27 January 2021, 09:29 AM
![[Image: efikasi-vaksin-sinovac.jpg]](https://i.ibb.co/WVMrt17/efikasi-vaksin-sinovac.jpg)
Vaksin sinovac adalah vaksin yang dikembangkan oleh Cina dan sedang digunakan di beberapa negara, seperti Indonesia dan Brasil. Akan tetapi, penggunaan vaksin ini cukup menuai pro dan kontra, mengingat di Brasil sendiri, efikasi vaksin sinovac hanya berkisar di angka 50 persen dalam uji klinis, menurut hasil yang diterbitkan oleh para peneliti baru-baru ini. Di Indonesia, efikasi vaksin sinovac berada pada angka 65 persen, 15 persen lebih tinggi. Hal ini tentunya menyebabkan sedikit kekhawatiran di kalangan masyarakat seputar keefektifan penggunaan serta apakah vaksinasi benar-benar akan memberikan dampak yang signifikan terhadap penurunan kasus infeksi Covid-19.
Efikasi vaksin sinovac di Brasil yang hanya 50 persen menunjukkan bahwa vaksin ini kurang efektif apabila dibandingkan dengan data sebelumnya. Selain itu, efikasi vaksin sinovac tersebut sangat mendekati regulasi persetujuan dari FDA ataupun WHO (yaitu 50 persen). Vaksin dari Cina tersebut merupakan satu dari 2 vaksin yang direncanakan penggunaannya oleh pemerintah Brasil. Brasil merupakan salah satu dari negara-negara yang terkena dampak pandemi paling parah.
Apa itu sinovac?
Sinovac adalah perusahaan biofarmasi yang berasal dari Beijing yang memproduksi CoronaVac, vaksin yang tidak aktif. Vaksin ini bekerja dengan cara menggunakan partikel virus yang terbunuh untuk memberikan paparan terhadap sistem kekebalan tubuh pada virus tanpa memberikan risiko respon penyakit yang serius. Selain Brasil, negara lain seperti Turki, Singapura, dan bahkan Indonesia telah memesan vaksin ini untuk digunakan sebagai vaksin utama dalam melawan pandemi di masing-masing negara tersebut.
Seminggu sebelumnya, para peneliti di Institut Butantan, yang mana telah melakukan penelitian di Brasil, mengumumkan bahwa efikasi vaksin sinovac berada pada angka 78 persen dalam melawan kasus Covid-19 sedang hingga parah. Namun, pada hari Selasa, mereka menyatakan penghitungan angka tersebut tidak melibatkan data dari kelompok infeksi yang sangat ringan, yaitu mereka yang mendapatkan vaksin namun tidak membutuhkan bantuan klinis. Dengan memasukkan data dari kelompok tersebut, efikasi vaksin sinovac menurun menjadi 50,4 persen.
Seminggu sebelumnya, para peneliti di Institut Butantan, yang mana telah melakukan penelitian di Brasil, mengumumkan bahwa efikasi vaksin sinovac berada pada angka 78 persen dalam melawan kasus Covid-19 sedang hingga parah. Namun, pada hari Selasa, mereka menyatakan penghitungan angka tersebut tidak melibatkan data dari kelompok infeksi yang sangat ringan, yaitu mereka yang mendapatkan vaksin namun tidak membutuhkan bantuan klinis. Dengan memasukkan data dari kelompok tersebut, efikasi vaksin sinovac menurun menjadi 50,4 persen.
Akan tetapi, para peneliti dari Institut Butantan menekankan bahwa vaksin sinovac 78 persen efektif dalam mencegah kasus sedang yang membutuhkan perawatan medis dan 100 persen efektif dalam mengatasi kasus Covid-19 yang bersifat sedang hingga serius. Hasil pengujian efikasi vaksin sinovac menunjukkan angka-angka yang berbeda di negara-negara yang berbeda. Misalnya, bulan lalu di Turki, para peneliti menyatakan bahwa efikasi vaksin sinovac berada pada angka 91,25 persen; sementara di Indonesia yang telah melakukan program vaksinasi massal, vaksin ini memiliki tingkat efikasi sebesar 65,3 persen, keduanya merupakan hasil dari uji klinis tahap akhir.
Angka-angka tentang vaksin dari Cina tersebut menunjukkan betapa sulitnya dalam membandingkan efikasi vaksin sinovac dengan vaksin-vaksin jenis lain. Di satu sisi, tingkat efikasi vaksin sinovac yang hanya 50 persen tidak sebaik apabila dibandingkan dengan efikasi vaksin Oxford yang sebesar 70 persen dan Pfizer dan Moderna yang sebesar 95 persen.
Akan tetapi, uji klinis dilakukan dengan cara yang sangat berbeda di negara-negara yang berbeda; seperti jumlah peserta yang mengikuti vaksin sangat beragam, serta kriteria yang digunakan untuk menguji seberapa banyak vaksin dapat melindungi tubuh dari infeksi. Nilai efikasi vaksin Sinovac diambil dengan cara melihat seberapa banyak orang yang terinfeksi Covid-19 setelah diberi vaksin, dibandingkan dengan jumlah peserta uji coba yang terkena Covid-19 setelah diberi placebo.