16 October 2016, 09:38 AM
Ada beberapa sekali tipe tipe hujan, seluruhnya bergantung dari pojok apa kita melihat nya. Kesempatan ini saya memaparkan Beberapa jenis hujan berdasar pada terjadinya :
Hujan siklonal, yakni hujan yg berjalan lantaran hawa panas yg naik dibarengi dengan angin berputar.
hujan yg seringkali berjalan di daerah lebih kurang ekuator, akibat pertemuan Angin Pasat Timur Laut dengan Angin Pasat Tenggara. Selanjutnya angin itu naik serta membuat gumpalan-gumpalan awan di lebih kurang ekuator yg menyebabkan awan jadi suntuk serta turunlah hujan.
Hujan orografis, yakni hujan yg berjalan lantaran angin yg punya kandungan uap air yg bergerak horisontal. Angin itu naik menuju pegunungan, suhu hawa jadi dingin jadi berjalan kondensasi. Terbentuklah hujan di lebih kurang pegunungan.
Hujan frontal, yakni hujan yg berjalan kalau massa hawa yg dingin bersua dengan massa hawa yg panas. Tempat pertemuan pada ke-2 massa itu dimaksud bagian front. Lantaran lebih berat massa hawa dingin lebih ada dibawah. Di lebih kurang bagian front berikut seringkali berjalan hujan lebat yg dimaksud
hujan frontal.
Hujan muson atau hujan musiman, yakni hujan yg berjalan lantaran Angin Musim (Angin Muson). Yang memicu terjadinya Angin Muson yaitu lantaran ada gerakan semu tahunan Matahari pada Garis Balik Utara serta Garis Balik Selatan. Di Indonesia, hujan muson berjalan bln. Oktober hingga April. Sesaat di area Asia Timur berjalan bln. Mei hingga Agustus. Siklus muson berikut yg membuat ada musim penghujan serta musim kemarau.
Beberapa jenis hujan berdasar pada ukuran butirnya
· Hujan gerimis/drizzle, diameter butirannya kurang dari 0, 5 mm
· Hujan salju, terbagi dalam kristal-kristal es yg suhunya ada di bawah 0° Celsius
· Hujan batu es, curahan batu es yg turun dalam cuaca panas dari awan yg suhunya di bawah 0° Celsius
· Hujan deras/rain, curahan air yg turun dari awan dengan suhu di atas 0° Celsius dengan diameter ±7 mm.
Beberapa jenis hujan berdasar pada besarnya curah hujan (uraian BMKG)
· hujan tengah, 20 – 50 mm per hari
· hujan lebat, 50-100 mm per hari
· hujan benar-benar lebat, diatas 100 mm per hari
Hujan Buatan
Acap kali kepentingan air tdk sanggup dipenuhi dari hujan alami. Jadi orang membuat satu tehnik buat menaikkan curah hujan dengan memberikannya perlakuan pada awan. Perlakuan ini disebut hujan buatan (rain-making), atau seringkali juga disebut penyemaian awan (cloud-seeding).
Hujan buatan yaitu usaha manusia buat menaikkan curah hujan yg turun dengan cara alami dengan merubah sistem fisika yg berjalan didalam awan. Sistem fisika yg sanggup dirubah mencakup sistem tumbukan serta penggabungan (collision serta coalescense), sistem pembentukan es (ice nucleation). Jadi terang kalau hujan buatan sebetulnya tdk membuat suatu hal dari yg tiada. Buat menterapkan usaha hujan buatan diperlukan terdapatnya awan yg punya kandungan air yg cukup, jadi sanggup berjalan hujan yg hingga ke tanah.
Bahan yg difungsikan dalam hujan buatan disebut bahan semai.
Apakah yang dimaksud hujan
Hujan yaitu momen turunnya air dari langit ke bumi. Awalannya air hujan datang dari air dari bumi seperti air laut, air sungai, air danau, air waduk, air rumpon, air sawah, air comberan, air susu, air jamban, air kolam, air ludah, serta lain sebagainya.
Tidak cuman air yg berwujud fisik, air yg menguap ke hawa juga dapat datang dari badan manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, dan benda-benda lain yg punya kandungan air, Hujan sebagai satu bentuk presipitasi yg berwujud cairan.
Presipitasi sendiri sanggup berwujud padat (contohnya salju serta hujan es) atau aerosol (seperti embun serta kabut). Hujan terbentuk kalau titik air yg terpisah jatuh ke bumi dari awan. Tak segala air hujan hingga ke permukaan bumi lantaran sebagian menguap waktu jatuh lewat hawa kering.
Hujan tipe ini disebut yaitu virga. Hujan memainkan kegunaan mutlak dalam siklus hidrologi. Lembaban dari laut menguap, beralih jadi awan, terkumpul jadi awan mendung, selanjutnya turun kembali lagi bumi, serta selanjutnya kembali lagi laut lewat sungai serta anak sungai buat mengulangi daur lagi itu pada awalnya.
Air-air itu kebanyakan alami sistem penguapan atau evaporasi akibat ada dukungan panas matahari. Air yg menguap/jadi uap melayang ke hawa serta selanjutnya senantiasa bergerak menuju langit yg tinggi berbarengan uap-uap air yg lain. Di langit yg tinggi uap itu alami sistem pemadatan atau kondensasi jadi membuat awan.
Dengan dukungan angin awan-awan itu sanggup bergerak kesana-kemari baik vertikal, horizontal serta diagonal, Akibat angin atau hawa yg bergerak juga awan-awah sama-sama bersua serta jadi membesar menuju langit/atmosfir bumi yg suhunya rendah atau dingin serta selanjutnya membuat butiran es serta air.
Lantaran berat serta tdk sanggup ditopang angin selanjutnya butiran-butiran air atau es itu jatuh ke permukaan bumi (sistem presipitasi). Lantaran jadi tambah rendah suhu hawa jadi tambah tinggi jadi es atau salju yg terbentuk mencair jadi air, tapi apabila suhunya benar-benar rendah jadi bakal turun terus sebagai salju.
Demikianlah artikel mengenai pengertian dan proses terjadinya hujan, semoga bermanfaat.
Hujan siklonal, yakni hujan yg berjalan lantaran hawa panas yg naik dibarengi dengan angin berputar.
hujan yg seringkali berjalan di daerah lebih kurang ekuator, akibat pertemuan Angin Pasat Timur Laut dengan Angin Pasat Tenggara. Selanjutnya angin itu naik serta membuat gumpalan-gumpalan awan di lebih kurang ekuator yg menyebabkan awan jadi suntuk serta turunlah hujan.
Hujan orografis, yakni hujan yg berjalan lantaran angin yg punya kandungan uap air yg bergerak horisontal. Angin itu naik menuju pegunungan, suhu hawa jadi dingin jadi berjalan kondensasi. Terbentuklah hujan di lebih kurang pegunungan.
Hujan frontal, yakni hujan yg berjalan kalau massa hawa yg dingin bersua dengan massa hawa yg panas. Tempat pertemuan pada ke-2 massa itu dimaksud bagian front. Lantaran lebih berat massa hawa dingin lebih ada dibawah. Di lebih kurang bagian front berikut seringkali berjalan hujan lebat yg dimaksud
hujan frontal.
Hujan muson atau hujan musiman, yakni hujan yg berjalan lantaran Angin Musim (Angin Muson). Yang memicu terjadinya Angin Muson yaitu lantaran ada gerakan semu tahunan Matahari pada Garis Balik Utara serta Garis Balik Selatan. Di Indonesia, hujan muson berjalan bln. Oktober hingga April. Sesaat di area Asia Timur berjalan bln. Mei hingga Agustus. Siklus muson berikut yg membuat ada musim penghujan serta musim kemarau.
Beberapa jenis hujan berdasar pada ukuran butirnya
· Hujan gerimis/drizzle, diameter butirannya kurang dari 0, 5 mm
· Hujan salju, terbagi dalam kristal-kristal es yg suhunya ada di bawah 0° Celsius
· Hujan batu es, curahan batu es yg turun dalam cuaca panas dari awan yg suhunya di bawah 0° Celsius
· Hujan deras/rain, curahan air yg turun dari awan dengan suhu di atas 0° Celsius dengan diameter ±7 mm.
Beberapa jenis hujan berdasar pada besarnya curah hujan (uraian BMKG)
· hujan tengah, 20 – 50 mm per hari
· hujan lebat, 50-100 mm per hari
· hujan benar-benar lebat, diatas 100 mm per hari
Hujan Buatan
Acap kali kepentingan air tdk sanggup dipenuhi dari hujan alami. Jadi orang membuat satu tehnik buat menaikkan curah hujan dengan memberikannya perlakuan pada awan. Perlakuan ini disebut hujan buatan (rain-making), atau seringkali juga disebut penyemaian awan (cloud-seeding).
Hujan buatan yaitu usaha manusia buat menaikkan curah hujan yg turun dengan cara alami dengan merubah sistem fisika yg berjalan didalam awan. Sistem fisika yg sanggup dirubah mencakup sistem tumbukan serta penggabungan (collision serta coalescense), sistem pembentukan es (ice nucleation). Jadi terang kalau hujan buatan sebetulnya tdk membuat suatu hal dari yg tiada. Buat menterapkan usaha hujan buatan diperlukan terdapatnya awan yg punya kandungan air yg cukup, jadi sanggup berjalan hujan yg hingga ke tanah.
Bahan yg difungsikan dalam hujan buatan disebut bahan semai.
Apakah yang dimaksud hujan
Hujan yaitu momen turunnya air dari langit ke bumi. Awalannya air hujan datang dari air dari bumi seperti air laut, air sungai, air danau, air waduk, air rumpon, air sawah, air comberan, air susu, air jamban, air kolam, air ludah, serta lain sebagainya.
Tidak cuman air yg berwujud fisik, air yg menguap ke hawa juga dapat datang dari badan manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, dan benda-benda lain yg punya kandungan air, Hujan sebagai satu bentuk presipitasi yg berwujud cairan.
Presipitasi sendiri sanggup berwujud padat (contohnya salju serta hujan es) atau aerosol (seperti embun serta kabut). Hujan terbentuk kalau titik air yg terpisah jatuh ke bumi dari awan. Tak segala air hujan hingga ke permukaan bumi lantaran sebagian menguap waktu jatuh lewat hawa kering.
Hujan tipe ini disebut yaitu virga. Hujan memainkan kegunaan mutlak dalam siklus hidrologi. Lembaban dari laut menguap, beralih jadi awan, terkumpul jadi awan mendung, selanjutnya turun kembali lagi bumi, serta selanjutnya kembali lagi laut lewat sungai serta anak sungai buat mengulangi daur lagi itu pada awalnya.
Air-air itu kebanyakan alami sistem penguapan atau evaporasi akibat ada dukungan panas matahari. Air yg menguap/jadi uap melayang ke hawa serta selanjutnya senantiasa bergerak menuju langit yg tinggi berbarengan uap-uap air yg lain. Di langit yg tinggi uap itu alami sistem pemadatan atau kondensasi jadi membuat awan.
Dengan dukungan angin awan-awan itu sanggup bergerak kesana-kemari baik vertikal, horizontal serta diagonal, Akibat angin atau hawa yg bergerak juga awan-awah sama-sama bersua serta jadi membesar menuju langit/atmosfir bumi yg suhunya rendah atau dingin serta selanjutnya membuat butiran es serta air.
Lantaran berat serta tdk sanggup ditopang angin selanjutnya butiran-butiran air atau es itu jatuh ke permukaan bumi (sistem presipitasi). Lantaran jadi tambah rendah suhu hawa jadi tambah tinggi jadi es atau salju yg terbentuk mencair jadi air, tapi apabila suhunya benar-benar rendah jadi bakal turun terus sebagai salju.
Demikianlah artikel mengenai pengertian dan proses terjadinya hujan, semoga bermanfaat.