28 November 2019, 03:04 PM
Terima kasih kepada Instagram, Facebook dan sosial media jenis lainnya, influencer marketing meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Keberadaan Awkarin, Anya Geraldine dan semua selebgram lainnya, dianggap mampu membuat sebuah bisnis semakin dikenal di kalangan masyarakat secara lebih luas. Namun, apakah benar keberadaan mereka bisa meningkatkan penjualan hingga 3 kali lipat?
Sebuah riset dari mediakix menyebutkan jika influencer marketing berperan aktif terhadap perkembangan sebuah bisnis. Riset tersebut menunjukkan jika 80% marketers yang menjadi responden mengatakan apabila mereka senang dengan hasil penjualan setelah menggunakan jasa selebgram. Akan tetapi, tidak ada kejelasan lebih lanjut mengenai angka pasti peningkatan yang terjadi.
Lebih lanjut, mediakix menyebutkan apabila hanya ada sekitar 5% marketers saja yang menganggap penggunaan selebgram, influencer dsb adalah hal yang sia-sia. Anggapan tersebut bisa saja diutarakan lantaran kesalahan target pasar dari influencer yang diajak kerja sama. Sebab, relevansi target dari produk dan influencer tentunya harus dilihat terlebih dahulu.
Jadi kesimpulannya, influencer marketing memang mampu untuk menarik simpati dari pelanggan agar membeli. Akan tetapi, belum ada metrik yang bisa mengukur jika penggunaan influencer bisa meningkatkan penjualan hingga 3 kali lipat dari biasanya. Sehingga saat ini, influencer baru bisa dibilang mampu meningkatkan 'keterkenalan' sebuah produk di kalangan target pasar lebih luas.
Lantas, media apakah yang biasa digunakan para influencer dalam mempromosikan produk mereka? TV bukan lagi menjadi media terbaik untuk mempromosikan sebuah kerjasama. Bagi influencer, media sosial merupakan media yang murah namun bisa memberikan dampak besar bagi mereka dan juga para pengikutnya.
Penasaran untuk tahu lebih banyak mengenai data-data penggunaan influencer mulai dari daftar lengkap goals hingga channel terbaik untuk kolaborasi? Klik sumber di bawah ini.
Sumber: Klik Disini.
Sebuah riset dari mediakix menyebutkan jika influencer marketing berperan aktif terhadap perkembangan sebuah bisnis. Riset tersebut menunjukkan jika 80% marketers yang menjadi responden mengatakan apabila mereka senang dengan hasil penjualan setelah menggunakan jasa selebgram. Akan tetapi, tidak ada kejelasan lebih lanjut mengenai angka pasti peningkatan yang terjadi.
Lebih lanjut, mediakix menyebutkan apabila hanya ada sekitar 5% marketers saja yang menganggap penggunaan selebgram, influencer dsb adalah hal yang sia-sia. Anggapan tersebut bisa saja diutarakan lantaran kesalahan target pasar dari influencer yang diajak kerja sama. Sebab, relevansi target dari produk dan influencer tentunya harus dilihat terlebih dahulu.
Jadi kesimpulannya, influencer marketing memang mampu untuk menarik simpati dari pelanggan agar membeli. Akan tetapi, belum ada metrik yang bisa mengukur jika penggunaan influencer bisa meningkatkan penjualan hingga 3 kali lipat dari biasanya. Sehingga saat ini, influencer baru bisa dibilang mampu meningkatkan 'keterkenalan' sebuah produk di kalangan target pasar lebih luas.
Lantas, media apakah yang biasa digunakan para influencer dalam mempromosikan produk mereka? TV bukan lagi menjadi media terbaik untuk mempromosikan sebuah kerjasama. Bagi influencer, media sosial merupakan media yang murah namun bisa memberikan dampak besar bagi mereka dan juga para pengikutnya.
Penasaran untuk tahu lebih banyak mengenai data-data penggunaan influencer mulai dari daftar lengkap goals hingga channel terbaik untuk kolaborasi? Klik sumber di bawah ini.
Sumber: Klik Disini.