Thread Rating:
  • 1 Vote(s) - 5 Average
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
Fear, uncertainty, and doubt: ketika rasa takut menjadi strategi marketing
#1
SUMBER : Fear, uncertainty, and doubt: ketika rasa takut menjadi strategi marketing

Pada tahun 2009, Apple sempat memberikan himbauan kepada para penggunanya untuk tidak melakukan jailbreaking. Hal ini dianggap dapat merusak sistem operasi Apple (Ios) dan berbahaya untuk iPhone.

Jailbreaking sendiri dilakukan oleh para penggunanya agar membuka akses untuk menggunakan aplikasi yang tidak ada di Apple Store. Kala itu, jumlah pelakunya diklaim banyak dan mereka melakukan hal tersebut untuk beberapa hal seperti, tethering ke Laptop dan merekam video dengan kamera iPhone.

Menanggapi hal tersebut, Apple membuat pernyataan resmi kalau jailbreaking merupakan tindakan illegal dan melanggar hak cipta. Electronic Frontier Foundation (EFF) sebagai organisasi non-profit dalam bidang digital melihat hal tersebut sah-sah saja.

Sebagai bagian dari pembuatan peraturan DMCA 2009, EFF meminta kantor hak cipta untuk memberikan pengecualian akan jailbreaking agar pengguna iPhone bisa menggunakan aplikasi yang tidak tersedia di Apple Store. Pengadilan juga menyatakan bahwa jailbreaking sudah lama terjadi dan diperbolehkan jika digunakan dengan baik.

Kasus diatas merupakan contoh dari Fear, Uncertainty, and Doubt (FUD). Salah satu Teknik yang sering terjadi dalam dunia bisnis. Jailbreaking diklaim dapat membahayakan iPhone pengguna, padahal hal ini justru menjadi salah satu inovasi dalam ekonomi.

Teknik ini telah terjadi dalam banyak hal di dunia bisnis. Kali ini, Paper.id akan membahas mengenai FUD dan penerapannya dalam dunia marketing untuk menarik minat orang akan brand yang menggunakan Teknik tersebut.

Apa itu Fear, Uncertainty, and Doubt (FUD)?

Kolumnis dan Penasihat strategi perusahaan Inc, Eric Holtzclaw menyebut Teknik FUD tradisional untuk membuat orang-orang khawatir dan membuat keputusan untuk membeli barang atau menggunakan jasa karena ketidaktahuan mereka.

SUMBER : Fear, uncertainty, and doubt: ketika rasa takut menjadi strategi marketing

Banyak pro dan kontra yang ada dalam menanggapi Teknik tersebut. Teknik ini digunakan dalam strategi pemasaran untuk mengajak para pembacanya agar menimbulkan rasa penasaran akan kemampuan mereka serta hal-hal yang berkaitan.

Pada umumnya, Teknik ini digunakan dalam dunia IT dengan menyebarkan informasi palsu atau hoax tentang produk competitor mereka. Seiring perkembangan zaman, Teknik ini digunakan oleh para pebisnis untuk mendapatkan hasil lebih efektif dan cepat.

FUD dalam dunia marketing modern

Zaman yang semakin canggih mempengaruhi Teknik pemasaran yang lebih mengandalkan teknologi. Dunia sosial media dan website ramai digunakan banyak orang untuk memasarkan brand karena dipercaya dapat memberikan hasil yang lebih efektif dengan waktu yang singkat dan cepat.

Teknik FUD kerap digunakan untuk memancing rasa penasaran pembaca di dunia maya untuk melakukan sesuatu yang diinginkan seperti membeli produk, mengunduh file, dan hal lainnya. Salah satu contoh yang sering dilihat adalah lewat ads di website.

Dengan memancing rasa penasaran, hal ini menjadi trik psikologi pembaca untuk melakukan sesuatu. Karena itu, para pelaku bisnis seringkali membuat sebuah iklan yang memancing para pembaca agar mereka melakukan aksi sesuai dengan keinginan pebisnis.

Salah satu contohnya adalah dengan Ads Call to Action (CTA). Biasanya, pemilik website membuat sebuah iklan dengan mencantumkan pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang kerap dihadapi oleh banyak orang. Setelah itu, pemilik website akan memberikan solusi lewat CTA agar mengarahkan pembaca untuk melakukan hal yang diinginkan. Untuk contohnya bisa Anda lihat lewat gambar diatas.

Bagaimana cara memasarkan produk dengan Teknik FUD secara benar

Dalam strategi pemasaran, FUD kerap digunakan sebagai salah satu Teknik yang dipercaya dapat memberikan hasil yang lebih efektif. Namun, penggunaan yang berlebihan bisa mengakibatkan berita palsu atau hoax.

Untuk itu, perlu adanya pakem akan bagaimana cara membuat pemasaran yang benar dengan efektif namun tetap etis. Menurut strategy peak, berikut 7 hal yang harus diingat dalam memasarkan produk:
- Jaminan
- Edukasi
- Memberikan trial atau masa percobaan
- Pengesahan resmi
- Testimoni dari pelanggan
- Menjelaskan proses pembuatannya
- Penjelasan mengenai cara kerjanya

Dengan adanya ketujuh hal diatas, orang-orang dapat percaya karena, adanya jaminan akan kebenaran dari iklan yang dibuat. Tentunya, hal ini akan meningkatkan integritas perusahaan Anda dimata umum dan hal ini harus diperhatikan.


SUMBER : Fear, uncertainty, and doubt: ketika rasa takut menjadi strategi marketing
Reply
#2
kalau menurut saya, memang tidak mudah untuk mendesain suatu strategi marketing, apalagi hidup itu dinamis banget jadi harus bisa mengikuti perkembangan zaman.. Misalnya saja saat ini ada platform TIkTok, berarti semua marketer juga mau tidak mau harus mempelajari TikTok dan juga target pasarnya..

Salam,
Digital marketing agency jakarta
Reply




Users browsing this thread: 1 Guest(s)

About Ziuma

ziuma - forum diskusi dan komunitas online. disini kamu bisa berdiskusi, berbagi informasi dan membentuk komunitas secara online. Bisa juga berdiskusi dengan sesama webmaster/blogger. forum ini berbasis mybb

              Quick Links

              User Links

             powered by