2 March 2020, 02:36 PM
Merupakan prosedur medis untuk seseorang yang mengalami kondisi compartment syndrome jenis yang paling akut disebut dengan Fasciotomy. Kondisi tersebut terjadi apabila adanya peningkatan tekanan pada jaringan interstitial yang terdapat di selaput pembungkus dan struktur tulang dengan bentuk kompartemen di lapisan pembungkus.
Hal ini tak lepas dari semua otot di tubuh manusia yang memilki sekat jaringan fibrosa, sekat yang membentuk otot-otot terkelompok dalam kompartemen, pada umumnya ada di lengan dan kaki. Sifat sekat fibrosa ini tidak fleksibel, nantinya dapat meregang dalam mengompensasi pembengkakan di jaringan otot bila adanya peningkatan tekanan.
Tentang Fasciotomy
Munculnya pembengkakan yang terjadi pada jaringan otot berdampak pada penurunan aliran darah ke sel otot dan sel saraf. Jika kondisi ini tidak segera ditangani akan mengakibatkan kerusakan secara permanen pada sel otot dan sel saraf.
Prosedur medis ini menjadi satu-satunya terapi yang bisa digunakan untuk mengatasi compartmen syndrome yang sudah akut. Nantinya, seiring proses ini dilakukan otot akan mengalami pendarahan akibat sayatan. Fungsinya adalah agar jaringan otot dapat rileks, sehingga tekanan otot menurun.
Setelah tekanan darah mengalami penurunan, aliran darah akan kembali normal kembali. Prosedur ini sangat diperlukan untuk mengatasi compartment syndrome yang akut, beberapa gejala kondisi ini dapat dilihat dengan mudah, bisanya disingkat dengan 5P, berikut ini beberapa diantaranya.
Pain (nyeri), Pallor (pucat), Paraesthesia atau perubahan sensasi pada otot, kemudian Paralysis atau kesulitan menggerakkan otot dan terakhir adalah Poikilothermia atau munculnya rasa dingin di aera yang mengalami compartment syndrome.
Kondisi Pemicu
· Cedera
Salah satu jenis cedera yang membutuhkan proses ini dilakukan adalah patah tulang, dalam radius atau ulna di lengan bawah dan patah tulang kering atau tibia atau fibula yang terdapat di bagian kaki manusia.
· Pasif Gerak
Seseorang yang malas bergerak atau tidak bergerak dalam kurun waktu yang cukup lama karena pembengkakan otot, hal ini akan muncul akibat munculnya pembuluh darah yang tertekan. Kondisi ini bisa muncul ketika seseorang keracunan alkohol atau obat.
· Komplikasi
Munculnya komplikasi yang diakibatkan bida atau splint, akibat dipasang terlalu kencang. Kemudian adanya kondisi tertentu seperti luka bakar, gigitan ular serta penggunaan steroid anabolik.
Prosedur
Prosedur pertama yang akan dilakukan dalam terapi ini adalah pemberian bisu secara total, nantinya seseorang yang menjalani prosedur ini tidak akan sadar selama operasi. Namun, pasien juga bisa diberi bius regional, di mana bius ini masih memungkinkan para pasien sadar.
Lalu, dokter bedah akan melakukan satu sayatan atau beberapa pada kulit disertai dengan fascia. Dokter nantinya akan membiarkan area kulit yang disayat tetap terbuka dalam beberapa hari, tergantung sampai kapan tekanan dalam otot mengalami kekurangan.
Sebelum melakukan proses ini terdapat beberapa persiapan yang harus dilakukan, mengingat proses terapi ini dilakukan sebagai proses kegawatdaruratan. Sangat mungkin seseorang tidak akan sempat mempersiapkan diri sebelumnya, namun beberapa hal ini perlu dilakukan.
· Melakukan puasa pada malam sebelum operasi.
· Menghentikan konsumsi obat-obatan tertentu.
· Melakukan konsultasi dengan dokter anestesi tentang riwayat anestesi dari pasien.
· Mengonsumsi antibiotik sebelum operasi dilakukan, fungsinya mencegah infeksi bakteri.
Meski demikian, perlu diingat bahwa dilakukannya prosedur tersebut berarti dokter telah mempertimbangkan adanya manfaat fasciotomy yang lebih banyak dan dapat dicapai ketimbang risiko dari proses dilakukannya terapi tersebut, selain itu dokter juga akan meminimalisir risiko yang ada.