18 August 2020, 02:47 PM
![[Image: daging-vegetarian.jpg]](https://i.ibb.co/k9GskKG/daging-vegetarian.jpg)
Salah satu cara bagi para vegetarian yang tidak mengonsumsi daging dalam dietnya adalah memilih alternatif daging vegetarian. Ini bisa berupa hamburger dan sandwich nabati, serta olahan tahu, tempe, lentil, seitan, dan kembang kol. Pertimbangan orang-orang memilih daging pengganti ini adalah karena kandungan zat gizi, tekstur, dan rasanya yang hampir mirip dengan daging sebenarnya. Meskipun tidak akan dapat menyamai daging seutuhnya, kehadiran daging vegetarian ini dapat membuat Anda menyantap makanan dengan lahap.
Yang harus diperhatikan dari daging vegetarian.
Seorang ahli diet dari Los Angeles, Vandana Sheth, menyatakan bahwa produk yang menyerupai daging ini akan membantu orang beralih ke gaya hidup vegetarian atau vegan. Namun, sebaiknya tidak dikonsumsi setiap hari. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa kemungkinan kandungan lemak, natrium, dan kalorinya justru lebih tinggi dibandingkan daging biasanya.
Di lain sisi, sebagian besar produk daging vegetarian berbahan dasar kedelai dan gluten. Bagi Anda yang saat ini sedang menerapkan pola makan atau diet bebas gluten, tentu hal ini menjadi pantangan yang harus Anda hindari. Jika Anda tetap mengonsumsinya, maka dapat memperparah penyakit celiac atau penyakit alergi lainnya. Oleh sebab itu, sangat dianjurkan untuk membaca label kemasan terlebih dahulu sebelum membeli produk daging vegetarian dari olahan apapun di pasaran.
Berapa banyak daging vegetarian boleh dikonsumsi?
Hasil wawancara Global News dengan seorang ahli gizi dari Kanada menunjukkan bahwa daging vegetarian tidak boleh dijadikan sebagai makanan andalan dalam menu diet Anda. Anda dapat mengonsumsinya dua atau tiga kali dalam seminggu. Saat ini, telah banyak resep-resep untuk membuat daging vegetarian dari berbagai bahan dasar, seperti tahu, tempe, lentil, seitan, nangka, dan kembang kol. Tetap penuhi asupan zat gizi Anda dari pilihan makanan lainnya, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, telur, susu, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
Bagaimana cara memilih daging vegetarian yang baik?
Hal pertama yang harus Anda pertimbangkan adalah fungsi dari daging vegetarian itu sendiri di dalam makanan Anda. Artinya, disesuaikan dengan apa yang ingin Anda cari di dalam makanan Anda, apakan ingin mencari protein, rasa, atau teksturnya.
· Jika daging vegetarian sebagai sumber utama protein, maka periksa label kemasan terkait kandungan proteinnya.
· Untuk Anda yang menganut diet vegan atau vegetarian, maka carilah zat gizi yang rendah dalam diet Anda, seperti zat besi, vitamin B12, dan kalsium. Anda dapat mempertimbangkan daging vegetarian yang kaya zat gizi tersebut.
· Jika Anda mengikuti diet khusus, seperti larangan mengonsumsi gluten atau kedelai, maka cari produk daging vegetarian yang tidak mengandung bahan-bahan ini.
Pertimbangan sebelum mengonsumsi daging vegetarian.
Mungkin masih banyak yang merasa bingung, apakah keputusan mengonsumsi daging vegetarian ini baik atau tidak untuk tubuh. Berikut beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan untuk Anda sebelum mengonsumsinya.
1. Baik untuk lingkungan.
Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi burger nabati menghasilkan emisi gas rumah kaca, membutuhkan energi, dampak terhadap kelangkaan air, serta penggunaan lahan yang lebih sedikit dibandingkan seperempat pon daging sapi. Tentunya, ini adalah dampak baik yang cukup besar untuk lingkungan secara global.
2. Memenuhi kebutuhan zat gizi tertentu.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan nabati lebih banyak dibandingkan produk hewani dapat menikmati masa tua tanpa banyak masalah kesehatan. Hal ini disebabkan oleh rendahnya asupan karsinogen dari produk hewani, khususnya daging olahan. Selain itu, Anda bisa memenuhi kebutuhan zat gizi yang kurang dalam menu diet Anda dari daging vegetarian, seperti vitamin E, B1, B6, B2, B12, C, seng, dan niasin.
3. Daging vegetarian telah melalui berbagai proses pengolahan.
Sebagian besar alternatif daging vegetarian mengandung protein dan memperoleh tekstur dagingnya dari kacang-kacangan, seperti lentil dan kedelai. Namun, banyak melalui proses pengolahan, sehingga kehilangan risiko kehilangan zat gizinya pun jadi lebih besar, termasuk zat gizi yang Anda inginkan.