8 December 2020, 05:41 PM
Pada leher manusia terdapat sekitar lebih dari 100 kelenjar getah bening yang bisa memunculkan sebuah benjolan yang cukup terasa ketika Anda pegang. Benjolan tersebut biasanya menimbulkan rasa sakit atau bahkan tidak sakit sama sekali ketika Anda tekan.
Nah, hal ini pun dapat terjadi pada anak-anak. Pernahkan Anda menemukan benjolan di leher anak Anda? Benjolan di leher bisa saja mengkhawatirkan, tetapi benjolan pada anak-anak bisa jadi bukan sesuatu hal yang berbahaya. Lalu apa sebenarnya benjolan yang terdapat pada leher Si Kecil?
Benjolan di leher anak Anda
Menemukan benjolan pada leher anak terkadang membuat orang tua khawatir, takut jika hal tersebut adalah sesuatu yang berbahaya. Namun, biasanya benjolan di leher seringkali merupakan kelenjar getah bening yang membesar, misalnya sebagai tanda sistem kekebalan anak Anda sedang melawan infeksi.
Jadi, selalu periksakan benjolan atau bengkak yang ada di leher Si Kecil. Jika Anda membawanya ke dokter, dokter anak Anda akan memeriksa ukuran, lokasi, kekencangan benjolan, dan menanyakan tentang:
· Apakah benjolan tersebut sudah ada sejak lama atau baru
· Apakah anak Anda merasa sakit atau mengalami gejala infeksi lainnya
· Apakah anak Anda dekat dengan hewan peliharaan atau hewan lain, atau pernah berada di luar negeri
Dari beberapa pertanyaan itu, biasanya dokter akan menyimpulkan apa yang terjadi pada anak Anda. Dan, kebanyakan benjolan yang ditemukan di leher anak adalah pembesaran kelenjar getah bening yang disebabkan oleh infeksi.
Kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem kekebalan dan membatu membersihkan tubuh dari bakteri berbahaya, virus, dan penyebab iritasi atau infeksi lainnya. Ada 200 hingga 300 kelenjar getah bening di bagian belakang hidung, tenggorokan, dan leher. Mereka mungkin akan membengkak saat tubuh anak Anda melawan flu atau radang tenggorokan.
Diagnosis dan pengobatan infeksi pada leher
Infeksi leher yang paling umum adalah virus atau bakteri dan beberapa dapat diobati dengan antibiotik. Pada jenis infeksi leher atpikal, seseorang mungkin tidak tampak begitu sakit tetapi benjolan di leher yang terinfeksi akan memburuk. Begitu juga perubahan warna dan konsistensi kulit di atasnya.
Jenis paling umum dari infeksi kelenjar getah bening atpikal adalah non-tuberculosis mycobacterium dan mungkin memerlukan pembedahan atau butuh waktu berbulan-bulan untuk menyembuhkannya. Konsultasikan dengan dokter Anda terkait masalah tersebut.
Namun, jika anak tidak merespon antibiotik atau tampak sangat kesakitan, mengalami demam tinggi berkepanjangan, dan kemerahan pada kulit atas benjolan, maka dokter anak biasanya akan merekomendasikan untuk:
· Antibiotik IV, yang mengobati infeksi lebih cepat karena langsung masuk ke aliran darah.
· Tes laboratorium, sering kali pemeriksaan USG atau CT Scan dilakukan untuk menentukan seberapa parah infeksinya. Dalam kasus yang jarang terjadi, biopsi jarum juga dapat dilakukan untuk membantu mengidentifikasi penyebab infeksi.
· Pembedahan. Jika antibiotik saja tidak dapat menyembuhkan infeksi, terkadang infeksi perlu dikeringkan menggunakan jarum atau alat bedah seperti pisau bedah.
Tidak semua benjolan di leher berhubungan dengan infeksi
Benjolan dapat berasal dari berbagai jenis kista, pertumbuhan abnormal pembuluh darah, jaringan parut atau jarang sekali yang mengarah ke tumor atau kanker. Berikut beberapa kemungkinan benjolan di leher, meliputi:
· Kista bawaan
Anak-anak kecil biasanya memiliki kista leher atau kantong jaringan jinak non-kanker yang terbentuk sebelum lahir dan dapat tumbuh lebih besar dari waktu ke waktu. Hal ini disebut sebagai kista bawaan. Mereka dapat menyebabkan infeksi berulang dan mungkin perlu diangkat melalui pembedahan.
· Hemangioma dalam
Adalah sejenis tanda lahir, di mana pertumbuhan pembuluh darah di bawah kulit anak. Mereka mungkin akan terlihat saat bayi lahir dan membesar dengan cepat pada tahu pertama usianya. Meskipun hemangioma dalam dapat hilang seiring berjalannya waktu, namun dokter akan merekomendasikan pengobatan jika telah menimbulkan gejala.
· Torticollis
Beberapa bayi dengan tortikolis, yaitu leher yang sesak di satu sisi, mengembangkan pseudotumor pada otot besar yang menghubungkan kepala, leher, dan tulang dada. Benjolah ini sering kali terbentuk dari jaringan parut di mana otot terluka dalam rahim saat melahirkan. Biasanya akan terlihat antara baru lahir hingga usia 8 minggu dan dokter anak akan menyarankan untuk terapi fisik yang mencakup pijat, gentle heat, dan passive stretching.