21 February 2022, 09:00 PM
Mastitis adalah sebuah peradangan jaringan payudara yang terkadang melibatkan infeksi. Peradangan menyebabkan rasa nyeri di payudara, pembengkakan, terasa hangat atau panas, dan kemerahan. Ada kemungkinan pula kondisi ini menyebabkan demam dan tubuh yang menggigil. Ada beberapa penyebab mastitis, yaitu saluran susu yang tersumbat dan juga bakteri yang masuk ke dalam payudara.
Susu yang terjebak di dalam payudara dapat menjadi penyebab mastitis. Jika payudara tidak benar-benar kosong setelah Anda menyusui anak, salah satu saluran susu dapat tersumbat. Penyumbatan tersebut akan menyebabkan susu untuk meluap, menyebabkan infeksi payudara. Selain itu, bakteri dari permukaan kulit dan mulut bayi juga dapat masuk saluran susu lewat bukaan kulit di putiing atau bukaan saluran susu. Susu yang menggenang di dalam payudara yang tidak dikosongkan sepenuhnya dapat menjadi tempat berkembang biak bakteri yang ideal.
Hubungi dokter apabila gejala mastitis membuat Anda takut dan khawatir. Beberapa gejala yang perlu diwaspadi di antaranya adalah payudara yang terasa lunak dan hangat saat disentuh, pembengkakan pada payudara, jaringan payudara yang menebal atau benjolan pada payudara, rasa nyeri atau sensasi terbakar pada saat Anda menyusui anak, kemerahan pada kulit, tubuh terasa lelah (umumnya terasa tidak enak badan), dan demam dengan suhu 38 derajat Celsius atau lebih. Anda berisiko lebih tinggi untuk menderita mastitis apabila Anda pernah menderita mastitis sebelumnya saat menyusui, puting payudara yang pecah-pecah dan nyeri (meskipun mastitis dapat berkembang tanpa adanya kulit rusak), memakai bra yang terlalu ketat dan memberikan banyak tekanan (yang dapat menghambat aliran ASI), teknik menyusui yang tidak tepat, terlalu lelah dan stres, asupan gizi yang buruk, dan juga merokok.
Penyebab mastitis harus diobati dengan cepat dan tepat. Mastitis yang dibiarkan dan tidak diobati dan disebabkan karena penyumbatan saluran dapat menyebabkan berkumpulnya nanah (abses) untuk berkembang di dalam payudara. Abses adalah kondisi yang biasanya membutuhkan pengurasan bedah. Untuk menghindari terjadinya komplikasi ini, berkonsultasilah dengan dokter apabila Anda menunjukkan tanda-tanda mastitis.
Agar proses menyusui ASI pada bayi berada dalam kondisi yang optimal, serta mencegah terjadinya komplikasi mastitis, cobalah untuk berkonsultasi dengan konsultan laktasi. Konsultan laktasi dapat memberi Anda tips dan menyedikaan saran yang bermanfaat untuk mendapatkan teknik menyusui yang tepat pada bayi. Anda bisa meminimalisir risiko terjadinya mastitis dengan mengikuti beberapa tips berikut ini, seperti menguras ASI sepenuhnya dari payudara saat menyusui, biarkan bayi mengosongkan satu payudara terlebih dahulu sebelum menggantinya dengan payudara yang lain, dan jika Anda merokok, bertanyalah pada dokter seputar proses penghentian merokok.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh dan bertanya seputar tanda dan gejala mastitis guna mencari tahu apa yang menjadi penyebab mastitis. Kultur ASI Anda dapat membantu dokter menentukan antibiotik apa yang terbaik untuk kondisi yang sedang Anda derita, terutama apabila Anda memiliki infeksi bakteri yang parah Bentuk kanker payudara yang langka, yaitu kanker payudara peradangan, juga dapat menyebabkan kemerahan dan pembengkakan yang mungkin bisa disalahartikan sebagai mastitis. Dokter dapat merekomendasikan mammogram atau ultrasound atau keduanya untuk memastikan kondisi yang Anda derita. Jika tanda dan gejala terus menerus terjadi bahkan ketika penggunaan antibiotik telah berakhir sesuai yang direkomendasikan oleh dokter, Anda mungkin membutuhkan biopsy guna memastikan Anda tidak memiliki kanker payudara. Antibiotik adalah perawatan terbaik apabila penyebab mastitis yang diderita adalah infeksi bakteri.
Susu yang terjebak di dalam payudara dapat menjadi penyebab mastitis. Jika payudara tidak benar-benar kosong setelah Anda menyusui anak, salah satu saluran susu dapat tersumbat. Penyumbatan tersebut akan menyebabkan susu untuk meluap, menyebabkan infeksi payudara. Selain itu, bakteri dari permukaan kulit dan mulut bayi juga dapat masuk saluran susu lewat bukaan kulit di putiing atau bukaan saluran susu. Susu yang menggenang di dalam payudara yang tidak dikosongkan sepenuhnya dapat menjadi tempat berkembang biak bakteri yang ideal.
Hubungi dokter apabila gejala mastitis membuat Anda takut dan khawatir. Beberapa gejala yang perlu diwaspadi di antaranya adalah payudara yang terasa lunak dan hangat saat disentuh, pembengkakan pada payudara, jaringan payudara yang menebal atau benjolan pada payudara, rasa nyeri atau sensasi terbakar pada saat Anda menyusui anak, kemerahan pada kulit, tubuh terasa lelah (umumnya terasa tidak enak badan), dan demam dengan suhu 38 derajat Celsius atau lebih. Anda berisiko lebih tinggi untuk menderita mastitis apabila Anda pernah menderita mastitis sebelumnya saat menyusui, puting payudara yang pecah-pecah dan nyeri (meskipun mastitis dapat berkembang tanpa adanya kulit rusak), memakai bra yang terlalu ketat dan memberikan banyak tekanan (yang dapat menghambat aliran ASI), teknik menyusui yang tidak tepat, terlalu lelah dan stres, asupan gizi yang buruk, dan juga merokok.
Penyebab mastitis harus diobati dengan cepat dan tepat. Mastitis yang dibiarkan dan tidak diobati dan disebabkan karena penyumbatan saluran dapat menyebabkan berkumpulnya nanah (abses) untuk berkembang di dalam payudara. Abses adalah kondisi yang biasanya membutuhkan pengurasan bedah. Untuk menghindari terjadinya komplikasi ini, berkonsultasilah dengan dokter apabila Anda menunjukkan tanda-tanda mastitis.
Agar proses menyusui ASI pada bayi berada dalam kondisi yang optimal, serta mencegah terjadinya komplikasi mastitis, cobalah untuk berkonsultasi dengan konsultan laktasi. Konsultan laktasi dapat memberi Anda tips dan menyedikaan saran yang bermanfaat untuk mendapatkan teknik menyusui yang tepat pada bayi. Anda bisa meminimalisir risiko terjadinya mastitis dengan mengikuti beberapa tips berikut ini, seperti menguras ASI sepenuhnya dari payudara saat menyusui, biarkan bayi mengosongkan satu payudara terlebih dahulu sebelum menggantinya dengan payudara yang lain, dan jika Anda merokok, bertanyalah pada dokter seputar proses penghentian merokok.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh dan bertanya seputar tanda dan gejala mastitis guna mencari tahu apa yang menjadi penyebab mastitis. Kultur ASI Anda dapat membantu dokter menentukan antibiotik apa yang terbaik untuk kondisi yang sedang Anda derita, terutama apabila Anda memiliki infeksi bakteri yang parah Bentuk kanker payudara yang langka, yaitu kanker payudara peradangan, juga dapat menyebabkan kemerahan dan pembengkakan yang mungkin bisa disalahartikan sebagai mastitis. Dokter dapat merekomendasikan mammogram atau ultrasound atau keduanya untuk memastikan kondisi yang Anda derita. Jika tanda dan gejala terus menerus terjadi bahkan ketika penggunaan antibiotik telah berakhir sesuai yang direkomendasikan oleh dokter, Anda mungkin membutuhkan biopsy guna memastikan Anda tidak memiliki kanker payudara. Antibiotik adalah perawatan terbaik apabila penyebab mastitis yang diderita adalah infeksi bakteri.