2 August 2015, 07:12 AM
Apakah anda pernah nonton Film GIE ? Seandainya pernah pasti tidak asing dengan lahu ini. Donna-donna adalah lagu yang sempat populer di negri merah putih ini, tepatnya pada film Gie pada tahun 2008, yang digambarkan sebagai lagu kesukaan Soe Hok Gie. Lagu ini menggambarkan teriakan anak sapi yang terkekang di atas kereta yang akan di bawa ketempat pembantaian, dan anak sapi ini adalah sang penulisnya yang hidup pada masa kejayaan Nazi di jerman.
Dalam salah satu penggalan liriknya “On a wagon bound for market / there’s a calf with a mournful eye / High above him there’s a swallow / winging swiftly through the sky. Menggambarkan anak sapi yang didalam satu kereta kuda yang menuju ke pasar; dengan mata berduka; diatasnya ada burung; terbang cepat mengarungi langit. Sedangkan sapi itu menuju ketempat penjagalan. Sapi tersebut iri kepada burung-burung yang bisa terbang bebas dan kebebasan atas segala-galanya tanpa kekangan dengan jiwa yang merdeka.
Latar belakang penulisan lirik asli lagu ini tidak luput dari pengalaman penulisnya yang merupakan anak seorang Yahudi keturunan Khazar dari negara Khazaria, terletak diantara Laut Hitam dan Laut Kaspia yang sekarang dimiliki oleh negara Georgia. Pada waktu itu ia menggambarkan kejadian ayah kandungnya yang diseret oleh tentara Nazi untuk dibawa ke kamp konsentrasi Yahudi. Ia tidak bisa berbuat banyak, kecuali bersembunyi dibalik dinding-dinding. Dan menulis kejadian yang dialaminya dalam buku hariannya setelah beberapa waktu.
Dalam catatannya, sang tani membawa sapi-sapi (yahudi) bukan untuk dipekerjakan tapi untuk dimusnahkan. Karena sapi merupakan keyakianan penguasa saat itu yang ambigu antara mitos dan realita yang akan meruntuhkan singgasananya.
Langsung aja kita simak lirik lagunya :
Dalam salah satu penggalan liriknya “On a wagon bound for market / there’s a calf with a mournful eye / High above him there’s a swallow / winging swiftly through the sky. Menggambarkan anak sapi yang didalam satu kereta kuda yang menuju ke pasar; dengan mata berduka; diatasnya ada burung; terbang cepat mengarungi langit. Sedangkan sapi itu menuju ketempat penjagalan. Sapi tersebut iri kepada burung-burung yang bisa terbang bebas dan kebebasan atas segala-galanya tanpa kekangan dengan jiwa yang merdeka.
Latar belakang penulisan lirik asli lagu ini tidak luput dari pengalaman penulisnya yang merupakan anak seorang Yahudi keturunan Khazar dari negara Khazaria, terletak diantara Laut Hitam dan Laut Kaspia yang sekarang dimiliki oleh negara Georgia. Pada waktu itu ia menggambarkan kejadian ayah kandungnya yang diseret oleh tentara Nazi untuk dibawa ke kamp konsentrasi Yahudi. Ia tidak bisa berbuat banyak, kecuali bersembunyi dibalik dinding-dinding. Dan menulis kejadian yang dialaminya dalam buku hariannya setelah beberapa waktu.
Dalam catatannya, sang tani membawa sapi-sapi (yahudi) bukan untuk dipekerjakan tapi untuk dimusnahkan. Karena sapi merupakan keyakianan penguasa saat itu yang ambigu antara mitos dan realita yang akan meruntuhkan singgasananya.
Langsung aja kita simak lirik lagunya :
Quote:On a Weagon bound the market
Di atas sebuah gerbong yang menuju pasar
There’s a calf with a mournful eye
Ada seekor anak sapi dengan mata yang sedih
High above him there’s a swallow
Jauh tinggi diatasnya ada seekor burung layang layang
Winging swiftly through the sky
mengepakkan sayap dengan cepat melintasi angkasa
How the winds are laughin
Angin tertawa
They laugh with all they might
Mereka tertawa sekuat mereka
Laugh and laugh the whole day through
Tertawa dan tertawa sepanjang hari
And half the summers nigh
serta separuh malam musim panas
(Chorus)
Donna Donna Donna Donna
Donna Donna Donna Donna
Donna Donna Donna Don
Donna Donna Donna Don
Donna Donna Donna Donna
Donna Donna Donna Donna
Donna Donna Donna Don
Donna Donna Donna Don
“Stop complaining!” Said the farmer
“Berhentilah mengeluh!”,kata si Petani
Who told you a calf to be?
Siapa suruh jadi anak sapi?
Why don’t you have wings to fly with
Kenapa tak kau punyai sayap untuk terbang?
Like the swallow so proud and free?
Seperti burung layang layang, sangat bangga dan bebas
Calves are easily bound and slaughtered
Anak anak sapi mudah diikat dan dibunuh
Never knowing the reason why
tanpa tahu alasannya
But whoever treasures freedom
Tapi siapapun yang mencari kebebasan
Like the swallow has learned to fly
seperti burung layang layang, harus belajar terbang
Simak juga lagu originalnya pada video berikut yg dinyanyikan oleh Sita:
Sumur