29 June 2021, 01:27 PM
Puting masuk ke dalam atau dalam bahasa medis disebut inverted nipple merupakan kondisi yang terjadi akibat tertariknya jaringan puting oleh jaringan di sekitar payudara. Normalnya, puting akan tampak menonjol lebih tinggi daripada bagian areola. Kondisi ini jarang menimbulkan gangguan kesehatan yang serius, kecuali sudah diketahui bahwa penyebab puting masuk ke dalam karena tumor atau kanker payudara. Meski begitu, kondisi ini cukup menyulitkan bagi ibu yang ingin menyusui bayinya langsung.
Tingkat Keparahan Puting Masuk ke Dalam
Puting masuk ke dalam memiliki tingkat keparahan, di antaranya yaitu:
- Tingkat 1
Puting masuk ke dalam pada tingkat ini masih bisa dengan mudah kembali ke posisi semula. Bisa karena ditarik, adanya rangsangan, atau cuaca yang dingin. Perempuan yang termasuk ke dalam tingkat ini masih bisa menyusui bayinya.
- Tingkat 2
Puting masuk ke dalam pada tingkat dua juga bisa ditarik ke posisi normalnya. Namun, puting akan kembali masuk ke dalam seperti semula. Perempuan yang termasuk ke dalam tingkat ini berpotensi akan kesulitan untuk menyusui bayinya.
- Tingkat 3
Puting masuk ke dalam dengan keparahan tingkat 3 membuat puting tidak bisa ditarik kembali ke posisi normalnya. Perempuan yang mengalami kondisi ini kemungkinan besar tidak bisa menyusui bayinya secara alami.
Penyebab Puting Masuk ke Dalam
Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan puting masuk ke dalam, yaitu:
- [b]Bawaan Sejak Lahir[/b]
Menurut asisten profesor bedah payudara onkologi di University of North Carolina, kurang dari 5% perempuan terlahir dengan puting masuk ke dalam. Kondisi ini bahkan mulai terbentuk saat bayi masih ada di dalam rahim. Tidak hanya perempuan, laki-laki juga bisa mengalaminya. Pada perempuan, ada bagian dalam payudara yang tidak normal, yaitu ductus lactiferous atau saluran susu yang berukuran pendek. Bagian ini tidak berkembang sempurna sehingga menyebabkan bentuk puting masuk ke dalam.
- Mammary duct ectasia
Merupakan kondisi di mana saluran yang membawa susu ke puting mengalami pelebaran, membesar atau tersumbat sehingga dinding saluran susu menebal. Puting masuk ke dalam dengan penyebab ini biasanya terjadi pada wanita usia 45-55 tahun. Selain perubahan pada puting, mammary duct ectasia juga bisa menyebabkan kulit di sekitar puting menjadi kemerahan, rasa nyeri, hingga keluar cairan berwarna putih kotor, hijau, bahkan hitam. Saluran susu yang tersumbat umumnya akan sembuh dengan sendirinya.
- [i][b]Mastitis periductal[/b][/i]
Merupakan infeksi yang terjadi karena bakteri masuk ke dalam saluran susu. Kondisi ini biasanya terjadi pada perempuan yang baru melahirkan dan ibu menyusui. Selain puting masuk ke dalam, mastitis periductal juga disertai dengan beberapa gejala seperti timbulnya rasa panas dan nyeri pada payudara, kulit di sekitar puting kemerahan, keluarnya cairan atau darah dari puting, serta munculnya benjolan di belakang puting.
- [b]Pengaruh Hormonal[/b]
Saat perempuan sedang dalam masa kehamilan dan menyusui, hormon di tubuh menjadi lebih aktif. Salah satu fungsi hormon prolaktin di sekitar payudara yaitu mempersiapkan kelenjar susu untuk memproduksi ASI. Terkadang, hormon ini dapat membuat payudara mengalami perubahan seperti puting masuk ke dalam. Bagi ibu hamil, perubahan ini dapat terlihat ketika memasuki trimester kedua dan akhir.
- Kanker Payudara
Jika satu atau kedua puting masuk ke dalam secara tiba-tiba, hal ini bisa mengindikasikan adanya kanker payudara. Selain itu, kanker payudara juga menimbulkan gejala lain seperti adanya benjolan di sekitar payudara serta kulit payudara menebal.
Jika kondisi puting masuk ke dalam disertai dengan beberapa gejala yang tidak normal antara lain:
- Puting tidak menonjol meski sudah diberikan rangsangan
- Keluar cairan berbau dan berwarna dari puting
- Kulit di sekitar payudara mengering, bersisik dan kasar seperti kulit jeruk
- Tampak kemerahan, muncul ruam, dan meradang
- Timbul benjolan pada payudara
Segera konsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut agar gejala puting masuk ke dalam tidak menimbulkan komplikasi yang lebih parah.