Cara Rumah Sakit Pondok Indah Hilangkan Kesan Kaku

[info.sehat]

Pada umumnya orang akan menganggap rumah sakit sebagai tempat yang kaku, seram, dan dingin. Bukan hal yag mengherankan apabila orang-orang kemudian enggan untuk datang ke rumah sakit. Hal inilah yang Rumah Sakit Pondok Indah – Bintaro Jaya untuk coba hilangkan. Dengan mengusung “konsep hijau”, rumah sakit ini mencoba menarik atensi pengunjungnya sekaligus membuat bangunan yang ramah lingkungan. Rumah Sakit Pondok Indah terletak di CBD Emerald Bintaro Jaya. Rumah sakit ini merupakan satu-satunya rumah sakit di Tangerang Selatan di bawah naungan RS Pondok Indah Group. Rumah sakit ini didirikan pada lahan dengan luas 12,6 ribu persegi. Luas bangunannya sendiri mencapai 34 ribu persegi.

Sejarah awal Rumah Sakit Pondok Indah (yang berlokasi di Pondok Indah) didirikan oleh PT Binara Guna Mediktama pada tahun 1986. Rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit pertama dengan target konsumen masyarakat Jakarta dan sekitarnya. Pada tahun 2008, RS Pondok Indah Group kemudian membangun rumah sakit kedua di Puri Indah, dan pada tahun 2017, di bawah naungan PT Jaya Binara Mediktama, membangun Rumah Sakit Pondok Indah – Bintaro Jaya. Beroperasi pada bulan April 2017, salah satu daya tarik Rumah Sakit Pondok Indah – Bintaro Jaya dibandingkan dengan rumah sakit lain adalah desainnya yang eco-friendly atau ramah lingkungan. Rumah sakit ini mengadopsi sustainable sites initiative untuk mengurangi produksi polutan dalam bentuk gas. Tidak hanya itu, efisiensi air dan energi serta ditambah dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) diusung agar misinya menjadi rumah sakit ramah lingkungan dapat tercapai. Waste management, atau pengelolaan limbah, juga turut diperhatikan oleh rumah sakit ini.

Rumah Sakit Pondok Indah – Bintaro Jaya tidak hanya menjadi rumah sakit yang ramah lingkungan. Berkat konsep eco-friendly-nya ini, rumah sakit ini berhasil menjadi finalis di salah satu festival internasional tahunan khusus industri pengembangan dan arsitektur bernama World Architecture Festival (WAF). Untuk menjadi salah satu finalis, perjuangan Rumah Sakit Pondok Indah dimulai dari desain yang dibuat oleh sebuah firma arsitek dari Australia bernama Silver Thomas Hanley. Sementara untuk proses pengerjaan atau konstruksi, interior, dan segala ornament-ornamen yang dibutuhkan digarap oleh anak bangsa.

Menurut Yanwar Hadiyanto, selaku CEO Rumah Sakit Pondok Indah Group, pihak mereka ingin memiliki rumah sakit yang hangat dan nyaman. Konsep “green” dan “homey” kemudian diusung agar kesan kaku dan dingin dari rumah sakit sirna. Selain itu, konsep ini juga akan membuat pasien dan pengunjung merasa nyaman, serta diharapkan dapat mendukung serta mempercepat proses penyembuhan ataupun pemulihan pasien. Bahkan saat pasien atau pengunjung umum datang ke rumah sakit, mereka akan disambut dengan berbagai macam karya seni yang diletakkan di lobi utama yang memberikan pasien atau pengunjung suasana alam yang asri. Tidak hanya berhenti sampai di situ saja, konsep “green” diperkuat dengan ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai oase untuk menyejukkan para pengunjung. Ruang terbuka hijau tersebut melengkapi desain bangunan yang unik dan futuristik.

Rumah Sakit Pondok Indah juga dibangun dan desain untuk menjadi sebuah “smart hospital”. Sistem informasi di rumah sakit ini sudah tersedia dalam bentuk digital dan telah terintegrasi dengan Rumah Sakit Pondok Indah lain. Yanwar juga mengatakan bahwa pihaknya selalu melakukan komunikasi dengan intens dengan tim dari pihak firma arsitek untuk bersama-sama dapat mengakomodir keinginan serta harapan dari pengunjung, dalam hal pelayanan, faktor keselamatan, dan juga kenyamanan.