Thread Rating:
  • 0 Vote(s) - 0 Average
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
7 Cara Mengubah Perilaku Anak Nakal, Tidak Perlu dengan Marah
#1
Perilaku anak nakal mungkin merepotkan bagi Anda sebagai orang tua. Meski begitu, sebenarnya sikap nakal anak bisa dikontrol agar tidak  sampai berdampak buruk.

Kenakalan di usia kanak-kanak adalah hal wajar, bahkan termasuk dalam proses tumbuh-kembang anak. Namun, tentu ada batasan wajar yang sebaiknya diperhatikan.
Anak nakal juga mungkin disebabkan oleh karena cara mendidik yang keliru. Jadi, orang tua juga harus bertanggung jawab mengoreksi perilaku anak dan memberi contoh yang benar.
Di sisi lain, Anda sebagai orang tua juga tidak perlu menyalahkan diri sendiri ketika merasa tidak bisa mendidik anak dengan benar. Perkembangan anak adalah proses panjang berkelanjutan, Anda selalu punya kesempatan untuk memperbaikinya.
Lagi pula, hampir semua anak nakal. Memperbaiki perilaku anak adalah bagian dari pelajaran pengendalian diri dan pelajaran untuk menentukan sikap dalam situasi tertentu.
Bagi Anda yang telanjur bermasalah dengan kenakalan anak, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mencoba memperbaikinya. Tidak perlu marah-marah, yuk coba 7 cara ini!
1. Lakukan negosiasi
Untuk mencoba memperbaiki sikap anak, coba posisikan diri Anda sebagai negosiator. Cari win-win solution, yaitu memberi anak keinginannya tetapi Anda harus tetap memegang kontrol.
Ajak anak melakukan kompromi, cari jalan tengah. Jika Anda ingin mengubah perilaku anak, Anda harus memahami tujuan perubahan tersebut.
Jika tidak, anak akan membantah permintaan Anda yang kurang solid. Anda harus tahu betul apa yang ingin Anda ubah dan alasan di balik perubahan itu, lalu lakukan negosiasi.
2. Tunjukkan empati dan koneksi Anda
Meski belum memiliki pemikiran dewasa, anak Anda memiliki perasaan dan tahu apa yang dia mau. Anda tidak bisa memaksakan perubahan begitu saja.
Coba tunjukkan empati Anda, pahami pola pikir anak, kenali prosesnya dalam mengambil keputusan. Anda harus tahu alasan di balik kenakalan anak.
Sebagian besar anak bahkan tidak tahu alasan mereka melakukan suatu kenakalan. Sebab itu, Anda perlu terhubung dengan anak, posisikan diri Anda sebagai mereka.
3. Relating, bukan teaching
Masih soal menjalin hubungan dengan anak. Sebagai orang tua, Anda juga harus belajar cara mendidik anak tanpa menggurui.
Ketika Anda menggurui anak, Anda justru memaksa anak masuk ke dunia orang dewasa. Sebaliknya, ketika Anda membangun relasi dengan anak, Anda akan masuk ke dunia kanak-kanak tersebut.
Dengan cara ini, anak akan menganggap Anda sebagai bagian dari mereka. Lama-kelamaan mereka akan menunjukkan proses atau alasan di balik sikap nakal tersebut.
4. Perhatikan nada dan kata
Perlu Anda tahu, melepas kemarahan dengan menaikkan nada bicara Anda tidak selalu menjadi solusi. Gaya bicara seperti itu justru bisa membuat anak semakin jauh dari Anda, bahkan semakin nakal.
Tentu Anda harus tetap bersikap tegas, tapi tidak perlu sampai marah. Pilih nada bicara yang mantap, tegas, dan jelas. Tidak perlu sampai berteriak.
Selain itu, pilihan kata-kata juga penting. Anda tidak harus menggurui anak. Sebaliknya, coba lemper pertanyaan dan giring pola pikirnya.
5. Posisikan anak lebih dewasa
Salah satu trik mudah yang bisa Anda coba adalah mencoba bicara seolah-olah si kecil sudah lebih dewasa. Anak Anda menyukai konsep bahwa dia sudah lebih dewasa dan bisa lebih bertanggung jawab.
Jadi, Anda bisa mencoba melempar pertanyaan yang mungkin beberapa level di atas usia anak. Dengan cara ini anak akan merasa bahwa dia mendapatkan peran penting.
Cara ini cukup efektif mengatasi masalah anak nakal. Anda juga bisa  menunjukkan bahwa Anda mau memberinya respek terlebih dahulu.
6. Bangkit dari kesalahan
Selanjutnya, Anda juga harus berhati-hati untuk tidak menyalahkan, mempermalukan, atau mengkritik karakter anak. Sebaliknya, Anda bisa bertanya pada anak mengenai hal-hal yang dia sukai.
Kemungkinan anak menjadi nakal karena merasa gagal. Dia merasa melakukan banyak kesalahan, menyalahkan diri sendiri, dan memilih bersikap nakal sebagai pelarian.
Nah, Anda bisa membantu anak untuk bangkit dari kesalahan tersebut. Anda juga bisa membantu anak memperbaiki kesalahannya sendiri.
7. Cek kembali ekspektasi Anda
Cara berpikir orang dewasa sudah lebih rumit dari anak-anak. Secara tidak sadar, Anda mungkin telah menetapkan ekspektasi yang berlebihan untuk si kecil.
Sikap anak nakal mungkin muncul karena mereka gagal memenuhi ekspektasi. Jadi, ada peran Anda sebagai orang tua yang mungkin tidak sadar menetapkan ekspektasi tersebut.
Coba minta anak Anda bicara, giliran Anda yang mendengar. Setelahnya Anda mungkin bisa memahami apakah ada masalah pada ekspektasi terhadap anak.
Reply




Users browsing this thread: 1 Guest(s)

About Ziuma

ziuma - forum diskusi dan komunitas online. disini kamu bisa berdiskusi, berbagi informasi dan membentuk komunitas secara online. Bisa juga berdiskusi dengan sesama webmaster/blogger. forum ini berbasis mybb

              Quick Links

              User Links

             powered by