11 December 2020, 08:39 AM
Pernahkah Anda merasa sedih atau gelisah ketika sendirian? Perasaan itu mungkin timbul karena Anda merasa kesepian. Tetapi, apabila kesendirian membuat Anda cemas berlebihan dan khawatir, Anda mungkin mengalami autophobia.
Autophobia merupakan salah satu jenis fobia yang menggambarkan fobia terhadap kesendirian. Saat seseorang mengalami fobia jenis ini, mereka akan merasakan gejala yang serupa dengan gejala fobia lainnya, seperti gemetar, berkeringat, nyeri dada, mual, dan lain sebagainya.
Perbedaan autophobia dengan kesepian
Beberapa dari Anda mungkin pernah merasa kesepian. Tapi, rasa kesepian ini berbeda dengan rasa takut terhadap kesendirian.
Autophobia tidak sama dengan merasa kesepian. Kesepian mengacu pada emosi negatif yang muncul ketika Anda merasa bahwa Anda memiliki terlalu sedikit interaksi sosial atau koneksi yang berarti.
Misalnya, ketika Anda memiliki banyak teman, tetapi Anda tidak merasa ada koneksi yang erat dengan mereka, Anda bisa saja merasa kesepian. Bahkan, ketika Anda sedang menghabiskan waktu bersama dengan mereka pun, Anda tetap merasa kesepian.
Sementara, fobia terhadap kesendirian mengacu pada kondisi yang lebih parah. Anda bukan merasa kesepian karena tidak adanya ikatan emosional, melainkan mengalami gejala berupa kecemasan yang tak terkendali.
Misalnya, saat Anda memikirkan bahwa besok Anda akan sendirian, Anda akan langsung diserang dengan rasa khawatir berlebih, serangan panik, dan peningkatan denyut jantung. Tidak hanya itu, kondisi ini juga bisa mengacu pada gejala berupa depresi.
Seseorang yang menderita fobia terhadap kesendirian cenderung melakukan hal-hal ini:
· Mencoba mencari teman secepat mungkin
· Kurang mandiri ketika menjalin hubungan dengan orang lain
· Tidak ingin orang lain pergi meninggalkannya
· Berusaha keras menghindari waktu saat mereka terpaksa sendirian
Kondisi lain yang menyebabkan autophobia
Sebenarnya, tidak diketahui dengan pasti apa yang membuat seseorang bisa merasa takut akan kesendirian. Biasanya, ada beberapa faktor pemicu hal ini. Kebanyakan faktor pemicu bersifat emosional dan mempengaruhi kondisi mental penderita.
Selain itu, autophobia juga bisa terjadi sebagai hasil dari gangguan kecemasan. Misalnya, seseorang yang mengalami serangan panik mungkin merasa takut jika tidak ada orang lain yang bisa membantu.
Terkadang, fobia kesendirian juga bisa muncul sebagai gejala dari kondisi lain, seperti gejala agorafobia yang merupakan rasa takut saat berada di situasi atau tempat yang membuat seseorang sulit melarikan diri.
Agorafobia juga bisa mengurangi kepercayaan diri seseorang pada kemampuannya untuk menyelesaikan suatu pekerjaan sendiri. Akibatnya, agorafobia lama-kelamaan akan berkembang menjadi rasa takut untuk menghabiskan waktu sendirian.
Dalam beberapa kasus, autophobia juga bisa dikaitkan dengan gangguan kecemasan umum, fobia lain, atau PTSD.
Cara mengendalikan kondisi autophobia
Cara paling tepat untuk mengatasi autophobia adalah dengan perawatan secara medis. Perawatan medis umumnya meliputi terapi dan obat-obatan.
Terapi untuk penderita fobia terhadap kesendirian antara lain:
· Cognitive Behavioral Therapy (CBT)
Terapi CBT umum dilakukan pada penderita segala jenis fobia. Terapi ini mengarahkan penderita untuk menghadapi kecemasan dengan perubahan pola pikir terhadap sumber kecemasan tersebut.
· Terapi paparan
Terapi paparan adalah terapi perilaku yang umum digunakan selain CBT. Terapi ini mengarahkan penderita untuk terpapar pada sumber fobia secara perlahan. Tujuannya adalah untuk menurunkan kekhawatiran akibat sumber fobia tersebut.
Saat berkonsultasi dengan dokter, dokter akan mengarahkan jenis terapi yang paling tepat untuk mengatas autophobia Anda. Fobia ini dapat disembuhkan, jadi Anda tidak perlu khawatir bila gejalanya terasa menganggu keseharian Anda.