30 July 2021, 09:30 AM
Bronchitin adalah obat batuk yang bisa dikonsumsi oleh anak-anak maupun orang dewasa. Bronchitin bekerja sebagai analgetik-antipiretik, antihistamin, ekspektoran, sekaligus dekongestan hidung. Oleh karenanya, indikasi dari obat ini adalah meredakan segala gejala batuk, termasuk demam dan flu yang biasa menyertai.
Bronchitin dilego ke pasaran dengan kemasan botol isi 50 mililiter. Di tiap 5 mililiter atau satu sendok takar obat, Bronchitin mengandung 200 mg parasetamol, 50 miligram glyceryl guaicolate, ephedrine HCl sebanyak 8 mg, dan chlorpheniramine maleate sebanyak 2,5 mg. Obat ini termasuk obat bebas, sehingga seseorang bisa membeli tanpa resep dokter. Di pasaran, rata-rata Bronchitin bisa ditebus dengan menukar uang belasan ribu rupiah.
Masalahnya, karena ini obat bebas, justru kita harus lebih waspada terhadapnya. Tak seperti obat yang sudah diresepkan dokter, mungkin segala hal terkait dengan obat itu sudah diinformasikan kepada kita. Obat bebas cenderung banyak mendapat “salah penanganan” karena penggunanya tidak banyak tahu informasi soal itu.
Oleh karenanya, sebelum mengonsumsi obat bebas, termasuk Bronchitin ini, sebaiknya dibaca segala informasi terkait yang biasanya melekat pada kemasannya. Untuk mempermudah, berikut disampaikan kiranya apa-apa saja yang harus diperhatikan sebelum mengonsumsi Bronchitin:
- Pastikan kamu selalu membaca peringatan yang tersedia pada kemasan;
- Hati-hati penggunaan pada penderita dengan gangguan fungsi hati dan ginjal, glaukoma, hipertropi prostat, hipertiroid, dan retensi urin;
- Tidak dianjurkan penggunaan pada anak usia di bawah 6 tahun, wanita hamil dan menyusui, kecuali atas petunjuk dokter;
- Hati-hati penggunaan bersamaan dengan obat-obat lain yang menekan susunan saraf pusat;Selama minum obat ini tidak boleh mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin, sebab Bronchitin memicu rasa kantuk yang lumayan berat;
- Penggunaan pada penderita yang mengonsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko kerusakan fungsi hati;
- Tidak boleh diberikan pada penderita yang peka terhadap obat simpatomimetik lain (misal: phenylpropanolamine, pseudoephedrine, phenylephrine), penderita tekanan darah tinggi yang berat, dan yang mendapat terapi obat anti depresan tipe penghambat Monoamin Oksidase (MAO);
- Penggunaan tidak boleh melebihi dosis yang dianjurkan;
- Hati-hati penggunaan pada penderita tekanan darah tinggi atau yang mempunyai potensi tekanan darah tinggi atau stroke, seperti pada penderita dengan berat badan berlebih (overweight) atau penderita usia lanjut;
- Bila dalam 3 hari gejala flu tidak berkurang, segera hubungi dokter atau Unit Pelayanan Kesehatan;
- Hentikan penggunaan obat ini jika terjadi susah tidur, jantung berdebar dan pusing.
Selain mengantuk, efek samping dari Bronchitin Expectorant bisa saja menyasar organ atau bagian-bagian tubuh lain, mulai dari gangguan pencernaan; insomnia; gelisah; eksitasi; tremor; takikardi; aritmia; mulut kering; palpitasi; retensi urin; bahkan apabila digunakan secara serampangan bisa menyebabkan kerusakan hati.
Atas dasar itu, ada baiknya obat ini digunakan secara tepat dan wajar. Jangan mengonsumsi melebihi dosis yang sudah dianjurkan, atau tidak mengindahkan peringatan-peringatan yang sudah diinformasikan oleh produsen di kemasan obat. Penggunaan Bronchitin yang tidak tepat dan tidak wajar berpotensi besar menyebabkan gangguan kesehatan atau efek samping tertentu lainnya.