2 January 2020, 05:36 PM
Jengkol jadi makanan yang digemari sekaligus dibenci dalam satu kesempatan. Pasalnya, di balik rasanya yang lezat, jengkol menyimpan “sesuatu” yang amat dihindari. Hal itu tak lain adalah baunya. Banyak orang memilih tidak makan jengkol lantaran khawatir akan baunya. Nah, oleh karena itu, yuk simak tips cara menghilangkan bau jengkol sebelum dimasak.
Dengan terlebih dahulu menghilangkan baunya, kegiatan menikmati jengkol pasti akan semakin nyaman. Sebab Anda tak perlu pusing-pusing memikirkan dampak yang ditimbulkan oleh si jengkol. Dengan menghilangkan terlebih dahulu baunya, Anda dapat menyantap jengkol dengan lahap.
Sebenarnya, dengan melalui proses pengolahan yang tepat, jengkol bisa sama sekali tak menyisakan bau tak sedap, lho. Maka dari itu, tahap ini amatlah penting bagi kalian pencinta jengkol. Jika di restoran, mungkin, Anda tak bisa menjamin betul si tukang masak berhasil memperlakukan jengkol dengan sempurna, cara-cara di bawah ini bisa jadi pedoman kalau-kalau Anda punya niat atau sering memasak jengkol di rumah.
Sudah siap? Mari simak penjelasannya sampai habis, ya!
Cuci dengan Air Beras
Air bekas cucian beras ternyata ampuh untuk melenyapkan bau alami yang amat khas dari jengkol. Air ini bisa Anda manfaatkan untuk mencuci jengkol sebelum memasuki proses pengolahan selanjutnya. Setelah direndam semalaman, cuci jengkol dengan air beras sambil digosok-gosok pelan agar baunya perlahan menghilang.
Rendam dengan Tambahan Bahan Lain
Banyak orang telah melakukan cara ini. Namun, yang tak banyak diketahui adalah penambahan berbagai macam bahan atau zat lain dalam proses perendaman jengkol. Kapur sirih atau susu disebut-sebut dapat mentralisir senyawa dalam jengkol yang menyebabkannya bau. Penggunaan air es dalam proses perendaman juga berperan cukup baik untuk mendapatkan jengkol yang bebas bau.
Perebusan dengan Tambahan Beragam Daun-Daunan atau Rempah
Sama dengan perendaman, proses perebusan biji jengkol juga punya peran penting bagi jengkol yang terhidang di meja makan Anda. Jengkol bisa sama sekali tak menyisakan bau dengan proses perebusan yang tepat. Banyak orang mempercayai macam-macam dedaunan atau rempah untuk menghilangkan bau jengkol pada proses perebusan.
Yang paling lazim adalah dengan daun salam, daun jambu biji, atau daun jeruk purut. Dedaunan yang memang telah sejak lama dijadikan “bumbu di dapur” itu dikenal ampuh untuk menonjolkan aroma sedap makanan, rempah-rempah tersebut juga diklaim efektif untuk mengempukkan tekstur jengkol.
Abu cuci piring atau yang biasa dikenal dengan abu gosok juga bisa dimanfaatkan sebagi cara menghilangkan bau jengkol. Caranya rebus air dengan abu dapur secukupnya dan masukkan jengkol.
Yang paling unik atau mungkin belum pernah Anda dengar sebelumnya adalah merebus jengkol dengan kopi. Leo Gendro, seorang chef dari Asosiasi Chef Indonesia (ICA), mengatakan bahwa merebus jengkol bersamaan dengan kopi bubuk cukup ampuh dalam menetralisir bau alamiah jengkol. Caranya, cuci bersih jengkol lebih dulu lalu rebus bersama kopi bubuk tanpa gula. Rebus selama satu jam saja dengan api kecil.
Perlakuan Jengkol Sebelum Dimasak serta Pemilihan Bumbu
Cara ini mungkin merangkum semua yang telah disebutkan di atas. Pemilihan jengkol yang baik jelas penting. Sebab, jengkol dalam kondisi kurang baik mungkin saja tidak akan menjadi lebih baik meski kita telah mengupayakan beragam cara untuk menghilangkan baunya.
Pengupasan kulit, cara memotong atau membagi jengkol, serta durasi memasak pun demikian. Jengkol yang dimasak dengan ukuran yang besar dan tebal, mungkin, akan lebih sulit “disusupi” beragam bumbu ataupun bahan yang kita gunakan untuk menghilangkan baunya. Beberapa orang telah meyakini itu, sehingga ketika mereka memasak, si jengkol terlebih dahulu dikeprak atau digepengkan dengan tujuan agar bumbu dapat meresap dengan baik.
Penambahan sedikit parutan jahe saat memasak jengkol juga dipercaya ampuh. Aroma jahe yang sedikit pedas dipercaya efektif untuk menyamarkan bau jengkol, sekaligus menambah cita rasanya.
Nah, demikianlah beberapa panduan cara menghilangkan bau jengkol sebelum dimasak. Semoga cara-cara ini bisa Anda praktikkan dan berhasil menghilangkan bau jengkol yang akan Anda konsumsi, agar aktivitas menikmati salah satu makanan legendaris nusantara ini berlangsung dengan khidmat tanpa perlu takut akan baunya.
Dengan terlebih dahulu menghilangkan baunya, kegiatan menikmati jengkol pasti akan semakin nyaman. Sebab Anda tak perlu pusing-pusing memikirkan dampak yang ditimbulkan oleh si jengkol. Dengan menghilangkan terlebih dahulu baunya, Anda dapat menyantap jengkol dengan lahap.
Sebenarnya, dengan melalui proses pengolahan yang tepat, jengkol bisa sama sekali tak menyisakan bau tak sedap, lho. Maka dari itu, tahap ini amatlah penting bagi kalian pencinta jengkol. Jika di restoran, mungkin, Anda tak bisa menjamin betul si tukang masak berhasil memperlakukan jengkol dengan sempurna, cara-cara di bawah ini bisa jadi pedoman kalau-kalau Anda punya niat atau sering memasak jengkol di rumah.
Sudah siap? Mari simak penjelasannya sampai habis, ya!
Cuci dengan Air Beras
Air bekas cucian beras ternyata ampuh untuk melenyapkan bau alami yang amat khas dari jengkol. Air ini bisa Anda manfaatkan untuk mencuci jengkol sebelum memasuki proses pengolahan selanjutnya. Setelah direndam semalaman, cuci jengkol dengan air beras sambil digosok-gosok pelan agar baunya perlahan menghilang.
Rendam dengan Tambahan Bahan Lain
Banyak orang telah melakukan cara ini. Namun, yang tak banyak diketahui adalah penambahan berbagai macam bahan atau zat lain dalam proses perendaman jengkol. Kapur sirih atau susu disebut-sebut dapat mentralisir senyawa dalam jengkol yang menyebabkannya bau. Penggunaan air es dalam proses perendaman juga berperan cukup baik untuk mendapatkan jengkol yang bebas bau.
Perebusan dengan Tambahan Beragam Daun-Daunan atau Rempah
Sama dengan perendaman, proses perebusan biji jengkol juga punya peran penting bagi jengkol yang terhidang di meja makan Anda. Jengkol bisa sama sekali tak menyisakan bau dengan proses perebusan yang tepat. Banyak orang mempercayai macam-macam dedaunan atau rempah untuk menghilangkan bau jengkol pada proses perebusan.
Yang paling lazim adalah dengan daun salam, daun jambu biji, atau daun jeruk purut. Dedaunan yang memang telah sejak lama dijadikan “bumbu di dapur” itu dikenal ampuh untuk menonjolkan aroma sedap makanan, rempah-rempah tersebut juga diklaim efektif untuk mengempukkan tekstur jengkol.
Abu cuci piring atau yang biasa dikenal dengan abu gosok juga bisa dimanfaatkan sebagi cara menghilangkan bau jengkol. Caranya rebus air dengan abu dapur secukupnya dan masukkan jengkol.
Yang paling unik atau mungkin belum pernah Anda dengar sebelumnya adalah merebus jengkol dengan kopi. Leo Gendro, seorang chef dari Asosiasi Chef Indonesia (ICA), mengatakan bahwa merebus jengkol bersamaan dengan kopi bubuk cukup ampuh dalam menetralisir bau alamiah jengkol. Caranya, cuci bersih jengkol lebih dulu lalu rebus bersama kopi bubuk tanpa gula. Rebus selama satu jam saja dengan api kecil.
Perlakuan Jengkol Sebelum Dimasak serta Pemilihan Bumbu
Cara ini mungkin merangkum semua yang telah disebutkan di atas. Pemilihan jengkol yang baik jelas penting. Sebab, jengkol dalam kondisi kurang baik mungkin saja tidak akan menjadi lebih baik meski kita telah mengupayakan beragam cara untuk menghilangkan baunya.
Pengupasan kulit, cara memotong atau membagi jengkol, serta durasi memasak pun demikian. Jengkol yang dimasak dengan ukuran yang besar dan tebal, mungkin, akan lebih sulit “disusupi” beragam bumbu ataupun bahan yang kita gunakan untuk menghilangkan baunya. Beberapa orang telah meyakini itu, sehingga ketika mereka memasak, si jengkol terlebih dahulu dikeprak atau digepengkan dengan tujuan agar bumbu dapat meresap dengan baik.
Penambahan sedikit parutan jahe saat memasak jengkol juga dipercaya ampuh. Aroma jahe yang sedikit pedas dipercaya efektif untuk menyamarkan bau jengkol, sekaligus menambah cita rasanya.
Nah, demikianlah beberapa panduan cara menghilangkan bau jengkol sebelum dimasak. Semoga cara-cara ini bisa Anda praktikkan dan berhasil menghilangkan bau jengkol yang akan Anda konsumsi, agar aktivitas menikmati salah satu makanan legendaris nusantara ini berlangsung dengan khidmat tanpa perlu takut akan baunya.