Ego Depletion Juga Pengaruhi Kondisi Keuangan Seseorang

[info.sehat]

Dalam studi psikologi terdapat sebuah kondisi di mana seseorang tidak mampu membuat keputusan di antara dua pilihan yang berkaitan dengan keinginan dan keadaan. Kondisi itu dikenal dengan istilah ego depletion.
 

Ciri-ciri utama dari ego depletion adalah ketika seseorang tak ingin atau tidak dapat melakukan aktivitas apapun karena merasa kehabisan energi. Ada banyak sekali studi yang telah dilakukan untuk mendalami fenomena ini. Sedikit yang dapat kita ketahui bahwa kondisi ini berkaitan dengan ketidakcocokan antara keinginan pribadi dengan keadaan yang terjadi.

Dalam dunia kesehatan, ego depletion dikaitkan dengan gagalnya program diet yang tengah dijalani seseorang. Akan tetapi, dampak ego depletion dalam kehidupan manusia cukup luas karena kondisi ini memengaruhi gairah seseorang. Gairah sendiri adalah sesuatu yang bisa membuat manusia merasa “hidup”. Salah satu dampak ego depletion yang harus diwaspadai adalah kondisi keuangan.

Ada banyak sekali cara bagi ego depletion membuat seseorang mengalami masalah dalam pengaturan finansial mereka. Sebagai contoh kecil adalah mengenai pinjam meminjam. Terkadang sebuah keputusan membutuhkan pertimbangan dan evaluasi yang cermat dan matang. Namun, ketika seseorang mengalami ego depletion, mereka akan kesulitan dalam memenuhi syarat-syarat tersebut. Bisa saja, seseorang mengambil keputusan yang tidak tepat ketika meminjam dan akhirnya menjadi masalah di kemudian hari.
 

Sementara itu, penawaran diskon sebuah barang juga bisa memengaruhi keputusan seseorang dalam mengeluarkan uangnya. Banyak orang tergoda dengan harga yang bagus, padahal keputusan untuk membeli barang itu tidak ada di dalam rencana sebelumnya. Ketidaksanggupan seseorang dalam membuat keputusan yang rasional tersebut dikaitkan dengan ego depletion.

Dalam kedua kasus di atas, seseorang bisa selamat jika mengerahkan energi mental sekuat tenaga. Masalahnya, kondisi itulah salah satu pemicu yang dapat membuat seseorang merasa tidak sanggup untuk menerobos batasan-batasan yang telah mereka tetapkan sendiri. Sebuah data dari SlickDeals menunjukkan bahwa rata-rata orang Amerika menghabiskan terlalu banyak uang untuk sesuatu yang tidak begitu diperlukannya, hingga 7.500 dolar per tahun. Sementara di antara seluruh orang Amerika, rata-rata menghabiskan sekitar 5.400 dolar untuk pembelian berdasarkan nafsu atau impulse buying. Adapun lebih dari setengahnya beralasan bahwa uang yang mereka keluarkan hanya untuk merilis stres yang mereka alami.

 

Hal tersebut dapat terjadi karena 22% orang mengatakan bahwa membuat perencanaan keuangan yang terperinci terlalu banyak makan waktu. Di akhir, data tersebut mengatakan bahwa 3 dari 4 orang Amerika menyesali setidaknya satu keputusan keuangan yang mereka buat.

Dalam hal tujuan jangka panjang, ego depletion ini bisa merusak kehidupan ideal yang bisa didapat oleh seseorang. Mereka yang mengalami ego depletion kronis akan membutuhkan usaha yang lebih besar untuk mencapai tujuan mereka. Nah, jika Anda merasa kesulitan untuk menyisihkan cukup uang untuk melunasi hutang kartu kredit pada akhir tahun, waspadalah, sebab mungkin Anda tengah mengalami kondisi ego depletion. Sama seperti kebugaran fisik, kesehatan finansial yang sejati adalah tujuan jangka panjang. Tidak ada hari baik yang akan menyelesaikan kekhawatiran seseorang mengenai keuangan, tetapi seiring waktu dan jika dilakukan secara konsisten, seseorang dapat menggunakan kemauannya untuk membuat keputusan keuangan yang lebih cerdas.

Selain harus belajar mengontrol pikiran dan emosi, seseorang mungkin butuh banyak belajar lagi mengenai manajemen keuangan. Ego depletion memang masalah psikologis, tetapi dampak daripadanya bisa membuat hidup seseorang tak keruan di berbagai sektor kehidupan. Jadi, carilah metode terbaik untuk mengatasi kondisi ego depletion ini sebelum semuanya terlambat.