22 February 2021, 05:50 PM
![[Image: Spondylolisthesis.jpg]](https://i.ibb.co/dPK2v4j/Spondylolisthesis.jpg)
Spondylolisthesis merupakan kondisi pergeseran tulang belakang yang menekan saraf sehingga menimbulkan rasa nyeri yang luar biasa. Tidak hanya itu, penyakit ini bahkan bisa membuat kaki Anda merasa lemas dan lemah sehingga sulit untuk berdiri maupun berjalan.
Banyak penyebab yang menjadi muasal dari spondylolisthesis. Usia dan genetik kerap menjadi komponen utama yang menyeret Anda ke masalah kesehatan yang satu ini. Semakin tua usia seseorang semakin rentan terkena spondylolisthesis. Jika ada keluarga yang sempat terkena spondylolisthesis, Anda pun akan lebih mudah mengalaminya pula.
Namun selain dua faktor penyebab tersebut, ada faktor risiko lain yang mungkin tidak ada duga sebelumnya. Kondisi bergesernya tulang belakang sangat mungkin disebabkan oleh aktivitas olahraga. Berikut ini adalah beberapa jenis olahraga yang menimbulkan risiko spondylolisthesis bagi Anda.
- Angkat Berat
Anda terbiasa berolahraga angkat beban, seperti barbel, untuk membentuk otot tangan? Nyatanya, jenis olahraga yang satu ini memberi tekanan berlebih pada bagian belakang tubuh Anda. Jika beban yang Anda terlalu berat dan terus dilakukan secara rutin, tidak perlu heran jika tiba-tiba Anda mendapati keluhan yang mengarah ke masalah pergeseran tulang belakang, ya.
- Diving
Melihat biota laut secara langsung dengan diving tidak hanya menyehatkan, tetapi mengasyikkan. Akan tetapi, terdapat potensi bahaya pula dari olahraga air yang satu ini. Ketika Anda menyelam ke kedalaman, tekanan untuk punggung Anda semakin besar. Jika Anda terlalu sering menyelam secara dalam, akan ada bagian tulang belakang yang mudah bergeser. Anda pun akan berisiko terkena spondylolisthesis, meskipun usia masih tergolong muda.
- Lari
Berlari dapat dikatakan sebagai aktivitas olahraga yang menyehatkan, ringan, dan murah. Namun percayalah, berlari dengan cara yang salah bisa menyeret Anda ke jebakan spondylolisthesis. Ketika Anda memaksakan tubuh tegak atau terlalu bungkuk ketika berlari, akan ada tekanan yang lebih pada bagian tulang belakang Anda. Kondisi inilah yang akhirnya memicu masalah spondylolisthesis di kemudian hari.
- Sepak Bola
Suka bermain futsal atau sepak bola memang tidak hanya menyehatkan, namun bisa membuat Anda tampak lebih keren. Namun, kebiasaan berlari cepat untuk mengejar bola tanpa memperhatikan bentuk tubuh saat berlari sekaligus kemungkinan cedera karena berbenturan dengan pemain lain dapat menjadi penyebab spondylolisthesis menyerang Anda.
- Senam
Senam sangat bagus untuk kesehatan jantung. Namun, berhati-hatilah ketika melakukan gerakan senam yang lentur. Jika Anda kurang pemanasan dan tubuh terasa kaku, Anda akan lebih mudah mengalami cedera tulang belakang. Pergeseran tulang belakang yang menimbulkan gejala spondylolisthesis pun dapat timbul karena aktivitas olahraga yang satu ini.
- Jalan Cepat
Beberapa orang lebih menyenangi olahraga jalan cepat karena tidak terlalu memberi beban untuk jantung. Namun lagi-lagi, apabila posisi badan Anda salah ketika melakukan jalan cepat, bukan tidak mungkin Anda akan mengalami pergeseran tulang belakang yang menghadirkan rasa nyeri yang luar biasa.
- Basket
Potensi risiko terkena spondylolisthesis juga rentan dialami oleh Anda yang menggemari olahraga bola basket. Masalah pergeseran tulang belakang yang timbul karena bermain basket biasanya muncul karena posisi badan yang salah ketika berlari ataupun cedera karena bertabrakan dengan pemain lain.
- Panah
Olahraga panas terlihat santai dan tidak menguras keringat. Namun jika Anda melakukannya, Anda akan merasa otot-otot tangan hingga bagian tulang belakang sangat mudah tertarik. Jika salah gerak, olahraga yang termasuk cabang atletik yang satu ini bisa menyebabkan pergeseran tulang belakang sehingga Anda akan mengalami berbagai keluhan spondylolisthesis.
Jika Anda terbiasa melakukan berbagai olahraga di atas dan mengalami keluhan nyeri di punggung bawah, segeralah berkonsultasi ke dokter. Sangat besar kemungkinan Anda mengalami spondylolisthesis sehingga mesti mendapatkan penanganan segera untuk menghindari tindakan pembedahan.