20 August 2019, 01:45 PM
Jangan salah, polip rahim tidak sama dengan polip serviks. Keduanya sering tertukar atau bahkan dianggap sama. Kita tahu kan, polip adalah pertumbuhan jaringan abnormal. Bentuknya seperti benjolan kecil dengan tekstur lunak.
Polip bisa tumbuh di mana saja seperti hidung, perut, saluran telinga, usus besar, tenggorokan, rahim, dan juga serviks.
Sekarang, kita akan bahas dulu perbedaan polip rahim dan polip serviks.
Beda polip rahim dan polip serviks
Polip rahim adalah benjolan lunak yang tumbuh di jaringan yang melapisi rahim (endometrium). Ukurannya berbeda-beda, bisa kecil hingga sebesar bola golf.
Polip juga bukan kanker, sehingga kadang perempuan yang menderita polip rahim tidak merasakan apapun. Salah satu hal yang kerap dikaitkan dengan polip rahim adalah hormon. Itulah mengapa ada yang menyebut bahwa polip rahim bisa hilang dengan sendirinya seiring dengan berubahnya hormon dalam tubuh.
Perempuan yang berisiko mengalami polip rahim adalah perempuan yang berada di usia 40-50 tahun dalam periode pra-menopause atau sudah mengalami menopause. Selain itu, penderita diabetes dan hipertensi juga berisiko mengalami polip rahim.
Sumber: SehatQ.com
Sementara polip serviks tumbuh di saluran penghubung rahim dan vagina. Warnanya kemerahan, keabuan, atau keunguan. Bentuknya pun seperti batang tipis dengan panjang 1-2 cm. Polip serviks ini bisa tumbuh tunggal ataupun berkelompok.
Polip serviks muncul karena kadar estrogen cukup tinggi atau pertumbuhannya tidak normal. Biasanya, polip serviks diderita perempuan berusia di atas 20 tahun yang sudah pernah melahirkan.
Gejala yang mungkin dirasakan adalah menstruasi dengan darah lebih banyak, keputihan berbau, hingga perdarahan usai berhubungan seks.
Apakah berbahaya bagi kehamilan?
Tentu salah satu kekhawatiran bagi perempuan ketika ada polip rahim ataupun polip serviks adalah pengaruhnya bagi kehamilan. Polip bisa saja menyebabkan keguguran, sulit hamil, atau perdarahan.
Terlebih, polip rahim bisa menghalangi sel telur yang telah dibuahi untuk menempel di rahim. Di sisi lain, polip serviks bisa menghalangi leher rahim.
Tidak ada salahnya memeriksakan diri apabila merasakan gejala yang tidak normal pada tubuh. Jika memang diketahui ada polip rahim atau polip serviks, dokter akan membantu proses pengobatannya.
Polip bisa tumbuh di mana saja seperti hidung, perut, saluran telinga, usus besar, tenggorokan, rahim, dan juga serviks.
Sekarang, kita akan bahas dulu perbedaan polip rahim dan polip serviks.
Beda polip rahim dan polip serviks
Polip rahim adalah benjolan lunak yang tumbuh di jaringan yang melapisi rahim (endometrium). Ukurannya berbeda-beda, bisa kecil hingga sebesar bola golf.
Polip juga bukan kanker, sehingga kadang perempuan yang menderita polip rahim tidak merasakan apapun. Salah satu hal yang kerap dikaitkan dengan polip rahim adalah hormon. Itulah mengapa ada yang menyebut bahwa polip rahim bisa hilang dengan sendirinya seiring dengan berubahnya hormon dalam tubuh.
Perempuan yang berisiko mengalami polip rahim adalah perempuan yang berada di usia 40-50 tahun dalam periode pra-menopause atau sudah mengalami menopause. Selain itu, penderita diabetes dan hipertensi juga berisiko mengalami polip rahim.
Sumber: SehatQ.com
Sementara polip serviks tumbuh di saluran penghubung rahim dan vagina. Warnanya kemerahan, keabuan, atau keunguan. Bentuknya pun seperti batang tipis dengan panjang 1-2 cm. Polip serviks ini bisa tumbuh tunggal ataupun berkelompok.
Polip serviks muncul karena kadar estrogen cukup tinggi atau pertumbuhannya tidak normal. Biasanya, polip serviks diderita perempuan berusia di atas 20 tahun yang sudah pernah melahirkan.
Gejala yang mungkin dirasakan adalah menstruasi dengan darah lebih banyak, keputihan berbau, hingga perdarahan usai berhubungan seks.
Apakah berbahaya bagi kehamilan?
Tentu salah satu kekhawatiran bagi perempuan ketika ada polip rahim ataupun polip serviks adalah pengaruhnya bagi kehamilan. Polip bisa saja menyebabkan keguguran, sulit hamil, atau perdarahan.
Terlebih, polip rahim bisa menghalangi sel telur yang telah dibuahi untuk menempel di rahim. Di sisi lain, polip serviks bisa menghalangi leher rahim.
Tidak ada salahnya memeriksakan diri apabila merasakan gejala yang tidak normal pada tubuh. Jika memang diketahui ada polip rahim atau polip serviks, dokter akan membantu proses pengobatannya.
