3 September 2021, 01:01 PM
(This post was last modified: 3 September 2021, 01:02 PM by info.sehat.)
Kram kaki sampai betis sakit saat hamil merupakan salah satu keluhan yang biasanya dirasakan ibu hamil, terutama pada kehamilan trimester kedua dan ketiga. Namun, jangan khawatir karena ada cara yang dapat ibu hamil lakukan untuk mencegah dan mengatasinya.
Kram kaki akan menimbulkan rasa tidak nyaman.
Tidak jarang hal ini juga menyebabkan ibu hamil menjadi tidak leluasa untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Kram kaki saat hamil biasanya disebabkan oleh peningkatan hormon yang mengakibatkan penumpukan cairan tubuh. Hal ini terjadi karena adanya pengaruh gravitasi, maka cairan akan terkumpul di bagian kaki, sehingga kaki mengalami bengkak.
Kondisi ini dapat menyebabkan ibu hamil rentan mengalami kram kaki. Selain karena penumpukan cairan, kram kaki saat hamil juga bisa disebabkan oleh bertambahnya berat badan.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meredakan kram kaki, yaitu dengan melakukan beberapa kegiatan berikut ini.
1. Lakukan peregangan
Lakukan peregangan dengan meluruskan kaki secara perlahan. Hal ini awalnya mungkin akan membuat kaki terasa sakit. Namun tidak lama setelah itu, kram yang dirasakan akan berkurang. Selain itu, ibu hamil juga bisa mengangkat kaki sekitar 15-20 menit untuk melancarkan peredaran darah. Anda bisa menggunakan bantal atau menyandarkan kaki ke tembok. Hindari memutar pergelangan kaki ke dalam dan keluar saat sedang kram, karena akan membuat kram yang dirasakan semakin parah.
2. Pijat kaki
Meskipun terasa sakit, Anda bisa pelan-pelan memijat kaki dan melakukan relaksasi pada kaki yang terasa kram. Anda bisa memijat kaki yang kram menggunakan campuran minyak esensial, seperti chamomile dan lavender.
3. Kompres dengan air hangat
Cara lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi kram kaki adalah dengan mengompresnya menggunakan botol yang berisi air hangat. Cara ini dapat mengurangi ketegangan pada otot.
Nyeri pada paha dan betis sakit saat hamil bisa saja disebabkan karena perubahan pusat sumbu berat tubuh dan akibat perubahan postur. Tekanan di daerah panggul juga dapat menghambat pembuluh darah balik sehingga alirannya menjadi kurang lancar dan dapat terjadi pembengkakan pada kaki.
Tetapi, sebaiknya Anda tetap waspada dan memeriksakan diri karena bisa saja nyeri pada paha dan betis disebabkan karena hal lainnya, misalnya:
Masih banyak kemungkinan lain, sehingga sebaiknya Anda memeriksakan diri pada dokter untuk memastikan penyebabnya.
Selain mengetahui cara mencegah kram kaki saat hamil, sebaiknya Bumil juga mengetahui tips mencegah kram pada kaki. Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan:
Umumnya kram kaki dan betis sakit saat hamil yang Anda rasakan akan mereda setelah beberapa saat. Namun, jika kram tidak kunjung hilang, timbul bercak merah pada kaki, dan terasa hangat jika disentuh, atau membuat Anda susah tidur, sebaiknya segera hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Kram kaki akan menimbulkan rasa tidak nyaman.
Tidak jarang hal ini juga menyebabkan ibu hamil menjadi tidak leluasa untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Kram kaki saat hamil biasanya disebabkan oleh peningkatan hormon yang mengakibatkan penumpukan cairan tubuh. Hal ini terjadi karena adanya pengaruh gravitasi, maka cairan akan terkumpul di bagian kaki, sehingga kaki mengalami bengkak.
Kondisi ini dapat menyebabkan ibu hamil rentan mengalami kram kaki. Selain karena penumpukan cairan, kram kaki saat hamil juga bisa disebabkan oleh bertambahnya berat badan.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meredakan kram kaki, yaitu dengan melakukan beberapa kegiatan berikut ini.
1. Lakukan peregangan
Lakukan peregangan dengan meluruskan kaki secara perlahan. Hal ini awalnya mungkin akan membuat kaki terasa sakit. Namun tidak lama setelah itu, kram yang dirasakan akan berkurang. Selain itu, ibu hamil juga bisa mengangkat kaki sekitar 15-20 menit untuk melancarkan peredaran darah. Anda bisa menggunakan bantal atau menyandarkan kaki ke tembok. Hindari memutar pergelangan kaki ke dalam dan keluar saat sedang kram, karena akan membuat kram yang dirasakan semakin parah.
2. Pijat kaki
Meskipun terasa sakit, Anda bisa pelan-pelan memijat kaki dan melakukan relaksasi pada kaki yang terasa kram. Anda bisa memijat kaki yang kram menggunakan campuran minyak esensial, seperti chamomile dan lavender.
3. Kompres dengan air hangat
Cara lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi kram kaki adalah dengan mengompresnya menggunakan botol yang berisi air hangat. Cara ini dapat mengurangi ketegangan pada otot.
Nyeri pada paha dan betis sakit saat hamil bisa saja disebabkan karena perubahan pusat sumbu berat tubuh dan akibat perubahan postur. Tekanan di daerah panggul juga dapat menghambat pembuluh darah balik sehingga alirannya menjadi kurang lancar dan dapat terjadi pembengkakan pada kaki.
Tetapi, sebaiknya Anda tetap waspada dan memeriksakan diri karena bisa saja nyeri pada paha dan betis disebabkan karena hal lainnya, misalnya:
- Cedera atau ketegangan otot, ligamen atau tendon
- Masalah pada saraf tulang belakang atau saraf pada kaki. Pada saat kehamilan, saraf sciatic bisa tertekan dan menyebabkan nyeri
- Masalah pada persendian misalnya dislokasi, radang sendi
- Keretakan/patah tulang
- Gangguan pada pembuluh darah, misalnya varises, DVT, dan lain sebagainya
Masih banyak kemungkinan lain, sehingga sebaiknya Anda memeriksakan diri pada dokter untuk memastikan penyebabnya.
Selain mengetahui cara mencegah kram kaki saat hamil, sebaiknya Bumil juga mengetahui tips mencegah kram pada kaki. Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan:
- Minum air putih minimal 1,5 liter per hari.
- Mandi air hangat sebelum tidur untuk mengurangi ketegangan otot.
- Gunakan sepatu dengan ukuran yang sesuai dan nyaman digunakan.
- Hindari duduk atau berdiri terlalu lama.
- Menjaga berat badan. Berat badan yang berlebihan bisa meningkatkan risiko kram kaki saat hamil.
- Konsumsi vitamin prenatal atau buah dan sayuran yang mengandung kalsium, kalium, dan magnesium, misalnya buah sawo dan lobak. Namun, sebelum mengonsumsi vitamin prenatal sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dahulu.
- Rutin berolahraga. Bumil dapat melakukan olahraga ringan, misalnya jalan kaki. Namun, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter mengenai jenis olahraga yang aman dilakukan saat hamil, terutama jika Bumil memiliki kondisi kesehatan khusus.
Umumnya kram kaki dan betis sakit saat hamil yang Anda rasakan akan mereda setelah beberapa saat. Namun, jika kram tidak kunjung hilang, timbul bercak merah pada kaki, dan terasa hangat jika disentuh, atau membuat Anda susah tidur, sebaiknya segera hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.