Hidramnion

[info.sehat]

Memasuki masa kehamilan merupakan momen yang dinantikan ibu hamil, karena mereka akan memiliki anak. Meskipun memiliki anak merupakan anugerah Tuhan, ada berbagai tantangan yang perlu diperhatikan ibu hamil ketika mereka mengandung. Salah satu tantangan yang bisa terjadi adalah kondisi kehamilan seperti hidramnion.

Pengertian Hidramnion

Hidramnion merupakan kondisi ketika ibu hamil mengandung, mereka memiliki jumlah air ketuban secara berlebihan di dalam rahimnya. Kondisi seperti ini jarang terjadi dan hanya 1 sampai 2 persen terjadi pada ibu hamil. Meskipun hidramnion merupakan kondisi yang jarang terjadi, perut ibu hamil bisa membesar ketika usia kehamilan mereka kurang dari 10 minggu. Selain itu, jika perutnya menonjol, mereka akan kesulitan bernafas, berdiri, bahkan berjalan.

Gejala Hidramnion

Ibu hamil yang mengalami hidramnion bisa diketahui melalui ukuran perut yang tampak (karena dipengaruhi oleh banyaknya cairan ketuban). Jika ibu hamil mengalami hidramnion, berikut adalah gejala yang bisa dialami:

• Sesak nafas ketika bergerak.
  
• Pembengkakan di bagian perut bawah.
  
• Ukuran rahim lebih besar dari normal.
  
• Penurunan jumlah urine.
  
• Detak jantung janin sulit didengar.
  
• Gerakan janin sulit dirasakan.
  
  

Penyebab Hidramnion

Berikut adalah beberapa penyebab ibu hamil mengalami hidramnion:

• Faktor genetik
  

Faktor genetik merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan ibu hamil mengalami hidramnion. Jika kondisi seperti ini terjadi, mungkin saja kondisi tersebut berhubungan dengan sindrom Edwards atau spina bifida (kondisi cacat pada bagian punggung).

• Diabetes gestasional
  

Diabetes gestasional merupakan faktor lain yang dapat membuat ibu hamil mengalami hidramnion. Ibu hamil lebih rentan terhadap hidramnion jika mereka pernah menderita diabetes gestasional pada kehamilan sebelumnya. Meskipun kaitannya antara diabetes dan jumlah air ketuban yang berlebihan pada masa kehamilan tidak tampak jelas, para pakar menduga bahwa janin yang memperoleh gula dalam jumlah yang terlalu banyak dari plasenta bisa menjadi faktor pemicu gangguan tersebut.

• Sindrom transfusi janin kembar
  

Faktor lain yang dapat membuat ibu hamil mengalami hidramnion dan yang perlu diwaspadai adalah sindrom transfusi janin kembar atau twin to twin transfusion syndrome (TTTS). Jenis sindrom ini terjadi ketika salah satu janin menerima cairan dan darah dari plasenta dalam jumlah yang berlebihan. Selain itu, janin tersebut mengeluarkan cairan melalui urine sehingga dapat menambah volume air ketuban.

• Komplikasi pada janin
  

Hidramnion bisa disebabkan oleh komplikasi pada janin. Contoh komplikasi yang bisa dialami ibu hamil adalah hydrops fetalis. Kondisi seperti ini terjadi ketika janin mengalami penumpukan cairan di bagian paru-paru dan perut.

Komplikasi Hidramnion

Jika ibu hamil mengalami hidramnion, mereka akan menunjukkan komplikasi sebagai berikut:

• Bayi sungsang.
  
• Tali pusat terlepas dari rahim.
  
• Persalinan terjadi secara prematur karena ketuban pecah secara dini.
  
• Perdarahan setelah melahirkan janin.
  
• Plasenta terlepas dari dinding rahim lebih cepat sebelum proses melahirkan.
  

Diagnosis Hidramnion

Jika Anda mengalami hidramnion, Anda perlu hubungi dokter. Dokter akan membantu Anda dengan melakukan diagnosis yang melibatkan pemeriksaan fisik dengan mengukur seberapa banyak volume air ketuban yang ada di dalam perut.

Pengobatan Hidramnion
Setelah mengetahui kondisi pasien, dokter akan memberikan pengobatan. Dokter akan memberikan pengobatan tertentu kepada pasien jika pasien mengalami hidramnion karena diabetes. Jika pasien mengalami hidramnion karena volume air ketuban yang tampak berlebihan, pasien dianjurkan untuk mengikuti prosedur amniosentesis. Prosedur amniosentesis dilakukan dengan mengeluarkan cairan dari kantung ketuban supaya dapat mengurangi risiko di dalam perut pasien.

Kesimpulan

Hidramnion merupakan masalah yang serius pada ibu hamil. Meskipun jarang terjadi, hidramnion bisa memicu berbagai gejala sehingga perlu segera diatasi. Untuk informasi lebih lanjut tentang hidramnion atau hal-hal lain yang berkaitan dengan kehamilan, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter.