25 January 2022, 12:38 PM
Di masa pandemi, rasanya sangat berdosa bila tidak keluar rumah pakai masker. Tidak ada yang aneh dengan hal ini. Justru, Anda yang mau konsisten rajin pakai masker turut serta menjaga diri dan orang lain dari penyebaran virus corona.
Terkadang mungkin Anda merasa was-was dan menduga kalau teman di sebelah Anda terkena Covid-19 karena mereka batuk-batuk pilek. Padahal, batuk tidak selalu ada kaitannya dengan virus corona. Sebelum Anda menjudge teman Anda, silahkan baca perbedaan batuk pilek biasa dengan covid-19 ini.
1. Batuk Covid-19 Terasa Kering dan Terjadi Terus-Terusan
Pada batuk biasa, gejala biasanya terjadi secara tiba-tiba dengan intensitas yang sering. Setelah sekitar dua minggu, batuk biasa akan sembuh dengan sendirinya. Berbeda sekali dengan batuk Covid-19 yang terjadi dalam jangka waktu yang berkelanjutan, dengan sensasi kering.
Hal ini terjadi karena jaringan paru-paru penderita covid-19 sudah terinfeksi. Virus pun berkembang dan memenuhi cairan tubuh pasien. Maka, hasilnya batuk kering pun berkepanjangan. Kondisi ini mengakibatkan sesak napas yang terjadi dalam waktu lumayan sering.
Walaupun tidak selalu batuk kering berkaitan dengan Covid-19, tetapi di masa sekarang ini kemungkinan potensinya meningkat sehingga Anda patut curiga. Penghitungan terhadap penderita Covid-19 di seluruh dunia menghasilkan data sekitar 67 persen pasien positif Covid-19 alami batuk kering. Bila hal ini terjadi, segeralah lakukan isolasi mandiri.
2. Pilek Disertai dengan Sesak Napas
Pada pilek biasa, penderita hanya alami hidung tersumbat serta bersin-bersin. Berbeda sekali dengan pilek Covid-19 dimana penderita sering sekali mengalami sesak napas. Bila hal ini terjadi pada Anda atau teman Anda, segera ambil langkah cepat dengan mencari tenaga medis.
3. Pilek Disertai Anosmia
Selain sesak napas, gejala pilek saat Covid-19 juga disertai dengan anosmia atau hilangnya indera penciuman. Namun, perlu Anda tahu bahwasanya penderita pilek biasa pun juga punya potensi untuk mengalami anosmia, meskipun tidak terjadi sepajang waktu. Bedanya, anosmia pada penderita Covid-19 muncul secara tiba-tiba.
Rentang waktunya pun lumayan lama, yaitu sekitar 2 hingga 14 hari semenjak terpapar virus corona. Selain itu, penderita Covid-19 tak harus alami pilek terlebih dahulu sebelum kehilangan indera penciuman, meskipun juga bisa jadi bersamaan dengan flu.
4. Batuk dan Pilek Saat Covid-19 disertai Gejala Panas
Batu dan pilek saat Covid-19 biasanya disertai dengan demam tinggi, berbeda dengan batuk dan pilek biasa yang belum tentu mengalami demam. Biasanya, demam dirasakan penderita virus corona dalam 14 hari semenjak terpapar virus. Suhu penderita pun bisa mencapai angka 38 derajat, bahkan bisa lebih tinggi. Penyembuhannya membutuhkan treatment berbeda dengan penderita demam akibat batuk dan flu biasa.
Misalkan saja, penderita covid-19 harus segera mengembalikan imunitas tubuh dengan menghindari stress, minum parasetamol, memperbanyak konsumsi vitamin C, makan-makanan bergizi, berjemur serta menghindari keramaian. Itulah kenapa penderita Covid-19 dilarang untuk dijenguk oleh rumah sakit guna menghindari paparan virus yang semakin parah.
Pada penderita batuk dan pilek biasa, gejala demam mungkin terjadi, namun bisa segera sembuh dalam 3 hari. Demam biasa pun juga tidak menganjurkan pasien untuk menjauhi keramaian dan masih bisa bersua dengan orang lain.
Batuk pilek pada saat Covid-19 dan biasa memag sangatlah berbeda. Anda perlu mengetahui gejalanya sebelum mengambil tindakan yang sesuai. Namun, bila ada hal yang mencurigakan, segera hubungi rumah sakit terdekat guna mendapatkan penanganan terbaik.
Terkadang mungkin Anda merasa was-was dan menduga kalau teman di sebelah Anda terkena Covid-19 karena mereka batuk-batuk pilek. Padahal, batuk tidak selalu ada kaitannya dengan virus corona. Sebelum Anda menjudge teman Anda, silahkan baca perbedaan batuk pilek biasa dengan covid-19 ini.
1. Batuk Covid-19 Terasa Kering dan Terjadi Terus-Terusan
Pada batuk biasa, gejala biasanya terjadi secara tiba-tiba dengan intensitas yang sering. Setelah sekitar dua minggu, batuk biasa akan sembuh dengan sendirinya. Berbeda sekali dengan batuk Covid-19 yang terjadi dalam jangka waktu yang berkelanjutan, dengan sensasi kering.
Hal ini terjadi karena jaringan paru-paru penderita covid-19 sudah terinfeksi. Virus pun berkembang dan memenuhi cairan tubuh pasien. Maka, hasilnya batuk kering pun berkepanjangan. Kondisi ini mengakibatkan sesak napas yang terjadi dalam waktu lumayan sering.
Walaupun tidak selalu batuk kering berkaitan dengan Covid-19, tetapi di masa sekarang ini kemungkinan potensinya meningkat sehingga Anda patut curiga. Penghitungan terhadap penderita Covid-19 di seluruh dunia menghasilkan data sekitar 67 persen pasien positif Covid-19 alami batuk kering. Bila hal ini terjadi, segeralah lakukan isolasi mandiri.
2. Pilek Disertai dengan Sesak Napas
Pada pilek biasa, penderita hanya alami hidung tersumbat serta bersin-bersin. Berbeda sekali dengan pilek Covid-19 dimana penderita sering sekali mengalami sesak napas. Bila hal ini terjadi pada Anda atau teman Anda, segera ambil langkah cepat dengan mencari tenaga medis.
3. Pilek Disertai Anosmia
Selain sesak napas, gejala pilek saat Covid-19 juga disertai dengan anosmia atau hilangnya indera penciuman. Namun, perlu Anda tahu bahwasanya penderita pilek biasa pun juga punya potensi untuk mengalami anosmia, meskipun tidak terjadi sepajang waktu. Bedanya, anosmia pada penderita Covid-19 muncul secara tiba-tiba.
Rentang waktunya pun lumayan lama, yaitu sekitar 2 hingga 14 hari semenjak terpapar virus corona. Selain itu, penderita Covid-19 tak harus alami pilek terlebih dahulu sebelum kehilangan indera penciuman, meskipun juga bisa jadi bersamaan dengan flu.
4. Batuk dan Pilek Saat Covid-19 disertai Gejala Panas
Batu dan pilek saat Covid-19 biasanya disertai dengan demam tinggi, berbeda dengan batuk dan pilek biasa yang belum tentu mengalami demam. Biasanya, demam dirasakan penderita virus corona dalam 14 hari semenjak terpapar virus. Suhu penderita pun bisa mencapai angka 38 derajat, bahkan bisa lebih tinggi. Penyembuhannya membutuhkan treatment berbeda dengan penderita demam akibat batuk dan flu biasa.
Misalkan saja, penderita covid-19 harus segera mengembalikan imunitas tubuh dengan menghindari stress, minum parasetamol, memperbanyak konsumsi vitamin C, makan-makanan bergizi, berjemur serta menghindari keramaian. Itulah kenapa penderita Covid-19 dilarang untuk dijenguk oleh rumah sakit guna menghindari paparan virus yang semakin parah.
Pada penderita batuk dan pilek biasa, gejala demam mungkin terjadi, namun bisa segera sembuh dalam 3 hari. Demam biasa pun juga tidak menganjurkan pasien untuk menjauhi keramaian dan masih bisa bersua dengan orang lain.
Batuk pilek pada saat Covid-19 dan biasa memag sangatlah berbeda. Anda perlu mengetahui gejalanya sebelum mengambil tindakan yang sesuai. Namun, bila ada hal yang mencurigakan, segera hubungi rumah sakit terdekat guna mendapatkan penanganan terbaik.