17 September 2016, 01:22 PM
Media Sosial (social media) sekarang berkembang sangat pesat dan beragam. Bahkan jika kita ingin periksa smartphone kita, mungkin aplikasi sosial media lebih banyak terinstal di handphone kita.
Tentu, tujuan bersosial media adalah memudahkan manusia untuk berkomunikasi, memberikan kabar dan berkenalan dengan kenalan baru. Meski hanya sebatas kenalan dunia maya.
Dalam dunia bisnis, trend sosial media juga merupakan cara yang ampuh dalam memasarkan produk; barang atau jasa yang dimiliki. Sehingga penetrasi dan jangkauan pangsa pasar semakin meningkat.
Dibalik hal positif sosial media ini, kadang kita juga harus mawas diri dalam bersosial media. Lebih bijak lagi dalam menggunakan hasil 'kecanggihan' teknologi modern ini.
Contohnya dalam hubungan personal kita kepada orang lain. Terutama ini berlaku bagi pasangan suami istri. Karena jika kita ingin membuka lembaran data dan statistik, ternyata kasus wanita selingkuh setelah menikah banyak disebabkan oleh sosial media.
Sosial media memberikan peluang besar bagi seorang wanita untuk berkenalan dengan banyak orang, menjalin hubungan pertemanan dan menjadi ajang untuk melepaskan kegundahan hatinya dengan banyaknya curhatan rumah tangganya.
Curhatan rumah tangga ini, tidak pelak akan mendatangkan rasa simpati, empati dan haru kepada siapa saja yang membacanya. Sehingga boleh jadi, akan banyak inbox yang masuk dalam chatnya.
Karena merasakan ada yang memperhatikan kemudian ada rasa kecocokan dengan nyambungnya solusi yang diberikan maka boleh jadi hubungan mereka akan semakin dekat dan dekat. Merasa kurang lengkap jika lama tidak menyapa temannya.
Maka hal ini akan mendatangkan semacam fitnah jika yang bersimpati tersebut adalah pria lain.
Hubungan mereka suatu saat tidak hanya di sosial media saja. Seiring dengan rasa pertemanan yang semakin kuat, maka suatu ketika mereka akan berjanjian untuk saling ketemu dan bertatapan muka secara langsung.
Jika ini berlangsung dan terus berlangsung, pertemuan mereka akan semakin intens dan intens sehingga gejolak dalam hati mereka akan semakin kuat.
Pada puncak inilah, pada umumnya mereka akan tidak tahan. Sehingga sesuatu yang buruk bisa saja mereka lakukan.
Oleh karena itu, sikapilah penggunaan sosial media dengan bijak. Ingatlah untuk membuat batasan dalam sosial media. jangan karena menganggap sosial media tidak ada batas sehingga dengan sangat mudah pula kita menumpahkan segala gejolak hati kita di dalamnya.
Tentu, tujuan bersosial media adalah memudahkan manusia untuk berkomunikasi, memberikan kabar dan berkenalan dengan kenalan baru. Meski hanya sebatas kenalan dunia maya.
Dalam dunia bisnis, trend sosial media juga merupakan cara yang ampuh dalam memasarkan produk; barang atau jasa yang dimiliki. Sehingga penetrasi dan jangkauan pangsa pasar semakin meningkat.
Dibalik hal positif sosial media ini, kadang kita juga harus mawas diri dalam bersosial media. Lebih bijak lagi dalam menggunakan hasil 'kecanggihan' teknologi modern ini.
Contohnya dalam hubungan personal kita kepada orang lain. Terutama ini berlaku bagi pasangan suami istri. Karena jika kita ingin membuka lembaran data dan statistik, ternyata kasus wanita selingkuh setelah menikah banyak disebabkan oleh sosial media.
Sosial media memberikan peluang besar bagi seorang wanita untuk berkenalan dengan banyak orang, menjalin hubungan pertemanan dan menjadi ajang untuk melepaskan kegundahan hatinya dengan banyaknya curhatan rumah tangganya.
Curhatan rumah tangga ini, tidak pelak akan mendatangkan rasa simpati, empati dan haru kepada siapa saja yang membacanya. Sehingga boleh jadi, akan banyak inbox yang masuk dalam chatnya.
Karena merasakan ada yang memperhatikan kemudian ada rasa kecocokan dengan nyambungnya solusi yang diberikan maka boleh jadi hubungan mereka akan semakin dekat dan dekat. Merasa kurang lengkap jika lama tidak menyapa temannya.
Maka hal ini akan mendatangkan semacam fitnah jika yang bersimpati tersebut adalah pria lain.
Hubungan mereka suatu saat tidak hanya di sosial media saja. Seiring dengan rasa pertemanan yang semakin kuat, maka suatu ketika mereka akan berjanjian untuk saling ketemu dan bertatapan muka secara langsung.
Jika ini berlangsung dan terus berlangsung, pertemuan mereka akan semakin intens dan intens sehingga gejolak dalam hati mereka akan semakin kuat.
Pada puncak inilah, pada umumnya mereka akan tidak tahan. Sehingga sesuatu yang buruk bisa saja mereka lakukan.
Oleh karena itu, sikapilah penggunaan sosial media dengan bijak. Ingatlah untuk membuat batasan dalam sosial media. jangan karena menganggap sosial media tidak ada batas sehingga dengan sangat mudah pula kita menumpahkan segala gejolak hati kita di dalamnya.