5 February 2021, 11:26 AM
Keguguran bisa menjadi pengalaman yang tidak membahagiakan dan menakutkan. Peristiwa tersebut bisa membuat mereka yang mengalaminya merasa terpukul dan kesepian. Kesedihan pasca keguguran yang diperlihatkan setiap pasangan mungkin berbeda, dan hal ini bisa mempengaruhi hubungan Anda dengan pasangan.
Butuh waktu cukup lama agar mereka yang terpengaruh bisa melewati peristiwa duka dengan lapang dada. Ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk bisa bangkit dari kesedihan pasca keguguran, tapi sebelumnya penerimaan dan memahami emosi yang dirasakan harus terlebih dulu dilakukan.
Berbagai perasaan setelah keguguran
Keguguran bisa dialami kapan saja oleh ibu hamil, mungkin pada minggu pertama kehamilan, atau menjelang kelahiran. Mereka juga mungkin khawatir tentang peluang untuk hamil lagi.
Setelah keguguran, berbagai emosi negatif bisa dirasakan oleh ibu dan ayah dalam satu waktu sekaligus. Terlepas dari keadaan Anda, sangat umum untuk merasakan beberapa perasaan berikut:
● Kesedihan
Calon orang tua pasti sudah mulai membayangkan dan merencanakan masa depan anak sejak mereka tahu bahwa mereka hamil. Kehilangan bayi selama kehamilan membawa kesedihan dan kehilangan yang mendalam karena tidak bisa melihat buah hati mereka beranjak dewasa.
● Syok
Keguguran menjadi hal yang mengejutkan terutama jika terjadi secara tiba-tiba, atau ketika Anda tidak menemukan hal yang salah selama masa kehamilan.
● Merasa gagal dan bersalah
Anda mungkin merasa gagal dalam merawat bayi Anda dalam kandungan. Pada akhirnya Anda menyalahkan diri karena Andalah penyebab kematian buah hati Anda.
● Merasa kosong
Saat melewati persalinan, wanita merasa memiliki identitas baru yaitu sebagai seorang ibu. Keguguran membuat mereka kehilangan identitas dan merasa kosong.
● Cemas dan takut
Anda khawatir Anda akan kembali mengalami keguguran atau komplikasi kehamilan, sehingga Anda menghindari untuk hamil dalam waktu dekat. Namun ketika Anda hamil, kekhawatiran itu bisa datang kembali.
● Cemburu
Anda merasa iri, kesal, dan tidak merasa bahagia ketika orang lain mengumumkan kehamilan atau kelahiran buah hati mereka.
Membantu pasangan melewati kesedihan pasca keguguran
Wanita lebih ekspresif dalam hal emosi daripada pria. Sementara pria lebih berorientasi pada tindakan dan pemecahan masalah. Hal ini juga terlihat ketika ketika menghadapi peristiwa duka. Bukan berarti pria tidak merasa kesedihan, namun mereka lebih sering mengubur diri mereka dalam pekerjaan untuk mengatasi rasa sedih tersebut.
Perbedaan tersebut bisa membuat ketegangan dalam hubungan Anda dan pasangan. Padahal dalam kondisi tersebut ada baiknya jika suami istri bisa saling menguatkan.
Berikut hal yang bisa dilakukan agar keduanya bisa melewati kesedihan pasca keguguran dengan baik:
● Menghormati dan peka terhadap kebutuhan dan perasaan satu sama lain
● Berbagi pikiran dan emosi dengan berkomunikasi secara jujur dan terbuka
● Menerima perbedaan dan saling memahami cara pasangan dalam mengatasi kesedihan
Hal yang sebaiknya dihindari
Menghindari pikiran dan kegiatan negatif dapat membantu Anda berdamai dengan kesedihan pasca keguguran, sehingga Anda bisa lebih siap di masa mendatang.
Berikut hal-hal yang harus dihindari bagi pasangan setelah keguguran:
Beberapa orang mungkin memaksa diri mereka untuk kuat secara emosional. Namun menahan perasaan tersebut bisa menyebabkan Anda semakin tertekan dan memicu masalah kesehatan.
Tidak masalah jika Anda ingin berkabung untuk sementara waktu sampai Anda benar-benar bisa melepasnya.
Hal ini penting karena kesedihan pasca keguguran bisa berubah menjadi depresi yang serius.
Berkonsultasi ke psikolog atau konselor bukan berarti Anda mengalami gangguan kejiwaan. Sama halnya dengan dokter untuk menyembuhkan penyakit, profesional kesehatan mental bertugas membantu Anda berdamai dengan kejadian tersebut.
Anda bisa meminta bantuan dokter di aplikasi kesehatan SehatQ untuk agar bisa melewati kesedihan pasca keguguran. Anda juga bisa bertanya hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah kematian janin di masa mendatang.
Download aplikasi SehatQ di App Store atau Google Play Store.
Butuh waktu cukup lama agar mereka yang terpengaruh bisa melewati peristiwa duka dengan lapang dada. Ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk bisa bangkit dari kesedihan pasca keguguran, tapi sebelumnya penerimaan dan memahami emosi yang dirasakan harus terlebih dulu dilakukan.
Berbagai perasaan setelah keguguran
Keguguran bisa dialami kapan saja oleh ibu hamil, mungkin pada minggu pertama kehamilan, atau menjelang kelahiran. Mereka juga mungkin khawatir tentang peluang untuk hamil lagi.
Setelah keguguran, berbagai emosi negatif bisa dirasakan oleh ibu dan ayah dalam satu waktu sekaligus. Terlepas dari keadaan Anda, sangat umum untuk merasakan beberapa perasaan berikut:
● Kesedihan
Calon orang tua pasti sudah mulai membayangkan dan merencanakan masa depan anak sejak mereka tahu bahwa mereka hamil. Kehilangan bayi selama kehamilan membawa kesedihan dan kehilangan yang mendalam karena tidak bisa melihat buah hati mereka beranjak dewasa.
● Syok
Keguguran menjadi hal yang mengejutkan terutama jika terjadi secara tiba-tiba, atau ketika Anda tidak menemukan hal yang salah selama masa kehamilan.
● Merasa gagal dan bersalah
Anda mungkin merasa gagal dalam merawat bayi Anda dalam kandungan. Pada akhirnya Anda menyalahkan diri karena Andalah penyebab kematian buah hati Anda.
● Merasa kosong
Saat melewati persalinan, wanita merasa memiliki identitas baru yaitu sebagai seorang ibu. Keguguran membuat mereka kehilangan identitas dan merasa kosong.
● Cemas dan takut
Anda khawatir Anda akan kembali mengalami keguguran atau komplikasi kehamilan, sehingga Anda menghindari untuk hamil dalam waktu dekat. Namun ketika Anda hamil, kekhawatiran itu bisa datang kembali.
● Cemburu
Anda merasa iri, kesal, dan tidak merasa bahagia ketika orang lain mengumumkan kehamilan atau kelahiran buah hati mereka.
Membantu pasangan melewati kesedihan pasca keguguran
Wanita lebih ekspresif dalam hal emosi daripada pria. Sementara pria lebih berorientasi pada tindakan dan pemecahan masalah. Hal ini juga terlihat ketika ketika menghadapi peristiwa duka. Bukan berarti pria tidak merasa kesedihan, namun mereka lebih sering mengubur diri mereka dalam pekerjaan untuk mengatasi rasa sedih tersebut.
Perbedaan tersebut bisa membuat ketegangan dalam hubungan Anda dan pasangan. Padahal dalam kondisi tersebut ada baiknya jika suami istri bisa saling menguatkan.
Berikut hal yang bisa dilakukan agar keduanya bisa melewati kesedihan pasca keguguran dengan baik:
● Menghormati dan peka terhadap kebutuhan dan perasaan satu sama lain
● Berbagi pikiran dan emosi dengan berkomunikasi secara jujur dan terbuka
● Menerima perbedaan dan saling memahami cara pasangan dalam mengatasi kesedihan
Hal yang sebaiknya dihindari
Menghindari pikiran dan kegiatan negatif dapat membantu Anda berdamai dengan kesedihan pasca keguguran, sehingga Anda bisa lebih siap di masa mendatang.
Berikut hal-hal yang harus dihindari bagi pasangan setelah keguguran:
- Merasa sendirian
- Menyalahkan diri sendiri
- Mengabaikan kebutuhan fisik dan emosional
Beberapa orang mungkin memaksa diri mereka untuk kuat secara emosional. Namun menahan perasaan tersebut bisa menyebabkan Anda semakin tertekan dan memicu masalah kesehatan.
Tidak masalah jika Anda ingin berkabung untuk sementara waktu sampai Anda benar-benar bisa melepasnya.
- Mengkhawatirkan apa yang orang lain pikirkan
- Menghindari bantuan profesional
Hal ini penting karena kesedihan pasca keguguran bisa berubah menjadi depresi yang serius.
Berkonsultasi ke psikolog atau konselor bukan berarti Anda mengalami gangguan kejiwaan. Sama halnya dengan dokter untuk menyembuhkan penyakit, profesional kesehatan mental bertugas membantu Anda berdamai dengan kejadian tersebut.
Anda bisa meminta bantuan dokter di aplikasi kesehatan SehatQ untuk agar bisa melewati kesedihan pasca keguguran. Anda juga bisa bertanya hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah kematian janin di masa mendatang.
Download aplikasi SehatQ di App Store atau Google Play Store.