4 February 2021, 02:10 PM
Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) menjadi penyebab kematian bayi baru lahir dengan persentase sebesar 60-80% dari seluruh kejadian kematian bayi. BBLR merupakan penyebab bayi kurus serta meningkatkan risiko infeksi. Tumbuh kembang bayi pun akan terhambat. Meskipun demikian, ibu mampu mengurangi risiko BBLR dengan melakukan berbagai tindakan preventif.
Dapatkah BBLR dideteksi sejak dalam kandungan?
Secara fisik, dokter akan mengukur fundus uteri atau titik tertinggi rahim sesuai dengan minggu kehamilan yang dimulai pada minggu ke-20 dan selanjutnya. Apabila tidak sesuai dengan yang diharapkan, maka kemungkinan bayi tidak tumbuh normal. Ukuran bayi juga dapat diperkirakan melalui USG.
BBLR dapat terjadi pada bayi lahir prematur atau bahkan normal. Berdasarkan Ikatan Dokter Anak Indonesia, tanda-tanda bayi lahir prematur diantaranya:
Berat lahir kurang dari 2500 gram
Fisik tubuhnya nampak lebih kecil dibandingkan bayi normal lainnya
Ukuran lingkar kepala tidak proporsional dengan badannya
Saat kunjungan prenatal, dokter memeriksa kesehatan ibu dan bayi. Gangguan kesehatan seperti pre-eklampsia dan diabetes gestasional akan memengaruhi nutrisi yang diberikan ibu ke bayi melalui plasenta.
Cara mencegah BBLR
Pada dasarnya, BBLR tidak dapat dicegah, hanya saja risikonya bisa dikurangi. Berikut ini langkah-langkah yang perlu Anda lakukan baik sebelum atau saat hamil:
Lakukan pemeriksaan sejak awal kehamilan
Pemeriksaan prenatal penting untuk mendeteksi penyakit seperti diabetes gestasional atau pre-eklampsia sejak dini. Diagnosis penyakit ibu yang telah diketahui sejak awal akan memudahkan pemantauan sehingga risiko terburuk pun dapat diminimalisir. Pemantauan yang dilakukan dokter berkaitan dengan kondisi ibu dan bayi diantaranya tekanan darah ibu, penambahan berat badan ibu, serta pertumbuhan dan detak jantung bayi.
Biasakan pola hidup sehat
Merokok dan konsumsi alkohol meningkatkan risiko BBLR. Sebuah studi menunjukkan bahwa 1 dari 5 bayi yang dilahirkan dari ibu perokok saat hamil lahir dengan kondisi BBLR. Bahkan ibu perokok pasif lebih berisiko memiliki bayi BBLR. National Library of Medicine juga menyebutkan bahwa mengonsumsi alkohol saat hamil berefek buruk terhadap berat badan bayi saat lahir.
Kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol sebaiknya sudah dihentikan sejak merencanakan kehamilan. Sebab keduanya akan memengaruhi kesuburan pasangan suami istri.
Mengontrol berat badan secara rutin
Jangan khawatir dengan kenaikan berat badan saat hamil. Asupan makanan ibu menjadi nutrisi yang sangat dibutuhkan janin, khususnya saat awal kehamilan. Mineral seperti zat besi dan asam folat sangat dibutuhkan janin. Kekurangan asam folat meningkatkan bayi lahir prematur dan BBLR. Berikut ini aturan peningkatan berat badan ibu hamil berdasarkan Institute of Medicine (IOM) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC):
Jika IMT di bawah 18,5 atau underweight maka kenaikan berat badan ideal selama kehamilan sebesar 12-18 kg
Jika IMT antara 18,5 - 24,9 atau normal maka kenaikan berat badan ideal selama kehamilan sebesar 11-16 kg
Jika IMT 25 – 29,9 maka atau overweight maka kenaikan berat badan ideal ideal selama kehamilan sebesar 7-11 kg
Jika IMT di atas 30 maka atau obesitas maka kenaikan berat badan ideal ideal selama kehamilan sebesar 5-9 kg
Terdapat berbagai penyebab bayi kurus selain kondisi BBLR, seperti riwayat keturunan dari orang tua, gangguan metabolisme tubuh bayi, diare kronis, serta gangguan kesehatan lainnya. Kunci penambahan berat badan bayi, terutama bayi di bawah 6 bulan, adalah dengan cara peningkatan konsumsi ASI.
Dapatkah BBLR dideteksi sejak dalam kandungan?
Secara fisik, dokter akan mengukur fundus uteri atau titik tertinggi rahim sesuai dengan minggu kehamilan yang dimulai pada minggu ke-20 dan selanjutnya. Apabila tidak sesuai dengan yang diharapkan, maka kemungkinan bayi tidak tumbuh normal. Ukuran bayi juga dapat diperkirakan melalui USG.
BBLR dapat terjadi pada bayi lahir prematur atau bahkan normal. Berdasarkan Ikatan Dokter Anak Indonesia, tanda-tanda bayi lahir prematur diantaranya:
Berat lahir kurang dari 2500 gram
Fisik tubuhnya nampak lebih kecil dibandingkan bayi normal lainnya
Ukuran lingkar kepala tidak proporsional dengan badannya
Saat kunjungan prenatal, dokter memeriksa kesehatan ibu dan bayi. Gangguan kesehatan seperti pre-eklampsia dan diabetes gestasional akan memengaruhi nutrisi yang diberikan ibu ke bayi melalui plasenta.
Cara mencegah BBLR
Pada dasarnya, BBLR tidak dapat dicegah, hanya saja risikonya bisa dikurangi. Berikut ini langkah-langkah yang perlu Anda lakukan baik sebelum atau saat hamil:
Lakukan pemeriksaan sejak awal kehamilan
Pemeriksaan prenatal penting untuk mendeteksi penyakit seperti diabetes gestasional atau pre-eklampsia sejak dini. Diagnosis penyakit ibu yang telah diketahui sejak awal akan memudahkan pemantauan sehingga risiko terburuk pun dapat diminimalisir. Pemantauan yang dilakukan dokter berkaitan dengan kondisi ibu dan bayi diantaranya tekanan darah ibu, penambahan berat badan ibu, serta pertumbuhan dan detak jantung bayi.
Biasakan pola hidup sehat
Merokok dan konsumsi alkohol meningkatkan risiko BBLR. Sebuah studi menunjukkan bahwa 1 dari 5 bayi yang dilahirkan dari ibu perokok saat hamil lahir dengan kondisi BBLR. Bahkan ibu perokok pasif lebih berisiko memiliki bayi BBLR. National Library of Medicine juga menyebutkan bahwa mengonsumsi alkohol saat hamil berefek buruk terhadap berat badan bayi saat lahir.
Kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol sebaiknya sudah dihentikan sejak merencanakan kehamilan. Sebab keduanya akan memengaruhi kesuburan pasangan suami istri.
Mengontrol berat badan secara rutin
Jangan khawatir dengan kenaikan berat badan saat hamil. Asupan makanan ibu menjadi nutrisi yang sangat dibutuhkan janin, khususnya saat awal kehamilan. Mineral seperti zat besi dan asam folat sangat dibutuhkan janin. Kekurangan asam folat meningkatkan bayi lahir prematur dan BBLR. Berikut ini aturan peningkatan berat badan ibu hamil berdasarkan Institute of Medicine (IOM) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC):
Jika IMT di bawah 18,5 atau underweight maka kenaikan berat badan ideal selama kehamilan sebesar 12-18 kg
Jika IMT antara 18,5 - 24,9 atau normal maka kenaikan berat badan ideal selama kehamilan sebesar 11-16 kg
Jika IMT 25 – 29,9 maka atau overweight maka kenaikan berat badan ideal ideal selama kehamilan sebesar 7-11 kg
Jika IMT di atas 30 maka atau obesitas maka kenaikan berat badan ideal ideal selama kehamilan sebesar 5-9 kg
Terdapat berbagai penyebab bayi kurus selain kondisi BBLR, seperti riwayat keturunan dari orang tua, gangguan metabolisme tubuh bayi, diare kronis, serta gangguan kesehatan lainnya. Kunci penambahan berat badan bayi, terutama bayi di bawah 6 bulan, adalah dengan cara peningkatan konsumsi ASI.