23 December 2019, 11:28 AM
“Diskon berakhir dalam 30 menit” atau “Produk ini tinggal 2 lagi”. Pernahkah kamu mengalami dua hal tersebut ketika sedang ingin membeli sesuatu melalui ecommerce ataupun marketplace? Jika iya, itu bukanlah sesuatu yang dipasang tanpa ada maksudnya.
Setiap tulisan di dalam deskripsi sebuah produk biasanya memiliki makna untuk membujuk kamu membeli produk tersebut. Dan, dua kalimat di atas menjadi salah ‘senjata utama’ agar kamu melakukan closingan atau pembelian.
Ketika kamu melihat salah satu dari dua kalimat tersebut, apa yang kamu rasakan? Pastinya, kamu ingin langsung segera membelinya. Apalagi, produk tersebut merupakan salah satu dari wish list yang kamu cari selama ini.
Jika kamu merasakan hal demikian, itu berarti strategi marketing dari ecommerce ataupun marketplace tersebut berhasil. Strategi yang mereka gunakan adalah FOMO (Fear of Missing Out). Apa itu FOMO marketing?
Singkatnya, FOMO adalah istilah untuk mereka (pembeli) yang merasa takut untuk kehilangan barang yang diinginkan. Dengan demikian, mereka akan langsung melakukan pembelian saat itu juga. Kenyataanya, FOMO merupakan salah satu jenis psikologi yang terjadi secara natural.
FOMO tidak hanya terjadi dalam dunia bisnis tetapi juga di dunia nyata. Misalnya, kamu ‘latah’ dan ingin mengikuti tren tertentu. Ketika demam es kepal milo, semua orang menginginkannya dan kamu juga menjadi salah satu dari mereka.
Apabila tidak ikut merasakan hype membuat es kepal milo, kamu akan merasa tertinggal di belakang. Hal itulah yang dimaksud sebagai FOMO. Rasa takut akan ketinggalan sesuatu, yang secara alami, menjangkit semua orang.
FOMO Marketing hanyalah satu dari sekian banyak strategi marketing yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan startup besar dunia. Di bawah ini, Paper.id akan membongkar sekitar 10 strategi marketing hanya untuk kalian:
1. Missed Opportunities
2. Stock Availability
3. Time Limit
4. Competitive Buyer
5. Limit Free Shipping
6. Social Proof
7. Testimonial Konten
8. Early Bird Decisions
9. Reward Programs
10. Decoy Effect
Penjelasannya masih nanggung gak gan? Klik sumber artikel di bawah ya biar tau lebih lanjut mengenai hal ini!
Sumber: Klik Disini.
Setiap tulisan di dalam deskripsi sebuah produk biasanya memiliki makna untuk membujuk kamu membeli produk tersebut. Dan, dua kalimat di atas menjadi salah ‘senjata utama’ agar kamu melakukan closingan atau pembelian.
Ketika kamu melihat salah satu dari dua kalimat tersebut, apa yang kamu rasakan? Pastinya, kamu ingin langsung segera membelinya. Apalagi, produk tersebut merupakan salah satu dari wish list yang kamu cari selama ini.
Jika kamu merasakan hal demikian, itu berarti strategi marketing dari ecommerce ataupun marketplace tersebut berhasil. Strategi yang mereka gunakan adalah FOMO (Fear of Missing Out). Apa itu FOMO marketing?
Singkatnya, FOMO adalah istilah untuk mereka (pembeli) yang merasa takut untuk kehilangan barang yang diinginkan. Dengan demikian, mereka akan langsung melakukan pembelian saat itu juga. Kenyataanya, FOMO merupakan salah satu jenis psikologi yang terjadi secara natural.
FOMO tidak hanya terjadi dalam dunia bisnis tetapi juga di dunia nyata. Misalnya, kamu ‘latah’ dan ingin mengikuti tren tertentu. Ketika demam es kepal milo, semua orang menginginkannya dan kamu juga menjadi salah satu dari mereka.
Apabila tidak ikut merasakan hype membuat es kepal milo, kamu akan merasa tertinggal di belakang. Hal itulah yang dimaksud sebagai FOMO. Rasa takut akan ketinggalan sesuatu, yang secara alami, menjangkit semua orang.
FOMO Marketing hanyalah satu dari sekian banyak strategi marketing yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan startup besar dunia. Di bawah ini, Paper.id akan membongkar sekitar 10 strategi marketing hanya untuk kalian:
1. Missed Opportunities
2. Stock Availability
3. Time Limit
4. Competitive Buyer
5. Limit Free Shipping
6. Social Proof
7. Testimonial Konten
8. Early Bird Decisions
9. Reward Programs
10. Decoy Effect
Penjelasannya masih nanggung gak gan? Klik sumber artikel di bawah ya biar tau lebih lanjut mengenai hal ini!
Sumber: Klik Disini.