20 September 2019, 04:08 PM
![[Image: ketoprofen.jpg]](https://i.ibb.co/y4kbRmS/ketoprofen.jpg)
Beberapa dari Anda pasti pernah mengalami kaki terkilir atau cedera terkilir pada saat beraktivitas. Pada saat terkilir atau cedera terkilir, Anda dapat menggunakan obat anti inflamasi non steroid seperti ketoprofen untuk mengurangi rasa sakit serta mengurangi bengkak.
Ketoprofen memiliki berbagai jenis bentuk obat oral, gel dan krim. Nah, menurut Cochrane overview review yang menelaah penggunaan obat topical, ketoprofen dalam bentuk gel ternyata sangat efektif menghilangkan rasa sakit pada 70 sampai 80 persen pengguna yang mengalami rasa sakit akut akibat cedera otot dan terkilir.
Cara penggunaan ketoprofen gel adalah dengan cara dioleskan pada kulit tanpa luka terbuka, di atas dan di sekitar bagian tubuh yang terasa sakit. Ketorprofen sendiri merupakan obat topical meresap masuk melalui kulit menuju jaringan dan persendian di bawahnya.
Kandungan yang dimiliki oleh ketoprofen berfungsi mengurangi proses-proses kimiawi tubuh yang menimbulkan rasa sakit. Di dalam darah, kadar ketoprofen jenis topical bakal lebih rendah bila dibandingkan dengan ketoprofen jenis oral, dengan demikian efek sampingnya juga akan lebih minimal.
Efek samping ketoprofen dapat berupa sakit perut, sembelit, diare, pusing dan kehilangan nafsu makan. Jika efek samping dirasakan cukup parah, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan medis. Efek samping ketoprofen berikut ini jarang terjadi, tapi jika terjadi, sifatnya serius. Segera ke rumah sakit bila ada efek samping seperti:
- Pingsan
- Detak jantung cepat
- Perubahan mental/mood
- Kenaikan berat badan
Untuk mengatasi nyeri dan sakit otot akibat cedera oleskan ketoprofen gel 2,5% ke area yang sakit selama 2-4 kali sehari hingga 10 hari. Jika lebih suka mengonsumsi ketoprofen oral, gunakan 20-50 mg setiap 6-8 jam.
Konsumsi maksimal adalah 300 mg/hari, dalam dosis terbagi. Doker akan meresepkan ketoprofen sesuai kondisi medis. Jangan mengonsumsi obat ini lebih lama atau lebih sering daripada yang direkomendasikan dokter. Untuk mengurangi efek samping, biasanya diberikan dosis rendah pada awal pemakaian obat.