10 January 2022, 12:16 PM
(This post was last modified: 10 January 2022, 12:17 PM by info.sehat.)
Kencing tidak tuntas memang bikin tidak nyaman. Selain merasa ada yang mengganjal di kandung kemih, kencing tidak tuntas juga bisa menandakan ada masalah dalam tubuh kita.Kondisi kencing tidak tuntas disebut juga dengan retensi urine di mana ditandai dengan masih tersisanya urin di dalam kandung kemih setelah kita buang air kecil.
Kandung kemih sendiri memiliki daya tampung 400-600 ml. Apabila urine yang tersisa lebih dari 50 ml, maka bisa jadi tanda kita mengalami retensi urine.
Retensi urine atau kencing tidak tuntas bisa terjadi pada siapa saja, berikut ini beberapa penyebabnya.
Ada Penyumbatan
Salah satu hal yang membuat kencing tidak tuntas adalah adanya penyumbatan pada saluran kencing, sehingga air kencing yang kita keluarkan tidak sepenuhnya keluar.Pada pria, penyumbatan bisa terjadi karena kelenjar prostat membesar, sehingga menekan uretra yang bertugas membawa urin dari kandung kemih ke luar tubuh. Hal ini menjadi penyebab paling umum dari masalah kencing tidak tuntas.Sedangkan pada wanita, bisa disebabkan karena kandung kemih melorot atau disebut juga sistokel. Hal ini disebabkan karena rektum melorot ke dinding belakang vagina.
Mengonsumsi Obat-obatan
Kencing tidak tuntas juga bisa disebabkan karena mengonsumsi obat-obatan tertentu yang menghambat proses pengeluaran urin.
Beberapa obat-obatan yang bisa menyebabkan retensi urin seperti antihistamin, antispasmodik, opiat, dan juga antidepresan. Obat-obatan ini bisa mengubah cara kerja otot kandung kemih, sehingga tidak bekerja dengan maksimal dan membuat urin tersisa pada kandung kemih.
Masalah Saraf
Masalah pada saraf juga bisa menyebabkan retensi urin. Normalnya, otak memberitahu otot kandung kemih untuk mengencang dan mengeluarkan urin dari kandung kemih. Kemudian, otak akan memberitahu otot sfingter yang mengelilingi uretra untuk rileks, sehingga urin bisa keluar dengan baik.
Namun, apabila ada masalah pada saraf, bisa jadi proses pengeluaran urin jadi terhambat. Berikut ini beberapa hal yang menyebabkan ada masalah pada saraf sehingga mengganggu kerja uretra.
Infeksi dan Pembengkakan
Pada pria, infeksi yang terjadi pada prostat bisa membengkak sehingga menekan uretra dan aliran urin jadi terhambat.Infeksi Saluran Kemih (ISK) juga bisa menyebabkan uretra jadi membengkak dan kandung kemih melemah.Selain itu, infeksi karena hubungan seks juga bisa menyebabkan adanya pembengkakan dan membuat kencing jadi tidak tuntas.
Pembedahan
Apabila kamu pernah melakukan pembedahan seperti pembedahan pinggul, operasi tulang belakang, operasi dubur, operasi wasir, dan operasi panggul wanita, mungkin kamu akan berisiko mengalami kencing tidak tuntas.Selain karena prosedurnya, obat anestesi yang digunakan juga bisa memunculkan masalah retensi urine.
Cara Mengatasi Kencing Tidak Tuntas
Untuk mengatasi retensi urine atau kencing tidak tuntas, ada beberapa prosedur yang akan dilakukan. Hal ini didasarkan pada penyebab dan kondisi, apakah kondisinya akut atau kronis.
Untuk kondisi yang akut yakni terjadi mendadak, biasanya dokter akan memasukan kateter ke dalam uretra untuk mengalirkan urin yang tersisa di dalam kandung kemih. Hal ini merupakan prosedur paling cepat dan juga mudah.
Apabila cara ini belum juga efektif, dokter akan membuat terowongan kecil di kulit atas kandung kemih dan memasukan kateter suprapubik.Dokter akan memberikan anestesi lokal, kemudian mengosongkan kandung kemih untuk mencegah komplikasi.
Untuk kondisi yang kronis, akan ditangani berdasarkan penyebabnya. Setelah mengetahui penyebabnya, dokter akan memberikan beberapa pengobatan.
Kandung kemih sendiri memiliki daya tampung 400-600 ml. Apabila urine yang tersisa lebih dari 50 ml, maka bisa jadi tanda kita mengalami retensi urine.
Retensi urine atau kencing tidak tuntas bisa terjadi pada siapa saja, berikut ini beberapa penyebabnya.
Ada Penyumbatan
Salah satu hal yang membuat kencing tidak tuntas adalah adanya penyumbatan pada saluran kencing, sehingga air kencing yang kita keluarkan tidak sepenuhnya keluar.Pada pria, penyumbatan bisa terjadi karena kelenjar prostat membesar, sehingga menekan uretra yang bertugas membawa urin dari kandung kemih ke luar tubuh. Hal ini menjadi penyebab paling umum dari masalah kencing tidak tuntas.Sedangkan pada wanita, bisa disebabkan karena kandung kemih melorot atau disebut juga sistokel. Hal ini disebabkan karena rektum melorot ke dinding belakang vagina.
Mengonsumsi Obat-obatan
Kencing tidak tuntas juga bisa disebabkan karena mengonsumsi obat-obatan tertentu yang menghambat proses pengeluaran urin.
Beberapa obat-obatan yang bisa menyebabkan retensi urin seperti antihistamin, antispasmodik, opiat, dan juga antidepresan. Obat-obatan ini bisa mengubah cara kerja otot kandung kemih, sehingga tidak bekerja dengan maksimal dan membuat urin tersisa pada kandung kemih.
Masalah Saraf
Masalah pada saraf juga bisa menyebabkan retensi urin. Normalnya, otak memberitahu otot kandung kemih untuk mengencang dan mengeluarkan urin dari kandung kemih. Kemudian, otak akan memberitahu otot sfingter yang mengelilingi uretra untuk rileks, sehingga urin bisa keluar dengan baik.
Namun, apabila ada masalah pada saraf, bisa jadi proses pengeluaran urin jadi terhambat. Berikut ini beberapa hal yang menyebabkan ada masalah pada saraf sehingga mengganggu kerja uretra.
- Mengalami stroke
- Diabetes
- Sklerosis ganda
- Ada trauma pada tulang belakang atau panggul
- Tekanan pada sumsum tulang belakang
- Persalinan
- Pernah menggunakan kateter
Infeksi dan Pembengkakan
Pada pria, infeksi yang terjadi pada prostat bisa membengkak sehingga menekan uretra dan aliran urin jadi terhambat.Infeksi Saluran Kemih (ISK) juga bisa menyebabkan uretra jadi membengkak dan kandung kemih melemah.Selain itu, infeksi karena hubungan seks juga bisa menyebabkan adanya pembengkakan dan membuat kencing jadi tidak tuntas.
Pembedahan
Apabila kamu pernah melakukan pembedahan seperti pembedahan pinggul, operasi tulang belakang, operasi dubur, operasi wasir, dan operasi panggul wanita, mungkin kamu akan berisiko mengalami kencing tidak tuntas.Selain karena prosedurnya, obat anestesi yang digunakan juga bisa memunculkan masalah retensi urine.
Cara Mengatasi Kencing Tidak Tuntas
Untuk mengatasi retensi urine atau kencing tidak tuntas, ada beberapa prosedur yang akan dilakukan. Hal ini didasarkan pada penyebab dan kondisi, apakah kondisinya akut atau kronis.
Untuk kondisi yang akut yakni terjadi mendadak, biasanya dokter akan memasukan kateter ke dalam uretra untuk mengalirkan urin yang tersisa di dalam kandung kemih. Hal ini merupakan prosedur paling cepat dan juga mudah.
Apabila cara ini belum juga efektif, dokter akan membuat terowongan kecil di kulit atas kandung kemih dan memasukan kateter suprapubik.Dokter akan memberikan anestesi lokal, kemudian mengosongkan kandung kemih untuk mencegah komplikasi.
Untuk kondisi yang kronis, akan ditangani berdasarkan penyebabnya. Setelah mengetahui penyebabnya, dokter akan memberikan beberapa pengobatan.