksual, demiseksual, panseksua, dan queer. Homoseksual adalah orientasi seksual seseorang yang menyukai sesama jenis. Pada wanita disebut lesbian, sedangkan pada laki-laki disebut gay. Homofobia muncul pada orang yang merasa takut, jijik, benci, dan tidak nyaman secara berlebihan terhadap para homoseksual. Secara penelitian, homofobia terkait dengan permasalahan psikologi. Orang-orang dengan homofobia cenderung memiliki kemungkinan menjadi seorang homoseksual. Homofobia merupakan respon psikologis seseorang untuk menolak kecenderungan orientasi seksual berupa homoseksual, terutama pada laki-laki. Akan tetapi, tidak semua orang yang membenci homoseksual digolongkan sebagai homofobia. Orang dengan kebencian berlebihan tanpa alasan jelas pada homoseksual saja yang digolongkan sebagai homofobia.
Jenis-jenis homofobia
Penelitian tentang orientasi seksual dan semua hal yang berhubungan dengannya terus dilakukan, termasuk homofobia. Melalui penelitian, homofobia kini digolongkan ke dalam 4 jenis:
Homofobia terinternaliasi
Homofobia terinternalisasi adalah jenis ketakutan tidak berdasar pada diri sendiri akibat penolakan orientasi seksual berupa homoseksual. Seseorang bisa merasa malu terhadap orientasi seksual mereka sehingga menjadi homofobia terinternaliasi. Selain itu, orang teridentifikasi homoseksual yang memiliki keyakinan bahwa homoseksual adalah kesalahan bisa mengalami homofobia terinternalisasi. Dengan seluruh usahanya, orang dengan homofobia terinternalisasi akan menekan ketertarikan seksual terhadap sesama jenisnya.
Homofobia interpersonal
Homofobia interpersonal merupakan jenis yang ditunjukkan pada individu homoseksual. Orang dengan homofobia interpersonal akan menunjukkan kebenciannya secara langsung pada homoseksual secara perseorangan. Contohnya, orang dengan homofobia tidak mau berteman dengan teman sekantornya yang homoseksual.
Homofobia kultural
Homoseksual kultural adalah jenis kebencian yang disebarkan melalui media dan budaya. Contoh paling nyata penyebaran kebencian terhadap homoseksual dilakukan melalui film atau video. Meski represi yang terjadi bukan berbentuk represi fisik, namun dampak dari homofobia kultural ini sangat luas dan dapat menggiring persepsi masyarakat.
Homofobia institusional
Homofobia institusional adalah jenis homofobia yang digaungkan dalam tataran institusi seperti perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintahan. Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan akan merugikah homoseksual, dan dari situlah diskriminasi terjadi.
Cara mengatasi sikap homofobia
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa homofia terbagi menjadi beberapa jenis. Sikap berupa homofia dapat diatasi sedikit demi sedikit menggunakan beberapa cara seperti berikut ini.
Beri kesempatan untuk pemahaman
Untuk mengatasi sikap homofobia terutama jenis terinternalisasi, Anda perlu memberi kesempatan pada diri sendiri untuk memahami apa itu homoseksual terlebih dulu. Pahami bahwa homoseksual bukanlah kelainan atau gangguan mental. Selain itu, pahami bahwa kelompok LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) telah mengalami diskriminasi panjang dan bisa menyebabkan gangguan psikologis berupa depresi pada anggotanya. Dengan terus mencoba memahami hal tersebut, maka sedikit demi sedikit perasaan benci atau terganggu terhadap homoseksual bisa terkikis. Satu hal yang harus selalu diingat, bahwa homoseksual juga manusia sehingga berhak atas kebebasan dan ketenangan hidup.
Mendengarkan pengalaman langsung
Anda juga bisa mencoba mendengarkan langsung tentang berbagai pengalaman homoseksual terutama dalam komunitas LGBT. Melalui sana, Anda akan mengetahui bahwa represi yang dialami datang terus menerus baik secara verbal maupun tindakan. Selain itu, Anda akan mendengar secara langsung tentang ketakutan para homoseksual menjadi minoritas dan usaha yang telah dilakukan agar diterima oleh masyarakat.
Mengedukasi orang-orang sekitar
Homofobia jenis interpersonal, kultural, dan institusional di lingkungan Anda bisa dikurangi dengan adanya edukasi yang tepat. Anda dapat membantu menyebarkan informasi yang tepat berkaitan LGBT sehingga mampu mengurangi prasangka orang dengan homofobia.
Selain homofobia, sikap kebencian berlebihan terhadap orientasi seksual selain heteroseksual terlah digolongkan sesuai jenisnya masing-masing. Beberapa jenis fobia lainnya yaitu lesbofobia (ditunjukkan pada golongan lesbian), bifobia (ditunjukkan pada golongan biseksual), dan transfobia (ditunjukkan pada golongan transseksual dan transgender). Anda dapat berdiskusi dan berkonsultasi lebih lanjut mengenasi orientasi seksual secara online malalui aplikasi SehatQ.
Kaitan homofobia dengan psikologis
Terdapat 9 orientasi seksual yang cukup terkenal mencakup heteroseksual, homoseksual, aseksual, androseksual, aromantik, gineseksual, demiseksual, panseksua, dan queer. Homoseksual adalah orientasi seksual seseorang yang menyukai sesama jenis. Pada wanita disebut lesbian, sedangkan pada laki-laki disebut gay. Homofobia muncul pada orang yang merasa takut, jijik, benci, dan tidak nyaman secara berlebihan terhadap para homoseksual. Secara penelitian, homofobia terkait dengan permasalahan psikologi. Orang-orang dengan homofobia cenderung memiliki kemungkinan menjadi seorang homoseksual. Homofobia merupakan respon psikologis seseorang untuk menolak kecenderungan orientasi seksual berupa homoseksual, terutama pada laki-laki. Akan tetapi, tidak semua orang yang membenci homoseksual digolongkan sebagai homofobia. Orang dengan kebencian berlebihan tanpa alasan jelas pada homoseksual saja yang digolongkan sebagai homofobia.
Jenis-jenis homofobia
Penelitian tentang orientasi seksual dan semua hal yang berhubungan dengannya terus dilakukan, termasuk homofobia. Melalui penelitian, homofobia kini digolongkan ke dalam 4 jenis:
Homofobia terinternaliasi
Homofobia terinternalisasi adalah jenis ketakutan tidak berdasar pada diri sendiri akibat penolakan orientasi seksual berupa homoseksual. Seseorang bisa merasa malu terhadap orientasi seksual mereka sehingga menjadi homofobia terinternaliasi. Selain itu, orang teridentifikasi homoseksual yang memiliki keyakinan bahwa homoseksual adalah kesalahan bisa mengalami homofobia terinternalisasi. Dengan seluruh usahanya, orang dengan homofobia terinternalisasi akan menekan ketertarikan seksual terhadap sesama jenisnya.
Homofobia interpersonal
Homofobia interpersonal merupakan jenis yang ditunjukkan pada individu homoseksual. Orang dengan homofobia interpersonal akan menunjukkan kebenciannya secara langsung pada homoseksual secara perseorangan. Contohnya, orang dengan homofobia tidak mau berteman dengan teman sekantornya yang homoseksual.
Homofobia kultural
Homoseksual kultural adalah jenis kebencian yang disebarkan melalui media dan budaya. Contoh paling nyata penyebaran kebencian terhadap homoseksual dilakukan melalui film atau video. Meski represi yang terjadi bukan berbentuk represi fisik, namun dampak dari homofobia kultural ini sangat luas dan dapat menggiring persepsi masyarakat.
Homofobia institusional
Homofobia institusional adalah jenis homofobia yang digaungkan dalam tataran institusi seperti perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintahan. Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan akan merugikah homoseksual, dan dari situlah diskriminasi terjadi.
Cara mengatasi sikap homofobia
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa homofia terbagi menjadi beberapa jenis. Sikap berupa homofia dapat diatasi sedikit demi sedikit menggunakan beberapa cara seperti berikut ini.
Beri kesempatan untuk pemahaman
Untuk mengatasi sikap homofobia terutama jenis terinternalisasi, Anda perlu memberi kesempatan pada diri sendiri untuk memahami apa itu homoseksual terlebih dulu. Pahami bahwa homoseksual bukanlah kelainan atau gangguan mental. Selain itu, pahami bahwa kelompok LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) telah mengalami diskriminasi panjang dan bisa menyebabkan gangguan psikologis berupa depresi pada anggotanya. Dengan terus mencoba memahami hal tersebut, maka sedikit demi sedikit perasaan benci atau terganggu terhadap homoseksual bisa terkikis. Satu hal yang harus selalu diingat, bahwa homoseksual juga manusia sehingga berhak atas kebebasan dan ketenangan hidup.
Mendengarkan pengalaman langsung
Anda juga bisa mencoba mendengarkan langsung tentang berbagai pengalaman homoseksual terutama dalam komunitas LGBT. Melalui sana, Anda akan mengetahui bahwa represi yang dialami datang terus menerus baik secara verbal maupun tindakan. Selain itu, Anda akan mendengar secara langsung tentang ketakutan para homoseksual menjadi minoritas dan usaha yang telah dilakukan agar diterima oleh masyarakat.
Mengedukasi orang-orang sekitar
Homofobia jenis interpersonal, kultural, dan institusional di lingkungan Anda bisa dikurangi dengan adanya edukasi yang tepat. Anda dapat membantu menyebarkan informasi yang tepat berkaitan LGBT sehingga mampu mengurangi prasangka orang dengan homofobia.
Selain homofobia, sikap kebencian berlebihan terhadap orientasi seksual selain heteroseksual terlah digolongkan sesuai jenisnya masing-masing. Beberapa jenis fobia lainnya yaitu lesbofobia (ditunjukkan pada golongan lesbian), bifobia (ditunjukkan pada golongan biseksual), dan transfobia (ditunjukkan pada golongan transseksual dan transgender). Anda dapat berdiskusi dan berkonsultasi lebih lanjut mengenasi orientasi seksual secara online malalui aplikasi SehatQ.