Thread Rating:
  • 0 Vote(s) - 0 Average
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
Apa yang Harus Dilakukan Jika Hasil Tes HBsAg Ibu Hamil Reaktif?
#1
[Image: tes-hbsag.jpg]

Penyakit Hepatitis B bisa menular melalui darah kepada orang lain. Jika ibu hamil terkena penyakit ini juga bisa menularkan virus pada janin dalam kandungannya ketika proses persalinan nantinya. Untuk mengetahui apakah seseorang menderita hepatitis B adalah dengan melakukan tes HBsAg.
Tes HBsAg ini merupakan singkatan dari Hepatitis B surface antigen. Jadi, saat virus hepatitis B ini masuk ke dalam tubuh, maka ia akan membentuk surface antigen yang bisa dideteksi dengan tes darah.

Hasil tes HBsAg ini biasanya keluar dalam bentuk reaktif (positif) atau non-reaktif (negatif). Jika hasilnya reaktif, maka Anda sudah terinfeksi penyakit Hepatitis B. Dokter pun akan melakukan berbagai pemeriksaan tambahan yang bertujuan untuk mengetahui infeksi yang diderita, akut atau kronis.
Sedangkan hasil tes non-reaktif, berarti hasil tes Anda negatif. Anda tidak terjangkit virus Hepatitis B.

Kondisi yang Membuat Seseorang Tertular Hepatitis B
Ketik seseorang terjangkit virus, maka sistem imun tubuh akan membentuk antibodi yang bertujuan melawan virus tersebut. Surface antigen atau antibodi inilah yang akan dideteksi ketika seseorang menjalani tes HBsAg.

Seseorang yang memiliki hasil positif alias reaktif dari hasil pemeriksaan HBsAg ini,  berarti antigen sudah ada dalam tubuhnya. Sehingga bisa disimpulkan bahwa dia terkena hepatitis B. 
Ada beberapa kondisi yang membuat Anda bisa tertular penyakit Hepatitis B ini, yaitu:
  • Melakukan hubungan seksual dengan orang yang mengidap hepatitis B tanpa menggunakan kondom
  • Tidak sengaja tertusuk jarum suntik bekas pasie yang menderita hepatitis B, biasanya dialami oleh tenaga medis
  • Menyalahgunakan obat terlarang dan berbagi jarum suntik dengan orang lain
  • Menggunakan barang bersama dengan orang lain, seperti pisau cukur ayau sikat gigi
  • Terjadi kontak langsung dengan darah orang yang terinfeksi hepatitis B. Bahkan bisa menular dari ibu ke anak pada saat proses persalinan.

Pengobatan Hepatitis B Secara Umum
Jika hasil pemeriksaan HBsAg Anda positif, makaa ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk perawatannya, yaitu:

Perawatan hepatitis B akut
Jika seseorang menderita hepatitis B akut, dokter tidak memberikan perawatan spesifik sebab biasanya infeksi akut bisa hilang sendiri bila sistem imun tetap terjaga. Pasien yang menderita hepatitis B akut hanya disarankan untuk beristirahat, makan makanan bergizi, dan minum air putih yang banyak.
Apabila infeksi akut yang dialami cukup parah, maka dokter menyarankan Anda untuk rawat inap dan diberikan obat antivirus.

Perawatan hepatitis B kronis
Jika infeksi yang dialami sudah kronis, maka dokter akan menyarankan untuk melakukan perawatan seumur hidup agar kondisi ini tidak berkembang menjadi penyakit hati lain. Perawatan yang diberikan biasanya berupa:
  • Obat antivirus seperti tenofovir, entecavir, lamivudine, adefovir, dan telbivudine
  • Jika sudah sangat parah dilakukan transplantasi hati
  • Suntikan interferon

Sedangkan pada ibu hamil yang positif Hepatitis B dari hasil tes HBsAg, maka dokter akan merujuknya ke dokter spesialis dalam untuk diberikan penanganan lebih lanjut.

Untuk pencegahan terjadinya penularan penyakit dari ibu ke bayi dilakukan dengan pemberian vaksin Hepatitis B pada bayi setidaknya dalam waktu 12 jam setelah dilahirkan,

Vaksin diberikan pada bayi berusia 1-6 tahun. Setidaknya bayi mendapatkan 3 kali vaksin untuk memberikan perlindungan yang maksimal. Bayi yang dilahirkan dari ibu penderita hepatitis B juga akan mendapatkan suntik immunoglobulin hepatitis B.
Reply




Users browsing this thread: 1 Guest(s)

About Ziuma

ziuma - forum diskusi dan komunitas online. disini kamu bisa berdiskusi, berbagi informasi dan membentuk komunitas secara online. Bisa juga berdiskusi dengan sesama webmaster/blogger. forum ini berbasis mybb

              Quick Links

              User Links

             powered by