27 July 2020, 03:58 PM
Demam pada anak bisa terjadi kapan saja. Meskipun tidak selalu berbahaya, tapi jika anak panas karena demam tetap harus diperhatikan. Ada beberapa cara untuk menurunkan demam anak yang dapat dilakukan secara mandiri di rumah. Meski demikian, Bunda tetap dituntut untuk lebih cermat dan waspada dalam memantau kondisi Si Kecil. Terlebih jika demam yang dirasakannya tak kunjung membaik, semakin parah, atau disertai gejala lainnya.
Demam sebenarnya merupakan reaksi tubuh untuk memerangi infeksi secara alami. Infeksi ini dapat disebabkan oleh virus, bakteri, dan parasit. Selain karena infeksi, demam juga bisa disebabkan oleh kondisi lain, seperti penyakit autoimun, imunisasi, dan kelainan pada otak. Namun, penyebab demam selain infeksi ini cukup jarang terjadi.
Untuk demam ringan, ada beberapa cara menurunkan demam yang dapat dilakukan di rumah. Cara ini tidak sulit dan bisa dilakukan dengan mudah.
Cara Menurunkan Demam Anak di Rumah
Untuk menentukan apakah anak mengalami demam atau tidak, kamu perlu melakukan pengukuran suhu tubuh menggunakan termometer, bukan sekadar perabaan dengan tangan. Anak dikatakan mengalami demam jika panas suhu tubuhnya mencapai 38°C atau lebih.
Saat terkena demam, anak mungkin akan tampak lebih lemas, rewel, sering menangis, gelisah dan susah tidur, hingga tidak mau makan atau minum. Sebagai langkah pertolongan pertama untuk menurunkan demam pada anak, coba lakukan beberapa langkah berikut ini:
1. Berikan kompres
Untuk menurunkan anak panas karena demam, coba berikan kompres pada tubuh anak dengan menggunakan kain yang sudah direndam di dalam air biasa atau sedikit hangat (pastikan suhunya tidak terlalu dingin atau panas).
Kompres dapat ditempatkan pada dahi, dada, perut, atau ketiak anak saat ia tidur atau berbaring. Setelah memberikan kompres, diamkan kompres tersebut selama 20-30 menit di tubuh anak.
Jangan lupa untuk mengganti kompres ketika mulai kering atau terasa panas dan pantau suhu tubuh anak secara berkala setiap 1-2 jam setelah memberikan kompres.
2. Hindari baju tebal
Pilihlah baju dengan bahan yang nyaman dan tidak terlalu tebal untuk dikenakan Si Kecil. Hal ini karena saat menggunakan pakaian yang tebal, tubuhnya akan kepanasan dan sulit mengeluarkan panas tubuh, sehingga demamnya sulit untuk mereda.
Jika anak merasa meriang atau kedinginan, pakaikan pakaian yang nyaman dan dapat menyerap keringat, serta selimuti tubuhnya dengan selimut yang tipis.
3. Berikan anak makanan dan minuman yang cukup
Pastikan kebutuhan cairan dan nutrisi Si Kecil tercukupi untuk mencegahnya dari dehidrasi. Bila Bunda masih memberikan Si Kecil ASI eksklusif, pastikan ia disusui sesering mungkin.
Namun, bila Si Kecil sudah mengonsumsi MPASI atau makanan padat, Bunda bisa melanjutkan pemberian ASI sambil memberikan cukup air putih atau teh hangat. Berikan juga makanan dalam porsi sedikit namun sering, agar ia tidak merasa mual.
Jika anak sudah cukup besar, Bunda bisa memberinya makanan atau minuman yang menyejukkan, seperti yoghurt dingin dan es krim. Selain menjaga tubuh tetap terhidrasi, jenis makanan atau minuman tersebut bisa membantu mendinginkan tubuh dari dalam.
4. Jaga suhu ruangan
Pastikan suhu kamar tetap sejuk dan nyaman bagi Si Kecil. Bunda boleh menyalakan pendingin ruangan, namun pastikan suhu tidak terlalu dingin. Bunda juga bisa menggunakan kipas angin, tapi dengan kecepatan yang rendah.
Namun perlu Bunda ingat, hindari mengarahkan kipas angin atau AC langsung ke tubuh anak, karena dapat membuatnya merasa kedinginan. Jika anak merasa kedinginan, coba matikan pendingin ruangan atau kipas angin di kamar tidurnya.
5. Mandikan dengan air hangat
Saat anak demam, Bunda tetap diperbolehkan memandikan Si Kecil asalkan menggunakan air hangat. Hindari memandikan Si Kecil dengan air dingin, karena bisa menyebabkan suhu tubuhnya bertambah tinggi dan membuatnya menggigil karena kedinginan.
6. Memberikan obat-obatan pereda demam
6. Memberikan obat-obatan pereda demam
Jika diperlukan, Bunda dapat menggunakan obat penurun panas anak, seperti penggunaan paracetamol. Namun dengan catatan, dosis paracetamol harus disesuaikan dengan usia dan berat badan anak atau sesuai petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan obat.
Selain obat penurun panas, Bunda tidak disarankan memberikan obat lain, seperti obat flu, antibiotik, atau obat penurun panas lain selain paracetamol tanpa resep dokter. Perlu diingat juga, obat penurun panas paracetamol tidak disarankan untuk diberikan pada byai berusia kurang dari 2 bulan tanpa pemantauan dokter.
Demikian cara menurunkan anak panas karena demam. Semoga menambah wawasanmu.