10 December 2020, 04:22 PM
Pasangan yang sudah menikah tetapi tidur pisah ranjang mulai bermunculan dalam beberapa tahun terakhir, dan kondisi lockdown virus corona tidak banyak membantu untuk mencegah gagasan tersebut. Dengan pasangan yang menghabiskan hampir setiap jam bersama di tengah pandemi, waktu menyendiri menjadi komoditas yang semakin langka dan berharga dalam banyak hubungan. Meskipun gagasan untuk tidur pisah ranjang pernah terdengar seperti lonceng kematian yang dikaitkan dengan perceraian, tidur sendiri menjadi pilihan yang lebih menarik bagi banyak pasangan dalam hubungan yang bahagia dan sehat.
Penelitian telah menunjukkan nilai pentingnya tidur malam yang nyenyak. Jika Anda memiliki pasangan yang bolak-balik di malam hari, siklus tidur Anda terganggu. Kurang tidur membuat kita terlalu emosional, sehingga dapat memicu pertengkaran yang sangat tidak ideal dalam hubungan yang sehat. Ada banyak alasan mengapa beberapa pasangan memilih untuk pisah ranjang dan di antaranya murni karena alasan logistik. Berikut mengapa pisah ranjang dapat menjadi pilihan:
- Pisah ranjang memungkinkan pasangan untuk mengatur waktu tidur dan bangun mereka sendiri secara independen
Pasangan yang berbagi tempat tidur tetapi tidur pada waktu yang berbeda dapat saling bangun ketika pasangan naik ke tempat tidur atau bangun di pagi hari; pisah ranjang masuk akal bagi pasangan tersebut. Alih-alih tidur terpisah, pasangan juga bisa memilih kasur yang tidak memungkinkan banyak perpindahan gerakan. Hal yang terpenting adalah setiap individu dapat mengatur waktu bangun dan tidurnya sendiri untuk menjaga jadwal tidur yang konsisten dan sehat.
- Memiliki kualitas tidur lebih baik
Tidur mengatur kadar hormon tubuh Anda. Ketika Anda tidak cukup tidur, kadar hormon seks turun dan kadar hormon stres meningkat, yang menyebabkan disfungsi seksual karena alasan fisik dan psikologis. Selain mempengaruhi kehidupan seks, kurang tidur dapat menyebabkan pertengkaran dan ketegangan dalam hubungan karena efek buruk yang ditimbulkan kurang tidur pada kesehatan mental seseorang.
- Dengkuran
Sebuah studi dari Mayo Clinic 1999 menemukan bahwa rata-rata, individu yang tidur dengan pasangan kehilangan satu jam tidur per malam karena pasangannya mendengkur. Pisah ranjang dapat menghilangkan gangguan yang disebabkan oleh dengkuran pasangan. Seperti semua hal yang berhubungan dengan tidur, ada variasi yang luas di antara individu dalam hal preferensi dan kebiasaan tidur. Salah satu sumber utama gesekan dalam hubungan berasal dari individu yang harus menggabungkan atau mengkompromikan kebiasaan tidur untuk tidur dengan pasangannya.
Pisah ranjang mungkin menjadi pilihan, tetapi Anda perlu ingat bahwa pilihan ini tidak selalu cocok untuk setiap hubungan. Banyak orang memandang tidur bersama sebagai tanda kesehatan hubungan dan mungkin merasa bahwa tidur terpisah entah bagaimana "melemahkan" hubungan mereka. Diskusikanlah dengan pasangan dan dokter Anda mengenai pilihan pisah ranjang dalam hubungan pernikahan Anda.